Kamis, Desember 15, 2011

‘Umar bin al-Khaththab (wafat 23 H)

Nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul Izzy bin

Rabah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luay al-Quraisy al- ‘Adawy.

Terkadang dipanggil dengan Abu Hafash dan digelari dengan al- Faruq. Ibunya

bernama Hantimah binti Hasyim bin al- Muqhirah al- Makhzumiyah.

Awal Keislamanya.

Umar masuk Islam ketika para penganut Islam kurang lebih sekitar 40 (empat

puluh) orang terdiri dari laki- laki dan perempuan.

Imam Tirmidzi, Imam Thabrani dan Hakim telah meriwayatkan dengan

riwayat yang sama bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam telah berdo’a ,” Ya

Allah, muliakanlah agama Islam ini dengan orang yang paling Engkau cintai

diantara kedua orang ini, yaitu Umar bin al- Khaththab atau Abu Jahal ‘Amr

bin Hisyam .”.

Berkenaan dengan masuknya Umar bin al-Khaththab ke dalam Islam yang

diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad yang diungkap oleh Imam Suyuti dalam kitab “

Tarikh al- Khulafa’ ar-Rasyidin ” sebagai berikut:

Anas bin Malik berkata:” Pada suatu hari Umar keluar sambil menyandang

pedangnya, lalu Bani Zahrah bertanya” Wahai Umar, hendak kemana

engkau? ,” maka Umar menjawab, “ Aku hendak membunuh Muhammad .”

Selanjutnya orang tadi bertanya:” Bagaimana dengan perdamaian yang telah

dibuat antara Bani Hasyim dengan Bani Zuhrah, sementara engkau hendak

membunuh Muhammad ”.

Lalu orang tadi berkata,” Tidak kau tahu bahwa adikmu dan saudara iparmu

telah meninggalkan agamamu ”. Kemudian Umar pergi menuju rumah

adiknya dilihatnya adik dan iparnya sedang membaca lembaran Al-Quran , lalu

Umar berkata, “ barangkali keduanya benar telah berpindah agama ”,. Maka

Umar melompat dan menginjaknya dengan keras, lalu adiknya (Fathimah binti

Khaththab) datang mendorong Umar, tetapi Umar menamparnya dengan

keras sehingga muka adiknya mengeluarkan darah.

Kemudian Umar berkata: “ Berikan lembaran (al- Quran) itu kepadaku, aku

ingin membacanya ”, maka adiknya berkata.” Kamu itu dalam keadaan najis

tidak boleh menyentuhnya kecuali kamu dalam keadaan suci, kalau engaku

ingin tahu maka mandilah (berwudhulah/bersuci ) .”. Lalu Umar berdiri dan

mandi (bersuci) kemudian membaca lembaran (al- Quran) tersebut yaitu surat

Thaha sampai ayat,” Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada

tuhanselain Aku, maka sembahlah Aku dirikanlah Shalat untuk

mengingatku.” (Qs.Thaha :14 ). Setelah itu Umar berkata,” Bawalah aku

menemui Muhammad.” .

Mendengar perkataan Umar tersebut langsung Khabbab keluar dari

sembunyianya seraya berkata:”Wahai Umar, aku merasa bahagia, aku harap

do’a yang dipanjatkan Nabi pada malam kamis menjadi kenyataan, Ia (Nabi)

berdo’a “ Ya Allah, muliakanlah agama Islam ini dengan orang yang paling

Engkau cintai diantara kedua orang ini, yaitu Umar bin al- Khaththab atau Abu

Jahal ‘Amr bin Hisyam .”.

Lalu Umar berangkat menuju tempat Muhammad Shallallahu alaihi wassalam,

didepan pintu berdiri Hamzah, Thalhah dan sahabat lainnya. Lalu Hamzah

seraya berkata ,” jika Allah menghendaki kebaikan baginya, niscaya dia akan

masuk Islam, tetapi jika ada tujuan lain kita akan membunuhnya ”. Lalu

kemudian Umar menyatakan masuk Islam dihadapan Rasulullah Shallallahu

‘alaihi wassalam.

Lalu bertambahlah kejayaan Islam dan Kaum Muslimin dengan masuknya

Umar bin Khaththab, sebagaimana ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari

Ibnu Mas’ud , seraya berkata,” Kejayaan kami bertambah sejak masuknya

Umar.”.

Umar turut serta dalam peperangan yang dilakukan bersama Rasulullah, dan

tetap bertahan dalam perang Uhud bersama Rasulullah sebagaimana

dijelaskan oleh Imam Suyuthi dalam “Tarikh al- Khulafa’ar Rasyidin”.

Rasulullah memberikan gelar al- Faruq kepadanya, sebagaimana ini

diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dari Dzakwan, seraya dia berkata,” Aku telah

bertanya kepada Aisyah, “ Siapakah yang memanggil Umar dengan nama al-

Faruq? ”, maka Aisyah menjawab “Rasulullah ”.

Hadist Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:” Sungguh telah

ada dari umat-umat sebelum kamu para pembaharu, dan jika ada pembaharu

dari umatku niscaya ‘Umarlah orangnya ”. Hadist ini dishahihkan oleh Imam

Hakim. Demikian juga Imam Tirmidzi telah meriwayatkan dari Uqbah bin

Amir bahwa Nabi bersabda,” Seandainya ada seorang Nabi setelahku, tentulah

Umar bin al-Khaththab orangnya .”.

Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Ibnu Umar dia berkata,” Nabi telah

bersabda:” Sesungguhnya Allah telah mengalirkan kebenaran melalui lidah dan

hati Umar ”. Anaknya Umar (Abdullah) berkata,” Apa yang pernah dikatakan

oleh ayahku (Umar ) tentang sesuatu maka kejadiannya seperti apa yang

diperkirakan oleh ayahku”.

Keberaniannya

Riwayat dari Ibnu ‘Asakir telah meriwayatkan dari Ali, dia berkata,” Aku tidak

mengetahui seorangpun yang hijrah dengan sembunyi sembunyi kecuali Umar

bi al- Khaththab melakukan dengan terang terangan”. Dimana Umar seraya

menyandang pedang dan busur anak panahnya di pundak lalu dia mendatangi

Ka’bah dimana kaum Quraisy sedang berada di halamannya, lalu ia

melakukan thawaf sebanyak 7 kali dan mengerjakan shalat 2 rakaat di

maqam Ibrahim.

Kemudian ia mendatangi perkumpulan mereka satu persatu dan berkata,”

Barang siapa orang yang ibunya merelakan kematiannya, anaknya menjadi

yatim dan istrinya menjadi janda, maka temuilah aku di belakang lembah itu ”.

Kesaksian tersebut menunjukan keberanian Umar bin Khaththab

Radhiyallahu’Anhu.

Wafatnya

Pada hari rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H ia wafat, ia ditikam ketika sedang

melakukan Shalat Subuh beliau ditikam oleh seorang Majusi yang bernama

Abu Lu’luah budak milik al- Mughirah bin Syu’ bah diduga ia mendapat

perintah dari kalangan Majusi. Umar dimakamkan di samping Nabi dan Abu

Bakar ash Shiddiq, beliau wafat dalam usia 63 tahun.

Disalin dari Biografi Umar Ibn Khaththab dalam Tahbaqat Ibn Sa’ad, Tarikh al-

Khulafa’ar Rasyidin Imam Suyuth


Published with Blogger-droid v2.0.2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar