Senin, Desember 05, 2011

Doa Mujarrab untuk Dapat Rizki dan Tunai Hutang

Doa dan amalan ini saya kutip dari kitab Mujarrabat Imamiyah, hlm 141.

Kitab yang telah ditajrib (dieksperimen) oleh banyak ulama, kaum mukminin

dan muslimin. Memang syarat yang pertama adalah keyakinan yang kuat dan

istiqamah dalam mengamalkannya sesuai dengan aturan yang telah

ditentukan. Terus terang, saya pernah mempraktekkan amalan ini,

alhamdulillah saya mendapat solusi yang tak terduga sebelumnya, dan

menurut ukuran saya, rizki itu cukup besar. Saya menangis terharu dalam

sujud syukur. Ya Allah, Engkau Maha Dermawan, diluar kemampuan pikiran

hamba-Nya . Setiap saya punya hajat yang berkait dengan rizki, saya

mengamalkan amalan ini dan ditambah “shalat Istighfar” (caranya ada di blog

ini). Alhamdulillah saya memperoleh apa yang saya hajatkan, kadang- kadang

singkat waktunya, kadang-kadang lama waktunya. Allah Maha Maha

Mengetahui hajat kita yang sebenarnya, waktunya mendesak atau tidak.

Karena itu kita butuh kesabaran, keyakinan yang kuat dan istiqamah dalam

mengamalkan.

Yang mulia Sayyid Ali Akbar At-Tabrizi mengatakan: Sesungguhnya ayat

tentang kerajaan (surat Al-Imran : 26- 27), juga jika ditulis dan bawanya, dapat

meluaskan pintu rizki. Selanjutnya beliau mengatakan: amalan ini telah ditajrib

(dieksperimen) berkali-kali . Ayat dan cara mengamalkannya sebagai berikut:

ﻪﻠﻟﺍ ﻢﺴﺑ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍ ﻢﻴﺣﺮﻟﺍ

ﻢﻬﻠﻟﺍ ﻞﺻ ﻰﻠﻋ ﺪﻤﺤﻣ ﻝﺁﻭ ﺪﻤﺤﻣ

ِﻞُﻗ ﻚِﻟﺎَﻣ َّﻢُﻬَّﻠﻟﺍ ِﻚْﻠُﻤْﻟﺍ ﻰِﺗْﺆُﺗ َﻚْﻠُﻤْﻟﺍ ْﻦَﻣ ُﺀﺎَﺸَﺗ َﻭ ُﻉِﺰْﻨَﺗ َﻚْﻠُﻤْﻟﺍ ْﻦَّﻤِﻣ ُﺀﺎَﺸَﺗ ُّﺰِﻌُﺗ َﻭ ْﻦَﻣ ُﺀﺎَﺸَﺗ َﻭ

ُّﻝِﺬُﺗ ْﻦَﻣ ُﺀﺎَﺸَﺗ َﻙِﺪَﻴِﺑ ُﺮْﻴَﺨْﻟﺍ َﻚَّﻧِﺇ ﻰَﻠَﻋ ِّﻞُﻛِ ٍﺀْﻲَﺷ ٌﺮْﻳِﺪَﻗ . ُﺞِﻟْﻮُﺗ ﻰِﻓ َﻞْﻴَّﻟﺍ ِﺭﺎَﻬَّﻨﻟﺍ َﻭ ُﺞِﻟْﻮُﺗ َﺭﺎَﻬَّﻨﻟﺍ

ﻰِﻓ ِﻞْﻴَّﻟﺍ َﻭ َّﻲَﺤْﻟﺍ ُﺝِﺮْﺨُﺗ َﻦِﻣ ِﺖِّﻴَﻤْﻟﺍ َﻭ ُﺝِﺮْﺨُﺗ َﺖِّﻴَﻤْﻟﺍ ِّﻲَﺤْﻟﺍ َﻦِﻣ َﻭ ُﻕُﺯْﺮَﺗ ْﻦَﻣ ُﺀﺎَﺸَﺗ ٍﺏﺎَﺴِﺣ ِﺮﻴَﻐِﺑ

Bismillâhir Rahmânir Rahîm

Allâhumma shalli `ala Muhammadin wa âli Muhammad

Qulillâhumma âlikal mulki tu’til mulka man tasyâu wa tanzi’ul mulka mimman

tasyâu, wa tu’ izzu man tasyâu wa tudzillu man tasyâu, biyadikal khayru innaka

‘alâ kulli syay- in qadîr. Tûlijul layla fin nahâri wa tûlijun nahâra fil layli, wa

tukhrijul hayya minal mayti wa tukhrijul mayyita minal hayyi wa tarzuqu man

tasyâu bighayri hisâb.

Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan

kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan

dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau

kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan

Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala

sesuatu.

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke

dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau

keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau

kehendaki tanpa perhitungan (batas) .” (Ali- Imran: 26- 27).

Caranya Mengamalkan

Pertama: Dua ayat tersebut dibaca (40 kali) selama 40 hari.

Kedua: Setiap sesudah membaca dua ayat tersebut membaca Yâ Allâh (3

kali). Kemudian membaca doa berikut (3 kali):

َﺖْﻧَﺍ ُﻪﻠﻟﺍ َﻻ َﻪَﻟِﺍ َّﻻِﺍ َﺖْﻧَﺍ َﻙَﺪْﺣَﻭ َﻻ َﻚْﻳِﺮَﺷ َﻚَﻟ، َﺕْﺮَّﺒَﺠَﺗ ْﻥَﺍ َﻥﻮُﻜَﻳ َﻚَﻟ ٌﺪَﻟَﻭ، َﺖْﻴَﻟﺎَﻌَﺗَﻭ ْﻥَﺍ َﻥﻮُﻜَﻳ َﻚَﻟ

ٌﻚﻳِﺮَﺷ، َﺖْﻤَّﻈَﻌَﺗَﻭ ْﻥَﺍ َﻥﻮُﻜَﻳ َﻚَﻟ ٌﺮْﻳِﺯَﻭ. ﺎَﻳ ُﻪﻠﻟَﺍ ﺎَﻳ ُﻪﻠﻟَﺍ ﺎَﻳ ُﻪﻠﻟَﺍ، ِﺾْﻗِﺍ ﻲِﺘَﺟﺎَﺣ ِّﻖَﺤِﺑ ٍﺪَّﻤَﺤُﻣ ِﻪِﻟﺁَﻭ

َﻚُﺗﺍَﻮَﻠَﺻ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َﻦﻴِﻌَﻤْﺟَﺍ

Antallâhu lâ ilâha illâ Anta wahdaka lâ syarîka lak, tajabbarta ay yakûna laka

walad, wa ta’âlayta ay yakûna laka syarîk, wa tazhzhamta ay yakûna laka

wazîr. Yâ Allâhu Yâ Allâhu Yâ Allâh, iqdhi hâjatî bihaqqi Muhammadin wa âlihi

shalawâtuka ‘alayhi wa ‘alayhim ajma’ în.

Engkaulah Allah tiada Tuhan kecuali Engkau Yang Maha Esa tida sekutu bagi-

Mu. Terlalu Agung Engkau untuk mempunyai anak, Terlalu Tinggi Engkau

untuk memiliki sekutu, Terlalu Besar Engkau untuk mempunyai menteri. Ya

Allah Ya Allah Ya Allah, tunaikan hajatku dengan hak Muhammad dan

keluarga Muhammad. Semoga semua shalawat-Mu selalu tercurahkan

kepadanya dan kepada mereka semua.

Untuk Menunaikan hutang

Syeikh Ath-Thabrasi meriwayatkan bahwa Mu’adz bin Jabal berkata: Pada

suatu hari aku tidak shalat Jum’at bersama Rasulullah saw. Lalu beliau

bertanya: “Wahai Mu’adz, mengapa kamu tidak shalat Jum’at? Mu’adz

menjawab: Orang yahudi menghadangku di pintu rumahku karena hutangku,

lempengan emas, sudah jatuh tempo. Tidak ada yang menaruh kasihan

padaku selainmu, orang yahudi itu mau memasukkan aku ke penjara.

Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Wahai Mu’adz, maukah kamu Allah yang

menunaikan hutangmu? Mu’ad menjawab: Ya mau, ya Rasulullah. Rasulullah

saw bersabda: “Bacalah (ayat tersebut di atas):

( ِﻞُﻗ ﻚِﻟﺎَﻣ َّﻢُﻬَّﻠﻟﺍ … َﻭ ُﻕُﺯْﺮَﺗ ْﻦَﻣ ِﺮﻴَﻐِﺑ ُﺀﺎَﺸَﺗ ٍﺏﺎَﺴِﺣ )

Kemudian membaca:

ﺎَﻳ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ َﻦَﻤْﺣَﺭ ﺓَﺮِﺧﻵﺍَﻭ ﻲِﻄْﻌُﺗ ﺎَﻤُﻬَﻤﻴِﺣَﺭَﻭ ﺎَﻬْﻨِﻣ ُﺀﺎَﺸَﺗﺎَﻣ، ُﻊَﻨْﻤَﺗَﻭ ُﺀﺎَﺸَﺗﺎَﻣ ﺎَﻤُﻬْﻨِﻣ، ِﺾْﻗِﺍ

ﻲِﻨْﻳَﺩ ﻲِّﻨَﻋ

Yâ Rahmânad dun- ya wak-âkhirah wa rahîmahumâ, tu’thî minhumâ man

tasyâ’, wa tamna’ u minhumâ man tasyâ’ , iqdhi ‘annî daynî.

Wahai Yang Maha Pengasih dunia dan akhirat, Yang Maha Penyayang dunia

dan akhirat, Engkau memberikan dari keduanya apa yang Engkau kehendaki,

dan Engkau menahan dari keduanya apa yang Engkau kehendaki, tunaikan

hutangku.

Sekiranya kamu butuhkan bumi dipenuhi oleh emas, niscaya Allah

menunaikan hutangmu.” (Tafsir Majma’ul Bayan)


Published with Blogger-droid v2.0.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar