Rabu, Desember 07, 2011

Bila Kuburan Diagungkan

dlm perjalanan hidup manusia terkadang perlu utk kembali menengok ke sejarah

masa lampau masa- masa sebelum datang cahaya Islam. Sebuah masa yg penuh

dgn perilaku kejahilan dan semangat hawa nafsu di mana di dlm terdapat

tatanan kehidupan yg didasarkan hanya pada pandangan baik akal dan

“kesepakatan” orang banyak. Bukan tatanan kehidupan yg dibimbing oleh wahyu

dari Dzat Yang Maha Benar.

Kita perlu menengok kepada kehidupan di masa jahiliyyah itu krn realita

kehidupan kita di masa ini ternyata banyak memiliki kesamaan dgn realita di

masa jahiliyyah. Padahal dgn diutus Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg

membawa cahaya Islam berbagai konsep kemasyarakatan ala masyarakat

jahiliyyah itu semesti terhapuskan krn bertentangan dgn nilai-nilai Islam. Dengan

demikian menggali kembali hakikat alam kehidupan jahiliyyah bukan suatu

keterbelakangan dan kejumudan berfikir namun merupakan langkah utk lbh

maju ke depan.

Merupakan suatu keterbelakangan bila kita tdk mau mempelajari berbagai

praktek kehidupan jahiliyyah sehingga disadari atau tdk kita telah terjatuh kepada

perilaku kehidupan jahiliyyah itu. Tanpa sadar kita telah menjadi pendukung utk

menghidupkan syi’ar -syi ’ar mereka. Telah digambarkan oleh banyak sastrawan

bagaimana kejahatan dan kebiadaban ala hewan dlm alam jahiliyyah. Yang kuat

berkuasa dan yg lemah diinjak- injak bahkan menjadi budak.

Penggambaran dgn bahasa yg indah tentang kehidupan jahiliyyah sesungguh tdk

mewakili pengupasan akar kejahatan tersebut lebih- lebih jika ingin mencabutnya.

Cikal bakal kehidupan jahiliyyah memunculkan segala wujud kejahatan berupa

kerusakan dlm bentuk pemerkosaan hati tiap insan dgn perbuatan kedzaliman yg

terbesar yaitu “Kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala”.

Penghambaan yg keluar dari aturan Allah Subhanahu wa Ta’ala penghambaan yg

diiringi dgn penghinaan diri kepada sesuatu yg lbh rendah darinya.

Penghambaan kepada batu kuburan pohon tempat-tempat keramat dan sebagai

merupakan pembunuhan terhadap fitrah yg suci di mana Allah Subhanahu wa

Ta’ala telah menciptakan tiap hamba dengannya. Juga merupakan perusakan

terhadap akal manusia yg Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuliakan dan

membedakan dgn makhluk-makhluk lain. Penjajahan terhadap kemerdekaan tiap

insan utk bisa langsung berhubungan dgn Rabb- dan perbudakan diri yg tdk pada

tempatnya. Inilah kejahatan yg hakiki.

Menelaah kembali prinsip- prinsip hidup jahiliyyah bukan berarti ingin

mengembang-biakkan namun semata-mata utk membentengi diri dan

memperingatkan umat utk tdk terjatuh padanya.

Hudzaifah ibnul Yaman radhiallahu ‘anhu menyatakan:

َﻥﺎَﻛ ُﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﻝْﻮُﺳَﺭ َﻥْﻮُﻟَﺄْﺴَﻳ ِﻪﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﻠﻟﺍ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻦَﻋ ُﺖْﻨُﻛَﻭ ِﺮْﻴَﺨْﻟﺍ ُﻪُﻟَﺄْﺳَﺃ ِﻦَﻋ ِّﺮَّﺸﻟﺍ ًﺔَﻓﺎَﺨَﻣ

ْﻥَﺃ ﻲِﻨَﻛِﺭْﺪَﻳ “orang2 berta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang

kebaikan dan aku berta kepada tentang kejahatan khawatir menimpa diriku.”

‘Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata: “Sesungguh ikatan Islam akan

putus seikat demi seikat apabila muncul di dunia Islam orang2 yg tdk

mengetahui jahiliyyah.”

Seorang penyair mengatakan:

Aku mengetahui kejahatan bukan utk melakukannya

melainkan utk menjaga diri darinya

Barangsiapa yg tdk mengenal kebaikan

dari kejahatan

Khawatir dia terjatuh padanya

Semoga dgn menelaah prinsip- prinsip hidup yg rusak itu kita bisa mewanti-wanti

diri anak dan generasi muslimin darinya1 .

Di antara sekian praktek hidup jahiliyyah adl mengagungkan kuburan.

Hakekat Kematian

Kematian merupakan suatu kepastian yg telah ditentukan oleh Allah Subhanahu

wa Ta’ala kepada tiap yg bernyawa. Ketentuan yg tdk bisa dimajukan dan

dimundurkan yaitu berpisah ruh dari jasad. Perpisahan ini menggambarkan

sesuatu yg tdk bisa berbicara lagi berpikir bergerak melihat mendengar

sebagaimana tabiat kehidupan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ُّﻞُﻛ ٍﺲْﻔَﻧ ُﺔَﻘِﺋﺍَﺫ ِﺕْﻮَﻤْﻟﺍ ﺎَﻤَّﻧِﺇَﻭ َﻥْﻮَّﻓَﻮُﺗ ْﻢُﻛَﺭْﻮُﺟُﺃ َﻡْﻮَﻳ ِﺔَﻣﺎَﻴِﻘْﻟﺍ ْﻦَﻤَﻓ َﺡِﺰْﺣُﺯ ِﻦَﻋ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ َﻞِﺧْﺩُﺃَﻭ َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ

ْﺪَﻘَﻓ َﺯﺎَﻓ ﺎَﻣَﻭ ُﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺍ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ِﺭْﻭُﺮُﻐْﻟﺍ ُﻉﺎَﺘَﻣ ََّﻻِﺇ

“Tiap-tiap yg bernyawa akan merasakan mati dan sesungguh pada hari kiamat

sajalah disempurnakan pahala. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan

dimasukkan ke dlm surga sungguh dia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tdk

lain hanyalah kesenangan yg memperdayakan.”

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan: “Allah Subhanahu wa Ta’ala

memberitakan tentang sesuatu yg akan menimpa seluruh makhluk bahwa tiap yg

bernyawa akan mengalami kematian seperti firman Allah: “Sesuatu yg ada di

bumi itu akan binasa dan tetap kekal Wajah Rabbmu Yang Mempunyai

Kebesaran dan Kemuliaan” . Dia Allah Subhanahu wa Ta’ala Dzat yg Esa dan tdk

akan mengalami kematian manusia dan jin yg akan mengalami kematian

demikian juga seluruh malaikat dan para pemikul ‘Arsy Allah.”

Manusia telah bersepakat bahwa bila ruh berpisah dgn jasad mk jasad tersebut

tdk bisa bergerak berbicara mendengar bekerja berdiri dan tanda- tanda

kehidupan lainnya. Namun kerusakan aqidah mereka menyebabkan terbalik

keyakinan tersebut. Sehingga mereka meyakini bahwa orang mati itu bisa

muncul lagi ke dunia bisa berbuat sesuatu di luar perbuatan orang yg hidup

mendatangi keluarga lalu menyapa mereka muncul di atas kubur menarik kaki

orang2 yg berjalan di atas dan sebagainya. Ini semua adl cerita-cerita khurafat

yg didalangi oleh Iblis dan tentara-tentara utk merusak aqidah orang2 Islam.

Bisakah si mayit mendengar dan berbuat sesuatu sehingga kita bisa menjadikan

dia sebagai perantara dgn Allah atau kita bisa meminta sesuatu kepadanya?

Bisakah si mayit membantu orang yg mengalami malapetaka dan kesulitan

hidup?

Tentu tiap orang akan menjawab bahwa mayit tdk akan sanggup melakukan yg

demikian. Namun keyakinan banyak manusia sekarang justru sebaliknya.

Begitulah bila kuburan telah diagungkan dan fitrah telah rusak.

Kerusakan Fitrah krn Cerita dan Dongeng

Perusakan fitrah tiap insan tdk akan berhenti dan terus akan berlangsung sampai

hari kiamat hingga tiap orang akan bisa menjadi santapan seruan Iblis. Oleh krn

itu mari kita melihat bahaya cerita dan dongeng yg mengandung khurafat-

khurafat di antaranya:

a. Menyebabkan seseorang memiliki keyakinan yg berbeda dgn kesucian fitrah

dan memiliki keyakinan yg bertolak belakang.

b. Menyebabkan seseorang memiliki sifat penakut.

c. Melemahkan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

d. Menjatuhkan seseorang kepada kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dlm Al Qur’an :

ﺎَﻤَّﻧِﺇ ُﻢُﻜِﻟَﺫ ُﻥﺎَﻄْﻴَّﺸﻟﺍ ُﻪَﺋﺂﻴِﻟْﻭَﺃ ُﻑِّﻮَﺨُﻳ َﻼَﻓ ْﻢُﻫْﻮُﻓﺎَﺨَﺗ ِﻥْﻮُﻓﺎَﺧَﻭ ْﻥِﺇ َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻣ ْﻢُﺘْﻨُﻛ

“Sesungguh mereka itu tdk lain hanyalah setan yg menakut- nakuti kamu dgn

kawan-kawannyas. Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka tetapi

takutlah kepada- Ku jika kamu benar-benar orang yg beriman.”

Asy-Syaikh As-Sa’ di rahimahullah di dlm Tafsir- mengatakan: “Di dlm ayat ini

terdapat pelajaran tentang wajib takut hanya kepada Allah semata dan itu

termasuk dari tuntutan keimanan. Oleh krn itu seseorang memiliki rasa takut

berdasarkan tinggi rendah imannya. Dan takut yg terpuji adl ketakutan yg

menjaga seseorang dari segala keharaman Allah. ”

Sesuatu yg tadi hanya berbentuk cerita-cerita khurafat kemudian diwujudkan dlm

bentuk film- film hidup gambar- gambar dan kengerian kuburan. Semua itu

memperkuat perusakan fitrah sehingga menjadi fitrah yg mati dan kaku hidup di

hadapan cerita-cerita takhayul dan khurafat.

Jahiliyah dan Kuburan

Kuburan merupakan salah satu ajang kekufuran dan kesyirikan di masa jahiliyah.

Terbukti hal yg demikian dgn firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

ُﻢُﺘْﻳَﺃَﺮَﻓَﺃ َﺕَّﻻﺍ ﻯَّﺰُﻌْﻟﺍَﻭ َﺓﺎَﻨَﻣَﻭ ﻯَﺮْﺧُﻷْﺍ َﺔَﺜِﻟﺎَّﺜﻟﺍ ُﻢُﻜَﻟَﺃ ُﺮَﻛَّﺬﻟﺍ ﻰَﺜْﻧُﻷْﺍ ُﻪَﻟَﻭ َﻚْﻠِﺗ ﺍًﺫِﺇ ﻯَﺰْﻴِﺿ ٌﺔَﻤْﺴِﻗ

“Apakah patut kamu menganggap Al-Lata dan Al- ’Uzza dan Manat yg ketiga yg

paling terkemudian . Apakah patut utk kamu laki2 dan utk Allah anak

perempuan. Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yg tdk adil.”

Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan: “Allah Subhanahu wa Ta’ala

mencerca kaum musyrikin dgn peribadatan mereka kepada patung- patung

tandingan-tandingan bagi Allah dan berhala- berhala di mana mereka

memberikan rumah- rumah utk menyaingi Ka’bah yg telah dibangun oleh Nabi

Ibrahim ‘alaihissalam.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Bagaimana pendapat kalian tentang Al-

Lata”. Al-Lata adl sebutan utk batu yg terukir di mana di atas dibangun rumah

dan berada di kota Thaif. Ia memiliki kelambu dan juru kunci dan di sekitar

terdapat halaman yg diagungkan oleh penduduk Thaif yaitu kabilah Tsaqif dan yg

mengikuti mereka. Mereka berbangga- bangga dengan di hadapan seluruh

kabilah Arab kecuali Quraisy.”

Kemudian beliau berkata: “Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma

Mujahid Rabi’ bin Anas mereka membaca dgn ditasydidkan taa dan mereka

menafsirkan dengan: “Seseorang yg mengadoni gandum utk para jamaah haji di

masa jahiliyyah. Tatkala dia meninggal mereka i’tikaf di kuburan lalu

menyembahnya.”

Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan: Telah diriwayatkan dari Ibnu

‘Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata tentang firman Allah “Al- Latta dan

Al-’ Uzza.”: “Al- Latta adl seseorang yg menjadikan gandum utk para jamaah haji.”

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al- ’Utsaimin rahimahullah mengatakan: “Al-

Latta dgn bacaan ditasydidkan huruf taa adl bacaan Ibnu ‘Abbas berdasarkan

bacaan ini berarti isim fa’il dari kata ‘latta’ patung ini asal adl seseorang yg

mengadoni tepung utk para jamaah haji yg dicampur dgn minyak samin lalu

dimakan oleh para jamaah haji. Tatkala dia mati orang2 i’tikaf di kubur lalu

mereka menjadikan sebagai berhala. ”

Metode Penyesatan Setan

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan: “Termasuk dari tipu daya setan yg telah

menimpa mayoritas orang sehingga tdk ada seorangpun yg selamat-kecuali

orang2 yg dipelihara oleh Allah- yaitu “Apa- apa yg telah dibisikkan para setan

kepada wali-wali berupa fitnah kuburan.”

Yang mengawali terjadi fitnah besar ini adl kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam

sebagaimana telah diberitakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang mereka:

َﻝﺎَﻗ ٌﺡْﻮُﻧ ِّﺏَﺭ ْﻢُﻬَّﻧِﺇ ﻲِﻧْﻮَﺼَﻋ ﺍْﻮُﻌَﺒَّﺗﺍَﻭ ْﻦَﻣ ْﻢَﻟ ُﻩْﺩِﺰَﻳ ُﻪُﻟﺎَﻣ ُﻩُﺪَﻟَﻭَﻭ َّﻻِﺇ ﺍًﺭﺎَﺴَﺧ ﺍْﻭُﺮَﻜَﻣَﻭ ﺍًﺮْﻜَﻣ ﺍًﺭﺎَّﺒُﻛ

ﺍْﻮُﻟﺎَﻗَﻭ َﻻ َّﻥُﺭَﺬَﺗ ْﻢُﻜَﺘَﻬِﻟﺁ َﻻَﻭ ﺍًّﺩَﻭ َّﻥُﺭَﺬَﺗ َﻻَﻭ ﺎًﻋﺍَﻮُﺳ َﻻَﻭ َﺙْﻮُﻐَﻳ َﻕْﻮًﻌَﻳَﻭ ﺍًﺮْﺴَﻧَﻭ ْﺪَﻗَﻭ ﺍًﺮْﻴِﺜَﻛ ﺍْﻮُّﻠَﺿَﺃ َﻻَﻭ

ِﺩِﺰَﺗ َﻦْﻴِﻤِﻟﺎَّﻈﻟﺍ َّﻻِﺇ ًﻻَﻼَﺿ

“Nuh berkata: Ya Rabbku sesungguh mereka telah mendurhakaiku dan telah

mengikuti orang2 yg harta dan anak-anak tdk menambah kepada melainkan

kerugian belaka. Dan melakukan tipu daya yg amat besar. Dan mereka berkata

jangan sekali-kali kamu meninggalkan tuhan-tuhan kalian dan jangan pula sekali-

kali kalian meninggalkan Wadd dan jangan pula Suwa’ Yaghuts Yauq dan Nasr.

Dan sesungguh mereka menyesatkan kebanyakan manusia. Dan janganlah

Engkau tambahkan bagi orang2 yg zalim itu selain kesesatan.”

Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma dlm riwayat Al-Bukhari menyatakan: “Mereka

adl nama- nama orang shalih dari kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam. Ketika orang2

shalih itu mati tampillah setan menyampaikan kepada orang2 agar mendirikan di

majelis-majelis mereka gambar orang2 shalih tersebut dan namakanlah dgn

nama-nama mereka! orang2 pun melakukan hal tersebut dan belum disembah

sampai ketika mereka meninggal dan ilmu semakin dilupakan mk gambar-

gambar itu pun disembah.”

Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan: “Bukan hanya satu ulama salaf yg

mengatakan: ‘Mereka adl orang2 shalih dari kaum Nuh. Tatkala mereka

meninggal orang2 i’tikaf di kubur-kubur mereka lalu membuat patung- patung

tersebut hingga masa yg sangat panjang lalu menjadi sesembahan.” Kemudian

beliau mengatakan: “Mereka telah menghimpun dua fitnah yaitu fitnah kubur

dan fitnah menggambar.”

Tahapan dan metode penyesatan Iblis dan tentara-tentara terhadap penyembah

kubur sebagai berikut:

Tahapan pertama Bahwa membangun kuburan i’tikaf di samping termasuk

wujud kecintaan kepada para nabi dan orang2 shalih serta berdoa di sisi cepat

diterima.

Tahapan kedua tawassul dlm berdoa dan bersumpah dgn penghuni kubur

tersebut.

Tahapan ketiga berdoa dan menyembah kepadanya.

Tahapan keempat menyeru orang utk berdoa dan beribadah kepada dan

menjadikan sebagai tempat utk merayakan hari raya.

Tahapan kelima membela dan berjihad dlm membela perbuatan tersebut

terhadap tiap orang yg mengingkari perbuatan dan menganggap bahwa orang yg

mengingkari perbuatan tersebut tdk memiliki kehormatan dan kedudukan.

Demikianlah sepak terjang Iblis dan tentara- tentara dlm menyusun metode

penyesatan tiap insan dgn memulai dari yg paling kecil menuju yg paling besar.

Program yg mereka canangkan dan jaringan yg mereka siapkan telah memakan

banyak korban. Semoga Allah melindungi kita darinya.

Haram Membangun Kubur

Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dlm kitab beliau yg berjudul Tahdzir As-Sajid

membawakan hadits-hadits yg semua melarang membuat bangunan di atas

kuburan. Di antara hadits tersebut antara lain:

1. Hadits ‘Aisyah radhiallahu ‘anha Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

bersabda ketika di ranjang menjelang wafat beliau:

َﺩْﻮُﻬَﻴْﻟﺍ ُﻪﻠﻟﺍ َﻦَﻌَﻟ ﻯَﺭﺎَﺼَّﻨﻟﺍَﻭ َﺭْﻮُﺒُﻗ ﺍْﻭُﺬَﺨَّﺗﺍ َﺪِﺟﺎَﺴَﻣ ْﻢِﻬِﺋﺂﻴِﺒْﻧَﺃ

“Allah melaknat orang2 Yahudi dan Nashrani krn mereka menjadikan kuburan

nabi mereka sebagai sebagai masjid-masjid. ”

Hadits yg semakna dgn hadits di atas diriwayatkan dari banyak shahabat di antara

dari Abu Hurairah yg diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim

dari shahabat Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma yg diriwayatkan oleh Al-Imam

Bukhari dan Al- Imam Muslim dari Jundub bin Abdullah Al-Bajali diriwayatkan

oleh Al-Imam Muslim dari Harits An-Najrani dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah

dan sanad shahih di atas syarat Muslim dari Usamah bin Zaid diriwayatkan oleh

Ath-Thayalisi di dlm Musnad- dan Ahmad dari Abu ‘Ubaidah ibnul Jarrah

dikeluarkan oleh Al-Imam Ahmad Ath-Thahawi di dlm Musykilul Atsar Abu Ya’la

dan selainnya. Juga dari Zaid bin Tsabit diriwayatkan oleh Al- Imam Ahmad dari

Abdullah bin Mas’ud diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah Ibnu Hibban dan

selainnya. Dari ‘Ali bin Abi Thalib dikeluarkan oleh Ibnu Sa’d dan Ibnu ‘Asakir dan

dari Abu Bakar diriwayatkan oleh Ibnu Zanjawaih .

2. Hadits Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhuma:

ُﻝْﻮُﺳَﺭ ﻰَﻬَﻧ ِﻪﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ُﻪﻠﻟﺍ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ْﻥَﺃ َﺺَّﺼَﺠُﻳ ُﺮْﺒَﻘْﻟﺍ ْﻥَﺃَﻭ َﺪَﻌْﻘُﻳ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ْﻥَﺃَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﻰَﻨْﺒُﻳ

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang utk mengapur kuburan duduk

di atas dan membuat bangunan di atasnya.” .

Hadits yg semakna datang dari shahabat Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu

diriwayatkan oleh Abu Ya’la di dlm Musnad- . Asy-Syaikh Al- Albani di dlm kitab

Tahdzir As-Sajid mengatakan: “Sanad shahih.” Al-Haitsami mengatakan: “Semua

rawi terpercaya. ” Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah mengatakan: “Maka jelaslah

dari hadits-hadits yg telah lewat tentang bahaya menjadikan kuburan sebagai

masjid-masjid dan akibat bagi orang2 yg berbuat demikian berupa ancaman yg

pedih dari sisi Allah.”

Kemudian beliau berkata: “Keumuman hadits mencakup pembangunan masjid di

atas kubur sebagaimana pula mencakup pembangunan kubah di atasnya. Dan

tentu yg pertama larangan lbh keras sebagaimana telah jelas.”

.

Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah mengatakan: “Hadits ini menunjukkan

haram membangun masjid di atas kubur-kubur orang shalih dan menggambar

mereka di dlm masjid tersebut sebagaimana dilakukan orang2 Nashrani dan tdk

ada keraguan bahwa masing-masing dari kedua adl haram. Menggambar anak

Adam adl haram dan membangun masjid di atas kuburan juga diharamkan

sebagaimana ditunjukkan oleh nash-nash lain dan akan datang penyebutan

sebagiannya.”

Beliau selanjut berkata: “Gambar- gambar yg ada di banyak gereja yg disebutkan

oleh Ummu Habibah dan Ummu Salamah berada di dinding dan tdk berdimensi.

mk menggambar para nabi dan orang shalih utk bertabarruk dengan dan

meminta syafaat kepada adl diharamkan dlm agama Islam dan termasuk bentuk

peribadatan kepada berhala. Inilah yg telah diberitakan oleh Rasulullah bahwa

pelaku termasuk makhluk terjahat pada hari kiamat. Membuat gambar dgn

tujuan ketika melihat gambar tersebut bisa mengambil contoh atau utk

mensucikan diri dgn cara seperti itu atau utk sesuatu yg tdk ada manfaat adl

perbuatan yg diharamkan dan termasuk dosa besar. Pelaku termasuk orang yg

mendapat adzab paling keras pada hari kiamat. Ia telah melakukan kezaliman

dan menyerupai perbuatan-perbuatan Allah yg para makhluk-Nya tdk sanggup

utk melakukan. Tidak ada sesuatupun yg menyerupai Allah baik pada Dzat- Nya

sifat-sifat- Nya dan perbuatan-perbuatan -Nya .”

Makna Menjadikan Kuburan sebagai Masjid

Menjadikan kuburan sebagai masjid memiliki tiga makna:

1. Shalat di atas kuburan arti sujud di atasnya.

2. Sujud menghadap kepada dan menjadikan sebagai kiblat di dlm shalat dan

berdoa.

3. Membangun masjid di atas dan berniat utk melaksanakan shalat padanya.

Wallahu a’lam bish shawab.

1Sebagaimana doa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam:

ﻲِﻨْﺒُﻨْﺟﺍَﻭ َّﻲِﻨَﺑَﻭ ْﻥَﺃ َﺪُﺒْﻌَﻧ َﻡﺎَﻨْﺻَﻷْﺍ

“Dan jauhkan diriku dan anakku dari menyembah patung-patung .”

Sumber: www.asysyariah.com


Published with Blogger-droid v2.0.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar