Selasa, Desember 06, 2011

Setiap Yang Baik Belum Tentu Benar

Setiap Yang Baik Belum Tentu Benar

Ketika seorang teman berkata "Pilihlah yang baik dan benar... !", saya

jadi berpikir apa iya setiap yang baik belum tentu benar... ? tapi saya

rasa itu adalah sebuah nasehat dan nasehat yang baik datang tidak

pernah terlambat. Coba kita lihat "Moral of the Story" mudah untuk

terlihat baik di depan orang- orang yang tidak mengenalmu, banyak

di antara kita yang melakukan perbuatan baik di sana sini, pergi ke

tempat ibadah, berkata benar, dan semua orang mengira kita adalah

sosok ideal tapi sebenarnya tidak demikian. Nah untuk itu "Jangan

lakukan sesuatu supaya orang lain menyukaimu atau supaya

seseorang kagum padamu - lakukan sesuatu untuk dirimu sendiri,

jadikan dirimu seseorang yang lebih baik."

Jika yang baik belum tentu benar apakah yang benar

sudah pasti baik...?

Saya ingin bercerita sedikit, suatu hari seorang pemuda tertidur pulas

di dalam mushola kecil di tepian pantai, tiba- tiba dia terbangun

karena dilihatnya ada seseorang yang dengan semangat

membangunkannya. Dia bergegas lari menjauhi pantai tersebut

karena bisikan mahluk tersebut yang mengatakan akan terjadi

gelombang besar. Betul saja tak berapa lama ombakpun datang

dengan ketinggian diatas sewajarnya dan menghantam mushola

tempat dimana pemuda tersebut tertidu pulas. Dengan perasaan suka

cita pemuda itupun mengucapkan terimakasih dan berkata

"Alhamdulillah.. .untung tuan membangunkan saya, kalau tidak saya

akan mati terseret ombak, mengapa engkau begitu baik padaku.. .?"

tanya pemuda itu dengan perasaan gembira tak terkira. Dengan

bangganya mahluk tersebut berkata "Aku berbuat baik karena aku

tak ingin kau mati terseret ombak karena kau akan masuk surga,

dengan begini kau akan tetap hidup dan aku mempunyai kesempatan

untuk menggagumu lagi untuk berbuat dosa" Begitulah ternyata

mahluk itu adalah perwujudan dari setan yang dengan kelicikannya

selalu memperdaya manusia.

Anggapan bahwa baik itu selalu benar ternyata hanyalah sekelumit

ucapan yang membutakan mata seseorang. Banyak sekali kejadian

dimana seorang di pandang baik ternyata dia serigala berbulu

domba. Andaikan mata di berikan kekuasaan oleh Tuhan untuk

melihat semua kebenaran, maka di dunia ini tidak akan ada orang

yang berdosa. Akan tetapi begitu Maha Adil Tuhan dalam

menciptakan manusia, hanya orang terpilhlah yang dapat melihat

mana yang baik dan benar, sehingga seimbanglah dunia ini.

Nah bagaimana dengan ucapan yang benar sudah pasti

baik..?

Menurut saya sesuatu yang dianggap baik dan tidak baik itu

tergantung orang yang memandangnya saja. sebagai contoh ketika

ada seorang guru yang membantu muridnya waktu ujian nasional

supaya semuanya lulus, itu kan memang baik, tapi pada dasarnya

jelas-jelas itu tidak Benar. Dan satu lagi contoh sederhananya Ketika

kita memberikan ucapan selamat atas perayaan keagamaan pada

penganut agama lain, menurut nilai etika kemanusian itu dalah

sebuah kebaikan tetapi hal itu bukan merupakan suatu kebenaran

karena  perbuatan itu telah melanggar aturan Tuhan sebagaimana

tertulis didalam Al Quran. Jadi, sebenarnya baik adalah perspektif

saja. Sedangkan Benar adalah absolut Benar. Setiap yang Baik belum

tentu Benar, tetapi setiap yang Benar pasti selalu berujung Baik!

Ketika kita melaksanakan rukun islam ke 3 yaitu berzakat itu adalah

sesuatu yang benar dan pastinya bernilai baik bagi orang lain yang

menerimanya. Allah adalah Maha Benar. Seberapapun kita berusaha

menyembunyikan segala sesuatu yang jelek yang kita perbuat, lalu

kita berusaha munafik dengan berbuat baik supaya Ia melihatnya…

tetap saja itu menipu diri kita sendiri. Kita kira dengan berbuat baik,

segala dosa kita bisa dihapusnya begitu saja. Kalau kita masih seperti

itu, kita hanya menipu diri kita sendiri dengan beranggapan bahwa

Allah yang Maha Benar bisa kita tipu dengan kamuflase kita.

Nah jika begitu nyata sudah bahwa setiap yang benar pastilah baik,

jadi untuk itu semua berusahalah dan teruskanlah berbuat yang

Benar. Untuk itu, lakukanlah yang Benar karena apa yang Benar

adalah mutlak Benar, karena kalau kita melakukan yang Baik, hal itu

belum tentu Benar. Lakukan yang benar sesuai tuntunan syari'at.


Published with Blogger-droid v2.0.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar