Rabu, Desember 07, 2011

Meraih Kebahagiaan Hakiki

tdk ada orang yg ingin hidup tdk bahagia. Semua orang ingin bahagia. Namun

hanya sedikit yg mengerti arti bahagia yg sesungguhnya.

Hidup bahagia merupakan idaman tiap orang bahkan menjadi simbol

keberhasilan sebuah kehidupan. Tidak sedikit manusia yg mengorbankan segala-

gala utk meraihnya. Menggantungkan cita- cita menjulang setinggi langit dgn

puncak tujuan teresebut adl bagaimana hidup bahagia.

Hidup bahagia merupakan cita- cita tertinggi tiap orang baik yg mukmin atau yg

kafir kepada Allah Subhanahu Wata’ ala. Apabila kebahagian itu terletak pada

harta benda yg bertumpuk- tumpuk mk mereka telah mengorbankan segala- gala

utk meraihnya. Akan tetapi tdk dia dapati dan sia-sia pengorbanannya. Apabila

kebahagian itu terletak pada ketinggian pangkat dan jabatan mk mereka telah

siap mengorbankan apa saja yg dituntut begitu juga teryata mereka tdk

mendapatkannya. Apabila kebahagian itu terletak pada ketenaran nama mk

mereka telah berusaha utk meraih dgn apapun juga dan mereka tdk dapati.

Demikianlah gambaran cita-cita hidup ingin kebahagiaan

Apakah tercela orang2 yg menginginkan demikian? Apakah salah bila seseorang

bercita-cita utk bahagia dlm hidup? Dan lalu apakah hakikat hidup bahagia itu?

Pertanyaan-pertanyaan ini membutuhkan jawaban agar tiap orang tdk putus asa

ketika dia berusaha menjalani pengorbanan hidup tersebut.

Hakikat Hidup Bahagia

Mendefinisikan hidup bahagia sangatlah mudah utk diungkapkan dgn kata-kata

dan sangat mudah utk disusun dlm bentuk kalimat. dlm kenyataan telah banyak

orang yg tampil utk mendifinisikan sesuai dgn sisi pandang masing-masing akan

tetapi mereka belum menemukan titik terang. Ahli ekonomi mendifinisikan

sesuai dgn bidang dan tujuan ilmu perekonomian. Ahli kesenian mendifinisikan

sesuai dgn ilmu kesenian. Ahli jiwa akan mendifinisikan sesuai dgn ilmu jiwa

tersebut. Mari kita melihat bimbingan Allah Subhanahu Wata’ ala dan Rasul-Nya

Muhammad Shalallahu ‘Alahi Wasallam tentang hidup bahagia. Allah Subhanahu

Wata’ala berfirman:

Kamu tdk akan menemukan satu kaum yg beriman kepada Allah dan hari akhir

saling cinta-mencinta kepada orang yg memusuhi Allah dan Rasul-Nya walaupun

mereka adl bapak-bapak mereka anak-anak mereka saudara-saudara mereka

dan keluarga- keluarga mereka. Merekalah orang2 yg telah dicatat dlm hati-hati

mereka keimanan dan diberikan pertolongan memasukkan mereka kedalam

surga yg mengalir dari bawah sungai- sungai dan kekal di dalamnya. Allah

meridhai mereka dan mereka ridha kepada Allah. Ketahuilah mereka adl

pasukan Allah dan ketahuilah bahwa pasukan Allah itu pasti menang.

Dari ayat ini jelas bagaimana Allah Subhanahu Wata’ala menyebutkan orang2 yg

bahagia dan mendapatkan kemenangan di dunia dan diakhirat. Mereka adl

orang2 yg beriman kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan hari akhir dan orang2

yg menjunjung tinggi makna al- wala’ dan al- bara’ sesuai dgn apa yg dimaukan

oleh Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasulullah Shalallahu ‘Alahi Wasallam. As-

Sa’di dlm tafsir beliau mengatakan: “orang2 yg memiliki sifat ini adl orang2 yg

telah dicatat di dlm hati-hati mereka keimanan. Arti Allah mengokohkan dlm diri

keimanan dan menahan sehingga tdk goncang dan terpengaruh sedikitpun dgn

syubhat dan keraguan. Dialah yg telah dikuatkan oleh Allah dgn pertolongn-Nya

yaitu menguatka dgn wahyu-Nya ilmu dari- Nya pertolongan dan dgn segala

kebaikan. Merekalah orang2 yg mendapatkan kebagian dlm hidup di negeri

dunia dan akan mendapatkan segala macam ni’mat di dlm surga dimana di dlm

terdapat segala apa yg diinginkan oleh tiap jiwa dan menyejukkan hati dan segala

apa yg diinginkan dan mereka juga akan mendapatkan ni’mat yg paling utama

dan besar yaitu mendapatkan keridhaan Allah dan tdk akan mendapatkan

kemurkaan selama – lama dan mereka ridha dgn apa yg diberikan oleh Rabb

mereka dari segala macam kemuliaan pahala yg banyak kewibawaan yg tinggi

dan derajat yg tinggi. Hal ini dikarenakan mereka tdk melihat yg lbh dari apa yg

diberikan oleh Allah Subhanahu Wata’ ala”.

Abdurrahman As-sa’ dy dlm mukadimah risalah beliau Al-Wasailul Mufiidah lil

hayati As-Sa’ idah hal. 5 mengatakan: “Sesungguh ketenangan dan ketenteraman

hati dan hilang kegundahgulanaan dari itulah yg dicari oleh tiap orang. Karena

dgn dasar itulah akan didapati kehidupan yg baik dan kebahagiaan yg hakiki”

Allah berfirman

Baraing siapa yg melakukan amal shleh dari kalangan laki2 dan perempuan dan

dia dlm keadaan beriman mk Kami akan memberikan kehidupan yg baik dan

membalas mereka dgn ganjaran pahala yg lbh baik dikarenakan apa yg telah di

lakukannya

As-Sa’dy dlm Al- Wasailul Mufiidah lil hayati As-Sa’ idah halaman 9 mengatakan:

“Allah memberitahukan dan menjanjikan kepada siapa saja yg menghimpun

antara iman dan amal shaleh yaitu dgn kehidupan yg bahagia dlm negeri dunia

ini dan membalas dgn pahala di dunia dan akhirat”

Dari kedua dalil ini kita bisa menyimpulkan bahwa kebahagian hidup itu terletak

pada dua perkara yg sangat mendasar : Kebagusan jiwa yg di landasi oleh iman

yg benar dan kebagusan amal seseorang yg dilandasi oleh ikhlas dan sesuai dgn

sunnah Rasulullah Shalallah ‘Alahi Wasallam

Kebahagian Yang Hakiki dgn Aqidah

Orang yg beriman kepada Allah dan mewujudkan keimanan tersebut dlm amal

mereka adl orang yg bahagia di dlm hidup. Merekalah yg apabila mendapatkan

ujian hidup merasa bahagia dengan krn mengetahui bahwa semua datang dari

Allah Subhanahu Wata’ala dan di belakang kejadian ini ada hikmah-hikmah yg

belum terbetik pada diri yg dirahasiakan oleh Allah sehingga menjadikan dia

bersabar menerimanya. Dan apabila mereka mendapatkan kesenangan mereka

bahagia dengan krn mereka mengetahui bahwa semua itu datang dari Allah yg

mengharuskan dia bersyukur kepada-Nya .

Alangkah bahagia hidup kalau dlm tiap waktu selalu dlm kebaikan. Bukankah

sabar itu merupakan kebaikan? Dan bukankah bersyukur itu merupakan

kebaikan? Diantara sabar dan syukur ini orang2 yg beriman berlabuh dgn bahtera

iman dlm mengarungi lautan hidup. Allah berfirman;

Jika kalian bersyukur niscaya Aku akan benar-benar menambah kepada kalian

dan jika kalian mengkufuri mk sesungguh adzab-Ku sangat pedih”

Rasulullah Shalallah ‘Alahi Wasallam bersabda:

Dan tidaklah seseorang di berikan satu pemberian lbh baik dan lbh luas dari pada

kesabaran”.

Kesabaran itu adl Cahaya

Umar bin Khatthab Radhiyallahu ‘Anhu brkata: “Kami menemukan kebahagian

hidup bersama kesabaran”.

Mari kita mendengar heran Rasululah terhadap kehidupan orang2 yg beriman di

mana mereka selalu dlm kebaikan siang dan malam:

“Sungguh sangat mengherankan urusan orang yg beriman dimana semua urusan

adl baik dan yg demikian itu tdk didapati kecuali oleh orang yg beriman. Kalau

dia mendapatkan kesenangan dia bersyukur mk yg demikian itu merupakan

kebaikan bagi dan kalau dia ditimpa mudharat mereka bersabar mk itu

merupakan satu kebaikan baginya”.

As-Sa’dy rahilahullah mengatakan: ”Rasulullah memberitakan bahwa seorang yg

beriman kepada Allah berlipat-lipat ganjaran kebaikan dan buah dlm tiap

keadaan yg dilalui baik itu senang atau duka. Dari itu kamu menemukan bila dua

orang ditimpa oleh dua hal tersebut kamu akan mendapatkan perbedaan yg jauh

pada dua orang tersebut yg demikian itu disebabkan krn perbedaan tingkat

kimanan yg ada pada mereka berdua”. Lihat Kitab Al-Wasailul Mufiidah lil hayati

As-Sa’idah halaman 12

Dalam meraih kebahagiaan dlm hidup manusia terbagi menjadi tiga golongan

Pertama orang yg mengetahui jalan tersebut dan dia berusaha utk menempuh

walaupun harus menghadapi resiko yg sangat dahsyat. Dia mengorbankan segala

apa yg diminta oleh perjuangan tersebut walaupun harus mengorbankan nyawa.

Dia mempertahankan diri dlm amukan badai kehidupan dan berusaha

menggandeng tangan keluarga utk bersama-sama dlm menyelamatkan diri.

Yang menjadi syi’ ar adl firman Allah;

Hai orang2 yg beriman jagalah diri-diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka

Karena perjuangan yg gigih tersebut Allah mencatat termasuk kedalam barisan

orang2 yg tdk merugi dlm hidup dan selalu mendapat kemenangan di dunia dan

di akhirat sebagaimana yg telah disebutkan dlm surat Al- ‘Ashr 1- 3 dan surat Al-

Mujadalah 22. Mereka itulah orang2 yg beriman dan beramal shaleh dan

merekalah pemilik kehidupan yg hakiki

Kedua orang yg mengetahui jalan kebahagian yg hakiki tersebut namun

dikarenakan kelemahan iman yg ada pada diri menyebabkan dia menempuh

jalan yg lain dgn cara menghinakan diri di hadapan hawa nafsu. Mendapatkan

kegagalan demi kegagalan ketika bertarung melawannya. Mereka adl orang2 yg

lbh memilih kebahagian yg semu daripada harus meraih kebahagian yg hakiki di

dunia dan di Akhirat kelak. Menanggalkan baju ketakwaan mahkota keyakinan

dan menggugurkan ilmu yg ada pada dirinya. Mereka adl barisan orang2 yg

lemah imannya

Ketiga orang yg sama sekali tdk mengetahui jalan kebahagiaan tersebut sehingga

harus berjalan di atas duri-duri yg tajam dan menyangka kalau yg demikian itu

merupakan kebahagian yg hakiki. Mereka siap melelang agama dgn kehidupan

dunia yg fana’ dan siap terjun ke dlm kubangan api yg sangat dahsyat. Orang yg

seperti inilah yg dimaksud oleh Allah dalm surat Al-‘ Ashr ayat 2 yaitu “orang2 yg

pasti merugi” dan yg disebutkan oleh Allah dlm surat Al- Mujadalah ayat 19 yaitu

“ Partai syaithon yg pasti akan merugi dan gagal”. Dan mereka itulah yg dimaksud

oleh Rasulullah dlm sabda beliau:

Di pagi hari seseorang menjadi mukmin dan di sore hari menjadi kafir dan di

sore hari mukmin mk di pagi hari dia kafir dan dia melelang agama dgn harga

dunia

Banyak pelajaran yg bisa kita ambil dlm hadits Rasulullah Shalallahu ‘Alahi

Wasallam diantara adl kebahagian hidup dan kemuliaan ada bersama keteguhan

berpegang dgn agama dan bersegera mewujudkan dlm bentuk amal shaleh dan

tdk boleh seseorang utk menunda amal yg pada akhir dia terjatuh dlm

perangkap syaithan yaitu merasa aman dari balasan tipu daya Allah Subhanahu

Wata’ala. Hidup harus bertarung dgn fitnah sehingga dengan ada yg harus

menemukan kegagalan diri dan terjatuh pada kehinaan di mata Alllah dan di

mata makhluk-Nya .

Wallah ‘Alam

Sumber: www.asysyariah .com


Published with Blogger-droid v2.0.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar