Kamis, Desember 29, 2011

Syahwat, Hati, dan Otak

Syahwat itu letaknya di Perut dan di bawah Perut. Sedangkan Otak letaknya di
kepala, dan Hati letaknya di antara Otak dan Syahwat.
Di sinilah pentingnya peran hati, ia berada di tengah-tengah antara Otak dan
Syahwat, sehingga Hati berperan sebagai penyeimbang antara Otak dan
Syahwat. Dan Otak di simpen di atas itu biar bisa memimpin Syahwat yang
sukanya berproyeksi kemana-mana . Jadi, Otak berpikir bukan berdasarkan
kehendak syahwat, melainkan syahwat aktif berdasarkan kehendak dari sang
Otak yang sudah dibersihkan dalam ruku' dan sujud- sujud yang panjang.
Kenapa perlu ruku' dan sujud? Ketahuilah bahwa sejatinya Imam utama itu
adalah Hati, yang diwakili oleh kinerja Qolbu dan Fuad. Dan Hati yang baik itu
berimam kepada Ruh dan Wahyu dari Allah SWT. Ketika kita Ruku' maka
Syahwat, Hati, dan Otak berada dalam posisi SEJAJAR, sehingga saat itulah terjadi
proses BALANCING di kehidupan kita. Dan ketika bersujud, maka Otak yang
biasanya berada di atas tengah "mentawadhukan" dirinya sepenuhnya kepada
Allah untuk rela berada di bawah menempel dengan bumi, sehingga Sang
Syahwat (Perut, Kelamin, dan Pantat) lah yang berada di atas ketika kita sedang
bersujud, sedangkan Hati sebagai pusat Thowaf tetap berada di tengah menjadi
penengah yang bijak.
... ....
... ...
Itu sebabnya kita tidak boleh meremehkan RUKU dan SUJUD ini. Bahkan
Rasulullah saw pernah bersabda, “Pencuri yang paling buruk adalah yg mencuri
dalam shalatnya.”Para sahabat bertanya apakah yg dimaksud dgn mencuri
dalam shalat. Dijawabnya, “Yaitu orang yang tdk menyempurnakan ruku dan
sujud dalam shalatnya.” (HR.adDarami– atTarghib)
Artinya kita tidak boleh juga menjadi orang yang ANTI SYAHWAT dan mendewa-
dewakan logika. Termasuk juga tidaklah boleh kita mendewa- dewa kan Hati,
semua ada TAKARANNYA. Misalkan, mentang-mentang merasa dekat kepada
Allah lalu kita pun jadi tidak hobi lagi berhubungan sex dengan istri dan kita pun
menjadi pecandu puasa yang ekstrim. Mentang-mentang dekat kepada Allah
maka kita pun menjadi malas mencari ilmu dan dunia. Ingatlah, ada saatnya kita
pakai logika dan ada saatnya kita menggunakan syahwat, dan yang terpenting
adalah : HATI tetap di tengah menjaga keseimbangan hidup kita. Dengan
demikian, jadikanlah hati sebagai pusat rasa kita ketika kita beribadah kepada
Allah SWT dan di saat kita menjalani hidup yang fana ini.
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai HATI, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat- ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (di kepala mereka
yang bersinergi dengan otak, tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda- tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (di kepala
mereka yang bersinergi dengan otak, tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengar (ayat- ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak (yang hampir
selalu berorientasi pada syahwat), bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai." (Q.S . 7 : 179)

Published with Blogger-droid v2.0.2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar