Rabu, Desember 14, 2011

Sifat Bidadari Surga



َﻚِﻟَﺬَﻛ ْﻢُﻫﺎَﻨْﺟَّﻭَﺯَﻭ ٍﺭﻮُﺤِﺑ ٍﻦﻴِﻋ (٥٤)

"Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari." (QS.

Ad-Dhukhan: 54)

َﻦﻴِﺌِﻜَّﺘُﻣ ﻰَﻠَﻋ ٍﺭُﺮُﺳ ٍﺔَﻓﻮُﻔْﺼَﻣ ْﻢُﻫﺎَﻨْﺟَّﻭَﺯَﻭ ٍﺭﻮُﺤِﺑ ٍﻦﻴِﻋ (٢٠)

"Mereka bertelekan di atas dipan- dipan berderetan dan kami

kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata

jeli." (QS. At-Thur : 20)

ٌﺭﻮُﺣ ٌﺕﺍَﺭﻮُﺼْﻘَﻣ ﻲِﻓ ِﻡﺎَﻴِﺨْﻟﺍ (٧٢)

"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam

rumah." (QS. Ar-Rahman: 72)

َّﻦِﻬﻴِﻓ ٌﺕﺍَﺮْﻴَﺧ ٌﻥﺎَﺴِﺣ (٧٠)

"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi

cantik-cantik. " (QS. Ar-Rahman: 70)

ﺎَّﻧِﺇ َّﻦُﻫﺎَﻧْﺄَﺸْﻧَﺃ ًﺀﺎَﺸْﻧِﺇ (٣٥)َّﻦُﻫﺎَﻨْﻠَﻌَﺠَﻓ ﺍًﺭﺎَﻜْﺑَﺃ (٣٦)ﺎًﺑُﺮُﻋ ﺎًﺑﺍَﺮْﺗَﺃ (٣٧)

"Sesungguhnya kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari)

dengan langsung. [1] Dan kami jadikan mereka gadis-gadis

perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS. Al-Waqi 'ah:

35-37 )

Ibnu Abid Dunya meriwayatkan dari Abul Hawari, dia berkata:

Bidadari itu diciptakan langsung (kun fayakun). Apabila telah

sempurna peciptaan mereka maka dipasanglah kemah-kemah atas

mereka. Oleh karena itu Ibnul Qayyim berkata bahwa kemah-

kemah ini bukanlah ghuraf (kamar-kamar ) atau qushur (istana-

istana), melainkan ia adalah tenda di taman-taman dan di atas

sungai-sungai.

Nabi Sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda:

1. Hadits Abu Sa’id al-Khudri Rodiallohu 'anhu :

» َّﻥِﺇ ﻰَﻧْﺩَﺃ ِﻞْﻫَﺃ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ًﺔَﻟِﺰْﻨَﻣ ٌﻞُﺟَﺭ َﻑَﺮَﺻ ُﻪّﻠﻟﺍ ُﻪَﻬْﺟَﻭ ِﻦَﻋ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ َﻞَﺒِﻗ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ َﻞَّﺜَﻣَﻭ ُﻪَﻟ

ًﺓَﺮَﺠَﺷ َﺕﺍَﺫ ٍّﻞِﻇ َﻝﺎَﻘَﻓ : ْﻱَﺃ ِّﺏَﺭ ﻲِﻨْﺑِّﺮَﻗ ْﻦِﻣ ِﻩِﺬﻫ ِﺓَﺮَﺠَّﺸﻟﺍ ُﻥﻮُﻛَﺃ ﻲِﻓ ﺎَﻬِّﻠِﻇ .« َﺮَﻛَﺬَﻓ

َﺚْﻳِﺪَﺤْﻟﺍ ْﻲِﻓ ِﻪِﻟْﻮُﺧُﺩ َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ِﻪْﻴٍّﻨًﻤًﺗَﻭ َﻰﻟِﺇ ْﻥَﺃ َﻝﺎَﻗ ْﻲِﻓ ِﻩِﺮِﺧﺁ .

“Sesungguhnya ahli surga yang paling rendah tingkatannya adalah

seseorang yang Allah palingkan wajahnya dari neraka kearah

surga, dan ditampakkan padanya satu pohon surga yang rindang.

Lalu orang itu berkata: Ya Allah dekatkanlah aku ke pohon itu agar

aku bisa berteduh di bawahnya.” Lalu Nabi Sholallohu 'alaihi wa

sallam terus menyebutkan angan-angan orang itu hingga akhirnya

beliau bersabda:

» ﺍَﺫِﺇ ْﺖَﻌَﻄَﻘْﻧﺍ ِﻪِﺑ ُّﻲِﻧﺎَﻣَﻷﺍ َﻝﺎَﻗ ُﻪّﻠﻟﺍ : َﻮُﻫ َﻚَﻟ ُﺓَﺮْﺸَﻋَﻭ ِﻪِﻟﺎَﺜْﻣَﺃ . َﻝﺎﻗ : َّﻢُﺛ ُﻞُﺧْﺪَﻳ ُﻪَﺘْﻴَﺑ

ُﻞُﺧْﺪَﺘَﻓ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻩﺎَﺘَﺟْﻭَﺯ َﻦِﻣ ِﺭﻮُﺤﻟﺍ ِﻦﻴِﻌْﻟﺍ ِﻥَﻻﻮُﻘَﻴَﻓ : ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍ ِﻪّﻠﻟ ﻱِﺬَّﻟﺍ َﻙﺎَﻴْﺣَﺃ ﺎَﻨَﻟ ﺎَﻧﺎَﻴْﺣَﺃَﻭ

َﻚَﻟ . َﻝﺎَﻗ : ُﻝﻮُﻘَﻴَﻓ : ﺎَﻣ َﻲِﻄْﻋُﺃ ٌﺪَﺣَﺃ َﻞْﺜِﻣ ﺎَﻣ ُﺖﻴِﻄْﻋُﺃ .«

“Apabila telah habis angan-angannya maka Allah berfirman

kepadanya: “Dia itu milikmu dan ditambah lagi sepuluh kali

lipatnya.” Nabi bersabda: “Kemudian ia masuk rumahnya dan

masuklah menemuinya dua biadadari surga, lalu keduanya

berkata: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkanmu untuk

kami dan yang menghidupkan kami untukmu. Lalu laki-laki itu

berkata: “Tidak ada seorangpun yang dianugerahi seperti yang

dianugerahkan kepadaku.” (HR. Muslim: 417)

2. Hadits Anas Rodiallohu 'anhu :

» َّﻥِﺇ َﺭﻮُﺤْﻟﺍ َﻦﻴِﻌْﻟﺍ َﻦﻴﻨَﻐُﺘَﻟ ﻲِﻓ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ َﻦْﻠُﻘَﻳ : ُﻦْﺤَﻧ ُﺭﻮُﺤْﻟﺍ ِﻥﺎَﺴِﺤْﻟﺍ ﺎَﻨْﺌﺒُﺧ ٍﺝﺍَﻭْﺯَﻷ ٍﻡﺍَﺮِﻛ «

“Sesungguhnya bidadari nanti akan bernyanyi di surga: Kami para

bidadari cantik disembuyikan khusus untuk suami-suami yang

mulia.” (Shahih al-Jami’ : 1602)

3. Hadits Abu Hurairah Rodiallohu 'anhu :

» َّﻥِﺇ َﻝَّﻭَﺃ ٍﺓَﺮْﻣُﺯ َﻥﻮُﻠُﺧْﺪَﻳ َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ِﺓَﺭﻮُﺻ ِﺮَﻤَﻘْﻟﺍ َﺔَﻠْﻴَﻟ ِﺭْﺪَﺒْﻟﺍ . َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ْﻢُﻬَﻧﻮُﻠَﻳ ﻰَﻠَﻋ

ِّﺪَﺷَﺃ ٍﺐَﻛْﻮَﻛ َﻱِّﺭُﺩ ، ﻲِﻓ ِﺀﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ، ًﺓﺀﺎَﺿِﺇ . َﻻ َﻥﻮُﻟﻮُﺒَﻳ، َﻻَﻭ َﻥﻮُﻃَّﻮَﻐَﺘَﻳ َﻻَﻭ َﻥﻮُﻄِﺨَﺘْﻤَﻳ َﻻَﻭ

َﻥﻮُﻠِﻔْﺘَﻳ . ُﻢُﻬُﻃﺎَﺸْﻣَﺃ ُﺐَﻫَّﺬﻟﺍ . ُﻢُﻬُﺤْﺷَﺭَﻭ ُﻚْﺴِﻤْﻟﺍ . ُﻢُﻫُﺮِﻣﺎَﺠَﻣَﻭ ُﺓَّﻮُﻟﻷﺍ . ُﻢُﻬُﺟﺍَﻭْﺯَﺃَﻭ

ُﺭﻮُﺤْﻟﺍ ُﻦﻴِﻌْﻟﺍ . ْﻢُﻬُﻗَﻼْﺧَﺃ ﻰَﻠَﻋ ِﻖُﻠُﺧ ٍﻞُﺟَﺭ ٍﺪِﺣﺍَﻭ . ِﺓَﺭﻮُﺻ ﻰَﻠَﻋ ْﻢِﻬﻴِﺑَﺃ َﻡَﺩﺁ . َﻥﻮُّﺘِﺳ ًﺎﻋﺍَﺭِﺫ،

ﻲِﻓ ِﺀﺎَﻤَّﺴﻟﺍ .«

“Sesungguhnya kelompok pertama yang masuk surga adalah seperti

rupa bulan di malam purnama. Berikutnya adalah seperti binang

yang paling terang sinarnya di langit. Mereka tidak buang air kecil,

tidak buang air besar, dan tidak meludah. Sisir mereka dari emas,

minyak mereka adalah misik, asapannya adalah kayu gaharu,

pasangan mereka adalah bidadari, akhlak mereka seperti akhlak

satu orang. Bentuk (postur tubuh) mereka seperti Nabi Adam as; 60

lengan di langit.” (Bukhari, Muslim dll. Al-Jami ’ al-Shaghir: 3778,

Shahih al-Jami’: 2015)

4. Hadits Abdullah ibnu Mas’ud Rodiallohu 'anhu :

» ُﻝَّﻭَﺃ ٍﺓَﺮْﻣُﺯ َﻥﻮُﻠُﺧْﺪَﻳ َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ َّﻥَﺄَﻛ ْﻢُﻬَﻫﻮُﺟُﻭ ُﺀْﻮَﺿ ِﺮَﻤَﻘْﻟﺍ َﺔَﻠْﻴَﻟ ِﺭْﺪَﺒْﻟﺍ ، ُﺓَﺮْﻣُّﺰْﻟﺍَﻭ ُﺔَﻴِﻧﺎَّﺜﻟﺍ

ﻰَﻠَﻋ ِﻥْﻮَﻟ ِﻦَﺴْﺣَﺃ ٍﺐَﻛْﻮَﻛ َﻱﺭُﺩ ﻲِﻓ ِﺀﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ، ﻞُﻜِﻟ ٍﻞُﺟَﺭ ْﻢُﻬْﻨِﻣ ِﻥﺎَﺘَﺟْﻭَﺯ َﻦِﻣ ِﺭﻮُﺤْﻟﺍ

ِﻦﻴِﻌْﻟﺍ ، ﻰَﻠَﻋ ﻞُﻛ ٍﺔَﺟْﻭَﺯ َﻥﻮُﻌْﺒَﺳ ًﺔَّﻠُﺣ ، ٰﻯَﺮُﻳ ُّﺦُﻣ ﺎَﻤِﻬِﻗﻮُﺳ ْﻦِﻣ ِﺀﺍَﺭَﻭ ﺎَﻤِﻬِﻣﻮُﺤُﻟ

ﺎَﻤِﻬِﻠَﻠُﺣَﻭ ، ﺎَﻤَﻛ ٰﻯَﺮُﻳ ُﺏﺍَﺮَّﺸﻟﺍ ُﺮَﻤْﺣَﻷﺍ ﻲِﻓ ِﺔَﺟﺎَﺟُّﺰﻟﺍ ِﺀﺎَﻀْﻴَﺒْﻟﺍ «

“Kelompok pertama kali yang masuk surga, seolah wajah mereka

cahaya rembulan di malam purnama. Kelompok kedua seperti

bintang kejora yang terbaik di langit. Bagi setiap orang dari ahli

surga itu dua bidadari surga. Pada setiap bidadari ada 70

perhiasan. Sumsum kakinya dapat terlihat dari balik daging dan

perhiasannya, sebagaimana minuman merah dapat dilihat di gelas

putih.” (HR. Thabrani dengan sanad shahih, dan Baihaqi dengan

sanad hasan. Hadits hasan, shahih lighairi: Shahih al-Targhib:

3745)

Dalam lafazh Tirmidzi:

» ِّﻞُﻜِﻟَﻭ ٍﺪِﺣﺍَﻭ ْﻢُﻬْﻨِﻣ ِﻥﺎَﺘَﺟْﻭَﺯ ﻯَﺮُﻳ ُّﺦُﻣ ﺎَﻤِﻬِﻗْﻮُﺳ ْﻦﻣ ِﺀﺍَﺭَﻭ ِﻢْﺤﻠَّﻟﺍ َﻦِﻣ ِﻦْﺴُﺤْﻟﺍ ، َﻻ

َﻑَﻼِﺘْﺧﺍ ْﻢُﻬَﻨْﻴَﺑ َﻻَﻭ َﺾُﻏﺎَﺒَﺗ ْﻢُﻬُﺑﻮُﻠُﻗ ُﺐْﻠَﻗ ٍﻞُﺟَﺭ ٍﺪِﺣﺍَﻭ َﻥﻮﺤِّﺒَﺴُﻳ ﻪﻠﻟﺍ ًﺓَﺮْﻜُﺑ ﺎَّﻴِﺸَﻋَﻭ « .

“Masing-masing mendapat dua bidadari, sumsum kakinya dapat

dilihat dari balik daging karena begitu cantiknya, tidak ada

perselisihan di antara mereka, dan tidak ada saling benci di hati

mereka. Hati mereka seperti hati satu orang, mereka semua

bertasbih kepada Allah pagi dan sore.”

5. Hadits al-Miqdam Ibn Ma’di Karib Rodiallohu 'anhu :

» ِﺪﻴِﻬَّﺸﻠِﻟ َﺪْﻨِﻋ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﻊْﺒَﺳ ٍﻝﺎَﺼِﺧ : ُﺮَﻔْﻐُﻳ ُﻪَﻟ ﻲِﻓ ِﻝَّﻭَﺃ ٍﺔَﻌْﻓَﺩ ْﻦِﻣ ِﻪِﻣَﺩ ، ُﻩَﺪَﻌْﻘَﻣ ٰﻯَﺮَﻳَﻭ

َﻦِﻣ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ، ٰﻰَّﻠَﺤُﻳَﻭ َﺔَّﻠُﺣ ِﻥﺎَﻤﻳِﻹﺍ ، ُﺝﻭَﺰُﻳَﻭ ِﻦْﻴَﻨْﺛﺍ َﻦﻴِﻌْﺒَﺳَﻭ ًﺔَﺟْﻭَﺯ َﻦِﻣ ِﻦﻴِﻌْﻟﺍ ِﺭﻮُﺤْﻟﺍ ، ُﺭﺎَﺠُﻳَﻭ

ْﻦِﻣ ِﺏﺍَﺬَﻋ ِﺮْﺒَﻘْﻟﺍ ، ُﻦَﻣْﺄَﻳَﻭ َﻦِﻣ ِﻉَﺰَﻔْﻟﺍ ِﺮَﺒْﻛَﻷﺍ ، ُﻊَﺿﻮُﻳَﻭ ﻰَﻠَﻋ ِﻪِﺳْﺃَﺭ ُﺝﺎَﺗ ِﺭﺎَﻗَﻮْﻟﺍ، ُﺔَﺗﻮُﻗﺎَﻴْﻟﺍ

ُﻪْﻨِﻣ ٌﺮْﻴَﺧ َﻦِﻣ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ﺎَﻣَﻭ ﺎَﻬﻴِﻓ، ُﻊَﻔْﺸَﻳَﻭ ﻲِﻓ َﻦﻴِﻌْﺒَﺳ ًﺎﻧﺎَﺴْﻧِﺇ ْﻦِﻣ ِﻞْﻫَﺃ ِﻪِﺘْﻴَﺑ «

“Orang yang mati syahid memiliki 7 [yang benar 8] keistimewaan

di sisi Allah: (1) diampuni dosanya di awal kucuran darahnya, (2)

melihat tempat duduknya dari surga, (3) dihiasi dengan perhiasan

iman, (4) dinikahkan dengan 72 bidadari surga, (5) diamankan dari

adzab kubur, (6) aman dari goncangan dahsyat di hari qiamat, (7)

diletakkan di atas kepalanya mahkota kewibawaan; satu permata

dari padanya lebih baik dari pada dunia seisinya, (8) memberi

syafaat kepada 70 orang dari kerabatnya.” (Ahmad, Tirmidzi dan

Baihaqi. Silsilah al-Shahihah: 3213, Shahih al-Jami’ : 5182)

6. Hadits Mu’adz ibn Anas Rodiallohu 'anhu ;

» ْﻦَﻣ َﻢَﻈَﻛ ًﺎﻈْﻴَﻏ َﻮُﻫَﻭ ٌﺭِﺩﺎَﻗ ﻰَﻠَﻋ ْﻥَﺃ ُﻩَﺬِﻔْﻨُﻳ ُﻩﺎَﻋَﺩ ﻪَّﻠﻟﺍ ُﻪَﻧﺎَﺤْﺒُﺳ ﻰَﻠَﻋ ِﺱﻭُﺅُﺭ

ِﻖِﺋﻼَﺨْﻟﺍ ﻰَّﺘَﺣ ُﻩَﺮِّﻴَﺨُﻳ َﻦِﻣ ِﺭﻮُﺤْﻟﺍ ِﻦﻴﻌْﻟﺍ ﺎَﻣ َﺀﺎَﺷ .«

“Barangsiapa mampu menahan amarah padahal ia mampu untuk

melampiaskannya, maka Allah memanggilnya di hadapan para

makhluk hingga Dia memberikan hak untuk memilih yang ia suka

dari bidadari.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, hadits hasan.

Lihat Shahih al-Jami’ : 6518)

7. Hadits Mu’adz t;

» َﻻ ﻱِﺫْﺆُﺗ ٌﺓﺃَﺮْﻣﺍ ﺎَﻬَﺟْﻭَﺯ ﻲِﻓ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ . َّﻻِﺇ ْﺖَﻟﺎَﻗ ُﻪُﺘَﺟْﻭَﺯ َﻦِﻣ ِﺭﻮُﺤْﻟﺍ ِﻦﻴِﻌْﻟﺍ : َﻻ ِﻪﻳِﺫْﺆُﺗ،

ِﻚَﻠَﺗﺎَﻗ ﻪﻠﻟﺍ ، ﺎَﻤَّﻧِﺈَﻓ َﻮُﻫ ﻙَﺪْﻨِﻋ ٌﻞﻴِﺧَﺩ َﻚِﺷﻮُﻳ ْﻥَﺃ ِﻚَﻗِﺭﺎَﻔُﻳ ﺎَﻨْﻴَﻟِﺇ «

“Tidak ada seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia

melainkan bidadari yang menjadi pasangannya berkata: "Jangan

engkau sakiti dia -semoga Allah melaknatmu- sesungguhnya ia

hanyalah bertamu (di rumahmu), hampir saja ia berpisah

meninggalkanmu menuju kami.” (Shahih al-Jami’ : 7192)

Imam Ibnul Qoyyim berkata:

"Jika anda bertanya tentang mempelai wanita dan istri-istri

penduduk surga, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang

montok dan sebaya. Pada diri mereka mengalir darah muda, pipi

mereka halus dan segar bagaikan bunga dan apel, dada mereka

kencang dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan

mutu manikam, keindahan dan kelembutan mereka selalu menjadi

kerubutan.

Elok wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya

terpancar dari gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan

cintanya, maka katakan semau anda tentang dua cinta yang

bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu anda begitu

berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan itu antara

dua kekasih (yang penuh rayu, canda dan pujian). Keindahan

wajahnya terlihat sepenuh pipi, seakan-akan anda melihat ke

cermin yang bersih mengkilat (maksudnya, menggambarkan

persamaan antara keindahan paras bidadari dengan cermin yang

bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak

jelas keindahan dan kecantikan). Bagian dalam betisnya bisa

terlihat dari luar, seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang

maupun perhiasannya.

Andaikan ia tampil (muncul) di dunia, niscaya seisi bumi dari barat

hingga timur akan mencium wanginya, dan setiap lisan makhluk

hidup akan mengucapkan tahlil, tasbih, dan takbir karena

terperangah dan terpesona. Dan niscaya antara dua ufuk akan

menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan

menjadi buta, sinar mentari akan pudar sebagaimana matahari

mengalahkan sinar bintang. Pasti semua yang melihatnya di

seluruh muka bumi akan beriman kepada Allah Yang Maha hidup

lagi Maha Qayyum (Tegak lagi Menegakkan). Kerudung di

kepalanya lebih baik daripada dunia seisinya. Hasratnya terhadap

suami melebihi semua keinginan dan cita-citanya . Tiada hari

berlalu melainkan akan semakin menambah keindahan dan

kecantikan dirinya. Tiada jarak yang ditempuh melainkan semakin

menambah rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang

dibebaskan dari kehamilan, melahirkan, haidh dan nifas, disucikan

dari ingus, ludah, air seni, dan air tinja, serta semua kotoran.

Masa remajanya tidak akan sirna, keindahan pakaiannya tidak

akan usang, kecantikannya tidak akan memudar, hasrat dan

nafsunya tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju

kepada suami, sekali-kali tidak menginginkan yang lain. Begitu pula

suami akan selalu tertuju padanya. Bidadarinya adalah puncak

dari angan-angan dan nafsunya. Jika ia melihat kepadanya, maka

bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia minta

kepadanya pasti akan dituruti. Apabila ia tidak di tempat, maka ia

akan menjaganya. Suaminya senantiasa dalam dirinya, di

manapun berada. Suaminya adalah puncak dari angan-angan dan

rasa damainya.

Di samping itu, bidadari ini tidak pernah dijamah sebelumnya, baik

oleh bangsa manusia maupun bangsa jin. Setiap kali suami

memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan memenuhi

rongga dadanya. Setiap kali ia ajak bicara maka keindahan intan

mutu manikam akan memenuhi pendengarannya. Jika ia muncul

maka seisi istana dan tiap kamar di dalamnya akan dipenuhi

cahaya.

Jika anda bertanya tentang usianya, maka mereka adalah gadis-

gadis remaja yang sebaya dan sedang ranum-ranumnya.

Jika anda bertanya tentang keelokan wajahnya, maka apakah anda

telah melihat eloknya matahari dan bulan?!

Jika anda bertanya tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-

baik yang anda saksikan, mata yang putih bersih dengan bulatan

hitam bola mata yang begitu pekat menawan.

Jika anda bertanya tentang bentuk fisiknya, maka apakah anda

pernah melihat ranting pohon yang paling indah yang pernah anda

temukan?

Jika anda bertanya tentang warna kulitnya, maka cerahnya

bagaikan batu rubi dan marjan.

Jika anda bertanya tentang elok budinya, maka mereka adalah

gadis-gadis yang sangat baik penuh kebajikan, yang

menggabungkan antara keindahan wajah dan kesopanan. Maka

merekapun dianugerahi kecantikan luar dan dalam. Mereka adalah

kebahagiaan jiwa dan penghias mata.

Jika anda bertanya tentang baiknya pergaulan dan pelayanan

mereka, maka tidak ada lagi kelezatan selainnya. Mereka adalah

gadis-gadis yang sangat dicintai suami karena kebaktian dan

pelayanannya yang paripurna, yang hidup seirama dengan suami

penuh pesona harmoni dan asmara .

Apa yang anda katakan apabila seorang gadis tertawa di depan

suaminya maka sorga yang indah itu menjadi bersinar? Apabila ia

berpindah dari satu istana ke istana lainnya, anda akan

mengatakan: "Ini matahari yang berpindah-pindah di antara garis

edarnya." Apabila ia bercanda, kejar mengejar dengan suami,

duhai… alangkah indahnya…!! (dari kitab Hadil Arwah Ila Biladil

Afrah (h.359- 360)


Published with Blogger-droid v2.0.2
oleh: Abu Hamzah & Abu Salma [1] Maksudnya: tanpa melalui kelahiran dan langsung menjadi gadis Sumber: Majalah Qiblati edisi 1 th III

2 komentar:

  1. ...wah-wah bagus banget artikelnya Boss. Minta izin untuk Share yaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah,klo antum mau copas or share silahkan......

      Hapus