Selasa, Desember 13, 2011

22 Perkara Yang Membatalkan Amalan Seseorang

Alhamdulillah shalawat dan salam semoga tercurah atas Nabi- Nya dan

hamba-Nya yang tidak ada nabi setelahnya, juga kepada keluarga dan

sahabatnya. amma ba’du .

Sesungguhnya kebahagiaan abadi adalah di surga yang luasnya seluas langit

dan bumi, yang tidak akan didapatkan oleh seorang hamba kecuali dengan

menjauhi perangi yang dianggap baik oleh sebuah jiwa akan tetapi akan

menggugurkan pahala dan amalannya.

Akan tetapi wahai hamba Allah, engkau berada di atas suatu ilmu yang

terkumpul untuk mu di lembaran ini yang dilengkapi dengan dalil- dalil dari Al

Kitab dan As-Sunnah sahihah :

1. Kufur dan syirik

Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala “Dan orang-orang yang

mendustakan ayat-ayat Kami dan perjumpaan di hari akhirat, maka gugurlah

amalan-amalan mereka, dan tidaklah mereka diberi balasan kecuali dengan

apa yang telah mereka perbuat (al A’raf :174) dan juga firman-Nya ” dan telah

diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu, jika kamu

berbuat syirik, niscaya gugurlah amalan-amalanmu dan tentulah kamu

menjadi orang yang merugi ” (az Zumar: 65)

2. Murtad

Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala : ” Barangsiapa yang murtad

diantara kalian dari agamanya kemudian mati dakan keadaan kafir, mereka

itulah yang gugur amalan-amalannya di dunia dan akhirat, dan mereka adalah

penghuni neraka serta kekal di dalamnya .” (Al Baqarah : 217)

3. Nifaq dan Riya’

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam” sesungguhnya dari yang

saya takutkan terhadapmu adalah syirik kecil, yaitu riya“. Allah Subhanahu Wa

Ta’ala berfirman (dalam sebuah hadits qudsi) pada hari kiamat, “Jika Allah

memberi balasan kepada manusia dari amalan-amalan. Maka pergilah kalian

kepada amalan yang kamu berbuat ria di dunia, maka lihatlah apakah kalian

mendapatkan padanya pahala” (dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan al

Baghawi dari hadits Mahmud bin Labid dengan sanad shahih menurut syarat

Imam Muslim)

5. Mengungkit- ngungkit pemberian

Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala ” Hai orang-orang yang

beriman janganlah kalian gugurkan pahala shadaqah kalian dengan

menyebut-nyebut (pemberian) dan menyakiti (hati penerima) (Al Baqarah :

264).

Dan dari Abu Umamah Radiyallahu ‘anhu berkata Nabi shalallahu ‘alahi

wasallam bersabda: ” Tiga perkara yang Allah tidak akan terima penolakan

dan penebusan yaitu orng yang durhaka kepada orang tua, pengungkit-

ngungkit pemberian dan orang yang mendustakan takdir “ (dikeluarkan oleh

Ibnu Abi Ashim dan Thabrany dengan sanad hasan)

6. Mendustakan Takdir

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam “ Kalau seandainya Allah

mengadzab penduduk langit dan bumi niscaya dia akan mengadzabnya

sedang Dia tidak sedikitpun berbuat dzalim terhadap mereka, dan seandainya

Dia merahmati mereka niscaya rahmat-Nya lebih baik dari amalan-amalan

mereka. Seandainya seseorang menginfaqkan emas di jalan Allah sebesar

Gunung Uhud, tidaklah Allah akan menerima infaq tersebut darimu sampai

engkau beriman dengan takdir, dan ketahuilah bahwa apa yang (ditakdirkan)

menimpamu tidak akan menyelisihimu, sedang apa yang (ditakdirkan) tidak

menimpamu maka tida akan menimpamu, kalau seandainya engkau mati

dalam keadaab mengimanai selalin ini (tidak beriman dengan takdir) , niscaya

engkau masuk neraka (Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah dan

Ahmad, hadits ini shahih)

7. Meninggalkan shalat Ashr

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam : “Orang yang

meluputkan dari shalat ashar maka seolah-olah dia kehilangan keluarga dan

hartanya (yakni tinggal sendirian tanpa harta dan keluarga), (Dari hadits Ibnu

Umar, mutafaq ‘alaihi) , dan juga sabda beliau “Barangsiapa meninggalkan

shalat ashr maka sungguh gugurlah amalannya” (Bukhari dari hadits Buraidah)

8. At Ta’ly atas Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ” Sesungguhnya

seseorang yang berkata, Allah tidak akan mengampuni terhadap si fulan,

maka Allah berkata, Barangsiapa beranggapan atas- Ku bahwa Aku tidak akan

mengampuni si fulan, maka sungguh Aku telah mengampuni si fulan, dan

engkau telah menggugurkan amalanmu, atau sebagaimana beliau katakan

(dikelurakan oleh Muslim dari hadtis Jundub bin Abdullah Radhiyallu anhu) At

Ta’ly atas Allah yaitu : berkata tentang Allah tanpa ilmu, menyepelekan

luasnya rahmat Allah dan bersumpah bahwa Allah tidak akan mengampuni

terhadap seseorang.

9. Menyelisihi Rasul shalallahu ‘alaihi wasallam baik ucapan maupun

amalan

Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala : ” Hai orang-orang yang

beriman janganlah kalian angkat suara-suaramu diatas suara Nabi dan jangan

kalian mengeraskan suara kepadanya layaknya seorang diantara kalian

terhadap yang lainnya, sehingga akan gugurlah amalan- amalan kalian dalam

keadaan kalian tidak menyadari ” (Al Ahzab : 2) . Dan firman- Nya : ” Hai orang-

orang beriman taatlah Allah dan Rasul-Nya dan jangan kalian gugurkan

amalan-amalan kalian (Muhammad: 33)

10. Berbuat bid’ah dalam agama

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ” Barang siapa membuat

perkara baru dalam urusan kami ini, sesuatu yang tidak ada petunjuk agama

padanya, maka itu tertolak (Mutafaq ‘alaih dari hadtis Aisyah radhiyallahu

‘anha) dalam riwayat Muslim disebutkan ” Barangsiapa beramal dengan

amalan yang bukan perintah kami maka itu tertolak “

11. Melanggar Ketentuan- ketentuan Allah di waktu sepi

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ” Sungguh aku

mengetahui sebuah kaum dari umatku, mereka datang pada hari kiamat

dengan kebaikan semisal gunung putih, kemudian Allah jadikan seperti halnya

debu yang berterbangan”, berkata Tsauban, ” Wahai Rasulullah, sifatkanlah

tentang keadaan mereka kepada kami, dan supaya kami tidak termasuk dari

mereka, dan sedang kami da;a , keadaan tidak memengetahui”, Beliau

bersabda “Adapun mereka itu dari saudara kalian seagama, dan dari bangsa

kalian, mereka mengambil bagian dari waktu malam sebagaimana juga kalian

mengambilnya, akan tetapi mereka itu adalah sebuah kaum yang jika

melewati larangan Allah mereka melanggarnya (Dikeluarkan oleh ibnu MAjah

dari hadits Tsauban Radhiyallahu ‘anhu dan dishahihkan oleh al Mundziri dan

Al Baushiri)

12. Gembira dan Bahagia dengan terbunuhnya seorang mukmin

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ” Barangsiapa

membunuh seorang mukmin dan berharap akan terbunuhnya maka Allah

tidak akan menerima darinya penolakan (adzab) ataupun penebusan.

(dikelurkan oleh Abu Dawud dari hadits Ubadah bin shamit, hadits ini shahih).

13. Menetap di negeri-negeri kafir

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam : ” Allah Azza wajalla

tidak akan menerima amalan dari seorang musyrik yang masuk Islam sampai

memisahkan musyrikin kepada muslimin ” (Dikelurkan oleh Nasai dan Ahmad

dari Hadits Mu’awiya bin Hayidah radhiyallahu ‘anhu dengan sanad hasan)

14 Mendatangi dukun dan tukang ramal

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam : ” Barangsiapa

mendatangi tukang ramal kemudian menanyakan tentang sesuatu, maka tidak

diterima darinya shalat selama 40 hari (dikeluarkan oleh Muslim) dan

sabdanya ” Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian

membenarkan apa yang dikatakan maka sungguh telah kafir kepada yang

diturukan kepada Muhammad (Al Qur’an ), (dikelurkan oleh Tirmidzi, Abu

Dawud, dan Ahmad, dari hadits Abu Hurairah, sahih)

15. Durhaka kepada kedua orang tua

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ” Tiga golongan yang

Allah tidak akan terima dari mereka penolakan atau penebusan yaitu orang

yang durhaka kepada kedua orang tua, pengungkit pemberian, dan pendusta

takdir” (telah berlalu takhrijnya dipoint no.5 )

16. Pecandu Khamar

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ” Barangsiapa meminum

khamar Allah tidak akan terima darinya shalat empat puluh hari, apabila dia

taubat, maka Allah terima taubatnya, apabila dia kembali berbuat maka Allah

tidak akan terima lagi shalatnya selama 40 hari, dan apabila dia taubat maka

Allah tidak akan terima taubatnya, dan Allah akan memberinya minum dari

sungai Khibal”, dikatakan kepadanya “wahai Abu Abdiraman , apa sungai

khibal tersebut, dia berkata : yaitu sungai dari nanah penduduk neraka

(dikeluarkan oleh Tirmidzi dari hadits Abdullah bin Umar, dan dia shahih), dan

sabda Beliau Shalallahu Alaihi Wa Sallam “Pecandu khamr, jika mati maka

akan menemui Allah seperti penyembah berhala (dikeluarkan oleh Ahmad

dan Ibnu Majah dari hadits Ibnu Abbas, dan baginya ada syahid (penguat) dari

hadits Abu Hurairah dikeluarkan oleh Ibnu Majah, secara keseluruhannya

derajatnya hasan)

Berkata Ibnu Hiban : Serupa makna khabar ini dengan ” Barangsiapa bertemu

Allah dari pecandu khamr dengan anggapan halal meminumnya, seperti

penyembah berhala, karena kesamaan keduanya dalam kekufuran.

17. Berkata dusta dan beramal dengannya

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam “Barangsiapa yang tidak

meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya maka tidak ada

kepentingan bagi Allah seseorang meninggalkan makan dan minumnya

” (dikeluarkan oleh Bukhari)

18. Memelihara anjing kecuali anjing yang dididik untuk pertanian atau

berburu

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ” Barangsiapa

memelihara anjing, maka akan berkurang amalannya setiap hari sebear satu

qiroth (dalam riwayat lain dua qiroth), kecuali anjing untuk menjaga kebun

atau anjing penjaga ternak (mutafaq alaihi, dan riwayat kedua dari muslim)

19. Budak yang lari dari tuannya, tanpa karena takut atau keletihan

dalam pekerjaan, sampai dia kembali kepada tuannya

20. Istri yang durhaka sampai kembali taat terhadap suaminya.

Berkata Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ” Dua golongan yang sungguh sangat

merugi yaitu seorang hamba yang lari dari tuannya sampai kembali kepada

mereka dan seorang istri yang maksiat terhadap suaminya sampai dia kembali

kepadanya (dikeluarkan oleh Hakim dan Thabrany dalam as shaghir, shahih)

21. Pemimpin yang dibenci kaumnya

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ” Tiga golongan yang

sangat merugi yaitu seorang budak yang lari dari tuannya sampai dia kembali,

seorang wanita yang bermalam dengan suaminya dalam keadaan (suami)

murka padanya, dan seorang pemimpin yang dibenci kaumnya” (Dikeluarkan

dan dihasankan oleh Tirmidzi)

Berkata Tirmidzi : ” Sekelompok orang dari ahli ilmu membenci seseorang

untuk memimpin sebuah kaum, yang mereka benci padanya. Apabila imam

itu tidak dzalim, maka sesungguhnya dosa itu atas yang membencinya.

Dinukilkan dari Manshur: Kami bertanya tentang perkara imam, maka

dikatakan kepada kami: Pemimpin-pemimpin yang dzalim itu sangat

menyusahkan, dan adapun yang menegakkan sunnah maka sesungguhnya

dosa bagi siapa yang membencinya.”

22. Seorang muslim memboikot saudaranya muslim tanpa udzur syar’ie

Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ” Dibukakan pintu- pintu

surga pada hari Senin dan Kamis dan diampunkan bagi setiap hamba yang

tidak mensekutukan Allah dengan sesuatupun kecuali seseorang yang antara

dia dan saudaranya ada kebencian” Beliau berkata, ” perhatikanlah keduanya

oleh kalian sampai mereka kembali rukun, perhatikanlah keduanya oleh kalian

sampai mereka kembali rukun, perhatikanlah keduanya oleh kalian sampai

mereka kembali rukun .” (Dikeluarkan oleh Muslim dari hadits Abu Hurairah)

Wahai saudara seislam, ini adalah perbuatan-perbuatan yang dapat

menggugurkan amalan- amalan, berada di depanmu. Dan bahayanya

terhadap agamamu sangat jelas, maka jauhilah perkara tersebut dan berhati-

hatilah darinya dan hendaklah hatimu tetap berharap kepada sesuatu yang

memberi manfaat kepadamu di dunia dan akhirat, karena setiap hati butuh

kepada tarbiyah supaya suci dan terus bertambah suci hingga sampai usia

lanjut sempurnalah dan baiklah ia.

Ya Allah yang membolak- balikan hati tetapkanlah hati-hati kami atas agama-

Mu, dan janganlah Engkau palingkan kami meskipun hanya sekejap saja.

Dikutip dari salafy.or. id offline dari website http:/ /www.geocities .com/

dmgto/aqidah201 /batalamal. htm, penulis Syaikh Salim al Hilali, judul

Beberapa Perkara Pembatal Amal


Published with Blogger-droid v2.0.2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar