Sabtu, November 26, 2011

Tingkatan Derajat Manusia

Tingkatan Derajat Manusia

Dalam Islam tidaklah demikian. Derajat kemulian manusia diusahakan oleh

individunya masing-masing . Seorang anak yang lahir dari keluarga muslim

atau mujahid, tidak berarti anaknya otomatis menjadi mujahid atau muslim

dan mendapat tiket masuk Syurga secara gratis…,TIDAK. Orang- orang yang

berhak masuk Syurga adalah orang-orang yang beriman dan beramal Shaleh,

sekalipun orang tuanya kafir, sebagaimana Nabi Ibrahim. Atau pula Nabi Nuh

tidak berhak menurunkan derajat kemuliannya sebagai Nabi dan Rasul kepada

anaknya, Kan’an .

Dengan demikian dalam al-Qur ’an ada beberapa derajat kemuliaan manusia,

diukur oleh sejauh mana upayanya dalam menggapai kemuliaan tersebut.

Yaitu dari mulai manusia kal an’am/manusia layaknya binatang (Qs 7 :

179), – kemudian sebagai manusia yang berperadaban – Abid/hamba

Allah (Qs 2 : 21) , Mu’min – Muslim – Ummah – Mujahid hingga

Muttaqin ( Qs 49 : 13).

Manusia kal an’am

Adalah manusia yang enggan mempergunakan fasilitas yang telah diberikan

Allah untuk beribadah kepadaNya, berupa hati, pendengaran dan penglihatan.

Hidupnya hanya memperturutkan hawa nafsu layaknya binatang, bahkan lebih

sesat dari binatang. Ketika hendak makan, barang atau harta milik siapa saja

dimakannya, yang penting ada peluang. Maka lahirlah Koruptor, Pencuri,

Penipu, perampok dan sebangsanya. Ketika hendak bersenggama (afwan. .),

dimana saja dan dengan siapa saja dilakukan, yang penting didasari suka

sama suka, kalau terpaksa diperkosa. Maka lahirlah PSK, Gigolo, WIL, PIL,

tante Girang, Oom Senang. Prilakunya senang dan bangga dipertontonkan

kepada publik melalui media internet atau HP. “ Bubuligiran” dan “ Bubulucun”

di depan kamera dihargai sebagai MISS Univers, Putri tercantik Sejagat.

Naudzubillah

Binatang-binatang semacam itu tidak perlu didemo untuk mengenakan

busana atau dibuatkan RUU Anti Pornografi , karena begitulah budaya

binatang. Ada- ada saja binatang dipaksa mesti pakai busana…!. Wajarlah bila

Ratna sarumpaet dan Dyah “Oneng” Rieke Pitaloka menolak RUU APP.

Jadikanlah dulu dia manusia…dengan DAKWAH.

Aeh…, ngomong2 Mpok Oneng Pitaloka dan Ceu Ratna Tarompet, aeh

Sarumpaet pernah mendebat penulis dengan kata-kata yang meledak bak

petasan di siang bolong pada acara “Silat Lidah ANTV”, begini ungkapannya,

“hey Boy…! bilangin yah sama kyai-kyai lhu, ustadz-ustadz lhu,

ulama-ulama lhu…. , yang sok alim dan sok suci itu…, jangan maksa-

maksa kami pake baju…, dan larang- larang telanjang. Karena ini bukan

komunitas Islam, bukan Negara-nya Allah, tapi ini Negara dan

komunitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai HAM = Hak Asasi Monyet,

Hak Asasi Maung, Hak Asasi Munding, Hak Asasi Manuk, Hak Asasi

Mbeeek…. ! “.

Allah Swt berfirman, “ Dan sesungguhnya kebanyakan penghuni neraka

Jahannam adalah dari golongan Jin dan manusia, mereka telah diberi hati –

tapi tidak dipergunakan untuk memahami ayat-Ayat Allah dengan hatinya,

mereka telah diberi pendengaran tapi tidak dipergunakannya untuk

mendengar ayat-ayat Allah, dan mereka telah diberi penglihatan, tapi tidak

dipergunakan untuk melihat ayat-ayat Allah. Mereka seperti binatang, bahkan

lebih sesat dari binatang… (Qs Al-A ’raf [7] : 179 )


Published with Blogger-droid v2.0.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar