Tingkatan Derajat Manusia
Dalam Islam tidaklah demikian. Derajat kemulian manusia diusahakan oleh
individunya masing-masing . Seorang anak yang lahir dari keluarga muslim
atau mujahid, tidak berarti anaknya otomatis menjadi mujahid atau muslim
dan mendapat tiket masuk Syurga secara gratis…,TIDAK. Orang- orang yang
berhak masuk Syurga adalah orang-orang yang beriman dan beramal Shaleh,
sekalipun orang tuanya kafir, sebagaimana Nabi Ibrahim. Atau pula Nabi Nuh
tidak berhak menurunkan derajat kemuliannya sebagai Nabi dan Rasul kepada
anaknya, Kan’an .
Dengan demikian dalam al-Qur ’an ada beberapa derajat kemuliaan manusia,
diukur oleh sejauh mana upayanya dalam menggapai kemuliaan tersebut.
Yaitu dari mulai manusia kal an’am/manusia layaknya binatang (Qs 7 :
179), – kemudian sebagai manusia yang berperadaban – Abid/hamba
Allah (Qs 2 : 21) , Mu’min – Muslim – Ummah – Mujahid hingga
Muttaqin ( Qs 49 : 13).
Manusia kal an’am
Adalah manusia yang enggan mempergunakan fasilitas yang telah diberikan
Allah untuk beribadah kepadaNya, berupa hati, pendengaran dan penglihatan.
Hidupnya hanya memperturutkan hawa nafsu layaknya binatang, bahkan lebih
sesat dari binatang. Ketika hendak makan, barang atau harta milik siapa saja
dimakannya, yang penting ada peluang. Maka lahirlah Koruptor, Pencuri,
Penipu, perampok dan sebangsanya. Ketika hendak bersenggama (afwan. .),
dimana saja dan dengan siapa saja dilakukan, yang penting didasari suka
sama suka, kalau terpaksa diperkosa. Maka lahirlah PSK, Gigolo, WIL, PIL,
tante Girang, Oom Senang. Prilakunya senang dan bangga dipertontonkan
kepada publik melalui media internet atau HP. “ Bubuligiran” dan “ Bubulucun”
di depan kamera dihargai sebagai MISS Univers, Putri tercantik Sejagat.
Naudzubillah
Binatang-binatang semacam itu tidak perlu didemo untuk mengenakan
busana atau dibuatkan RUU Anti Pornografi , karena begitulah budaya
binatang. Ada- ada saja binatang dipaksa mesti pakai busana…!. Wajarlah bila
Ratna sarumpaet dan Dyah “Oneng” Rieke Pitaloka menolak RUU APP.
Jadikanlah dulu dia manusia…dengan DAKWAH.
Aeh…, ngomong2 Mpok Oneng Pitaloka dan Ceu Ratna Tarompet, aeh
Sarumpaet pernah mendebat penulis dengan kata-kata yang meledak bak
petasan di siang bolong pada acara “Silat Lidah ANTV”, begini ungkapannya,
“hey Boy…! bilangin yah sama kyai-kyai lhu, ustadz-ustadz lhu,
ulama-ulama lhu…. , yang sok alim dan sok suci itu…, jangan maksa-
maksa kami pake baju…, dan larang- larang telanjang. Karena ini bukan
komunitas Islam, bukan Negara-nya Allah, tapi ini Negara dan
komunitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai HAM = Hak Asasi Monyet,
Hak Asasi Maung, Hak Asasi Munding, Hak Asasi Manuk, Hak Asasi
Mbeeek…. ! “.
Allah Swt berfirman, “ Dan sesungguhnya kebanyakan penghuni neraka
Jahannam adalah dari golongan Jin dan manusia, mereka telah diberi hati –
tapi tidak dipergunakan untuk memahami ayat-Ayat Allah dengan hatinya,
mereka telah diberi pendengaran tapi tidak dipergunakannya untuk
mendengar ayat-ayat Allah, dan mereka telah diberi penglihatan, tapi tidak
dipergunakan untuk melihat ayat-ayat Allah. Mereka seperti binatang, bahkan
lebih sesat dari binatang… (Qs Al-A ’raf [7] : 179 )
Sabtu, November 26, 2011
Tingkatan Derajat Manusia
Published with Blogger-droid v2.0.1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar