ﺮﻟﺍ .
SIAPA YANG AKAN MENYOLATKAN JENAZAHMU KELAK?
Saudaraku
Siapa yang akan menyolatkan jenazahmu kelak?
Apakah engkau sudah memilih orang-orang yang akan berdiri mengisi shaf-shaf
di belakang jenazahmu, untuk menyolatkanmu?
Pertanyaan yang mungkin terdengar aneh dan membingungkan.
Apa mungkin kita memilih itu? Apakah kita pantas untuk memilih orang yang
akan menyolatkan kita?
Jangan gusar saudaraku, sabar .. buka hatimu sebelum membuka mata dan
telingamu!
Sudah menjadi kebiasaan, bahwasanya yang akan menyolatkan jenazahmu
adalah orang-orang yang engkau cintai dan teman- temanmu, bukankah begitu?
Sekarang cobalah lihat orang-orang di sekelilingmu, lihatlah teman-teman
dekatmu, siapa di antara mereka yang pantas untuk menyolatkanmu apakah si A
atau si B, apakah dia memang pantas menyolatkanmu?
Saudaraku,
Janganlah menutup mata dari realita yang ada dan jangan sumbat telingamu dari
nasehat yang berharga. Bisa jadi kenyataan yang ada memang pahit dan nasehat
yang akan engkau dengar menyakitkan. Lapangkanlah dadamu semoga Allah
Ta’ala memberkahimu.
Saudaraku, kita harus menelan pahitnya permasalahan ini. Karena itu lebih baik
dari kita menelan akibatnya di hari kiamat, di mana tak mungkin lagi mengulangi
kehidupan di dunia.
Saudaraku,
- Siapa yang akan memandikanmu?
- Siapa yang akan mengafankanmu?
- Siapa yang akan mengangkat kerandamu?
- Siapa yang akan menyolatkanmu?
- Siapa yang akan meletakkanmu di liang lahad?
- Siapa yang akan mendo’akanmu ?
- Siapa yang akan berdiri di sisi kuburanmu, berdo’ a untukmu agar Allah
meneguhkanmu ketika malaikat menanyamu?
Jawablah saudaraku!
Siapa yang akan menangisimu?
- Apakah perokok itu?
- Ataukah orang yang tidak mau tunduk dan sholat kepada Robbnya ini?
- Ataukah orang yang meninggalkan puasa dan zakat ini?
- Ataukah orang yang membiarkan istri dan anak perempuannya bebas
berkeliaran di jalanan dan tempat hiburan dengan penampilan yang buruk dan
pakaian yang hampir telanjang? Orang yang rela dirinya menjadi seorang
Dayyuts?
- Ataukah orang yang bergelimang maksiat dan dosa besar?
- Ataukah orang yang tidak memalingkan pandangannya dari wanita bukan
mahrom, memandangnya seakan-akan menelanjanginya dengan matanya?
Saudaraku, siapa orang yang engkau inginkan menangisi kematianmu?
- Apakah temanmu yang mengajakmu ke tempat-tempat minuman keras,
ataukah orang yang mengajakmu ke majlis-majlis ilmu?
- Atau orang yang kalau berbicara, tema pembicaraannya denganmu adalah
berita-berita artis, bintang film, penari dan penyanyi, serta menyampaikan
kepadamu berita-berita cabul dan keji, ataukah orang yang kalau berbicara
kepadamu mengatakan,; Allah berfirman .. Rasulullah bersabda?
- Atau orang yang mengajakmu ke tempat hiburan, pantai, sinema dan
menghabiskan waktu dengan menonton televisi serta perlombaan- perlombaan
ataukah yang mengajakmu ke taman- taman surga?
- Apakah orang yang mengajak atau bersamamu main domino, catur dan
tenis ataukah orang yang membukakan untukmu lembaran-lembaran Mushaf Al
Qur’an ?
Saudaraku
Siapa teman dekat dan sahabat akrabmu? Kami bantu engkau untuk memilih
sahabat atau teman yang akan menyolatkan jenazahmu esok.
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama bersabda,
(( ﺐﺤﺼﺗﻻ ﻻﺇ ًﺎﻨﻣﺆﻣ ﻻﻭ ﻞﻛﺄﻳ ﻚﻣﺎﻌﻃ ﻻﺇ ﻲﻘﺗ ))
“Janganlah bersahabat kecuali dengan seorang mukmin dan janganlah memakan
makananmu kecuali seorang yang bertakwa”. (HR. Ahmad, Abu Dawud, At
Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Al Hakim, dihasankan oleh Al Albany, Shohih Al Jami’
no. 7341)
Beliau shollallahu ‘alaihi wasallama juga bersabda,
(( ﻞﺜﻣ ﺲﻴﻠﺠﻟﺍ ﺢﻟﺎﺼﻟﺍ ﺲﻴﻠﺠﻟﺍﻭ ﺀﻮﺴﻟﺍ ﻞﺜﻤﻛ ﺐﺣﺎﺻ ﻚﺴﻤﻟﺍ ﺮﻴﻛﻭ ﺩﺍﺪﺤﻟﺍ ، ﻚﻣﺪﻌﻳﻻ ﻦﻣ
ﺐﺣﺎﺻ ﻚﺴﻤﻟﺍ ﻥﺃ ﻪﻳﺮﺘﺸﺗ ﻭﺃ ﺪﺠﺗ ﻪﺤﻳﺭ ، ﺮﻴﻛﻭ ﺩﺍﺪﺤﻟﺍ ﻕﺮﺤﻳ ﻚﻧﺪﺑ ﻭﺃ ﻚﺑﻮﺛ ﻭﺃ ﺪﺠﺗ ﻪﻨﻣ ًﺎﺤﻳﺭ
ًﺎﺜﻴﺒﺧ))
“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk itu laksana berteman
dengan penjual minyak wanig dan pandai besi. Seorang penjual minyak wangi
engkau bisa membeli darinya atau setidaknya mendapatkan aromanya.
Sedangkan pandai besi akan membakar badanmu atau pakaianmu atau engkau
mendapatkan darinya bau yang tidak sedap”. (HR. Bukhari)
Coba engkau renungkan buah dari persahabatan yang baik dengan orang yang
baik di dunia sebelum manfaatnya di akhirat!
Rasul kita shollallahu ‘alaihi wasallama mengisahkan, ada tiga orang dari umat
sebelum kalian yang melakukan perjalanan, sehingga mereka terpaksa bermalam
di sebuah go’a , tatkala mereka telah memasukinya bebatuan dari atas gunung
berjatuhan sehingga menutupi pintu gua. Mereka berkata, ‘Sesungguhnya tidak
ada yang akan menyelamatkan kalian dari gua ini kecuali setiap kalian berdo’ a
kepada Allah dengan amal sholehnya’.
Nabi shollallahu ‘alaihi wasallama menyebutkan di dalam kisah tersebut,
bahwasanya orang yang pertama berdo’a dengan amal sholehnya maka
terbukalah sedikit pintu gua yang tertutup bebatuan yang longsor itu, akan tetapi
mereka belum bisa keluar.
Dan yang kedua berdo’a dengan amal sholehnya, lalu batu yang menutup pintu
goa bertambah terbuka namun mereka belum juga bisa keluar darinya.
Dan yang ketiga juga berdo’ a dengan amal sholeh maka terbukalah pintu gua
tersebut dan merekapun keluar. (kisah ini diriwayatkan oleh Bukhari)
Perhatikan bagaimana persahabatan ini bermanfaat sehingga Allah Ta’ala
mengeluarkan semuanya dengan selamat.
Bayangkan saudaraku,
Kalaulah salah seorang dari mereka tidak memiliki kesalehan, niscaya mereka
tidak dapat keluar, bahkan bisa jadi semuanya mati, akibat siapa? Akibat maksiat
yang seorang itu.
Rasululllah shollallahu ‘alaihi wasallama bersabda,
(( ﻦﻣﺎﻣ ﻞﺟﺭ ﻢﻠﺴﻣ ﺕﻮﻤﻳ ﻡﻮﻘﻴﻓ ﻪﺗﺯﺎﺠﻧ ﻰﻠﻋ ﻥﻮﻌﺑﺭﺍ ًﻼﺟﺭ ﻥﻮﻛﺮﺸﻳﻻ ﻻﺇًﺎﺌﻴﺷ ﻪﻠﻟﺎﺑ ﻢﻬﻌﻔﺷ
ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻓ ))
“Tidaklah seorang muslim wafat, lalu berdiri menyolatkan jenazahnya empat
puluh orang yang tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun melainkan
Allah jadikan mereka sebagai syafa’at baginya”. (HR. Muslim)
Ini mencakup dua perkara :
Pertama : mereka menjadi syafaat baginya maksudnya tulus berdo’a untuknya
memohonkan ampuntan untuknya.
Kedua : mereka adalah orang-orang yang beriman; akidah mereka bersih dari
syirik kecil apalagi yang besar.
Saudaraku, kesempatan masih terbentang di hadapanmu.
Tidakkah engkau melihat jenazah dan orang-orang yang berjalan mengiringi di
belakangnya, keadaan mereka sama seperti keadaan si mayit. Bukan itu
kenyataan yang ada?
Bahkan engkau lihat, orang yang mengantar jenazahmu ini bisa jadi tidak ikut
menyolatkanmu, akan tetapi ia menunggu di luar mesjid. Apabila orang selesai
menyolatkanmu dia ikut mengangkatmu untuk memasukkanmu ke liang lahad.
Bukankah ini realita yang memedihkan yang kita saksikan? Bahkan mungkin
engkau sendiri tidak menyolatkan jenazah salah seorang temanmu yang engkau
antar.
Mungkin engkau akan mengatakan, lantas apa yang harus aku lakukan? Apa jalan
yang harus aku tempuh?
Simaklah kisah berikut ini, yang dikisahkan oleh Nabi kita shollallahu ‘alaihi
wasallama, “Dahulu pada masa orang-orang sebelum kalian ada seseorang yang
telah membunuh Sembilan puluh sembilah jiwa. Lalu ia bertanya siapa orang
yang paling berilmu. Maka ditunjukanlah kepadanya seorang rahib. Ia pun pergi
mendatanginya. Ia berkata kepada rabib tersebut, ‘Sesungguhnya aku telah
membunuh Sembilan puluh Sembilan jiwa, apakah masih ada taubat untukku?
Rahib berkata, ‘Tidak’. Maka ia membunuhnya, genaplah seratus orang
dibunuhnya. Kemudian ia menanyakan lagi tentang orang yang paling berilmu
(tempatnya bertanya) . Ditunjukkanlah kepadanya seorang ‘alim (yang berilmu).
Ia mendatanginya dan berkata, ‘Aku telah membunuh seratus orang, apakah
masih ada taubat untukku? Ahli ilmu itu menjawab, ‘Ya, siapa yang akan
menghalangi antara engkau dengan taubat?! Pergilah ke negeri ini dan ini,
sesungguhnya di sana ada orang-orang yang mengibadati Allah, ibadatilah Allah
bersama mereka jangan pulang ke kampungmu, sesungguhnya kampungmu itu
tempat yang buruk’.
Berangkatlah ia sehingga di pertengahan jalan, Malaikat Maut mendatanginnya,
maka malaikat rahmat dan malaikat azab saling berebut untuk membawa
ruhnya. Malaikat rahmat berkata, ‘Ia datang kepada kami dengan bertaubat,
menghadap Allah dengan hatinya’. Dan malaikat azab berkata, ‘Dia belum
melakukan amal kebaikan sama sekalipun’. Maka Allah mengutus seorang
malaikat kepada mereka. Dan memerintahkan kedua malaikat itu mengukur
jarak antara ke dua tempat tersebut. Ketempat mana jaraknya yang terdekat
denganya maka orang itu untuknya. Maka mereka mengukurnya, mereka
mendapatkannya lebih dekat ke negeri yang ditujunya, maka malaikat rahmat
membawanya”.
Dalam riwayat lain, “Maka Allah mewahyukan kepada bumi yang ditinggalkannya
untuk menjauh dan bumi yang akan ditujunya untuk mendekat”. (HR. Bukhari,
Muslim, Ahmad, Baihaqy dan Ibnu Majah)
Saudaraku, inilah berkah keta’atan , berkah bersegera bertaubat.
Dari kisah ini kita petik pelajaran berharga, bahwasanya disukai bagi seorang yang
bertaubat meninggalkan tempat-tempat dia dulu melakukan perbuatan dosa,
dan teman- teman yang dulu membantunya berbuat maksiat, serta memutus
persahabatan dengan mereka selama mereka tidak berobah masih bergelimang
lumpur maksiat. Dan hendaklah ia menggantikan mereka dengan berteman
dengan orang-orang yang baik dan sholeh, serta ahli ilmu dan ibadah, dan
orang-orang yang bisa dijadikan teladan serta berteman dengan mereka
mendatangkan manfaat dunia dan akhirat.
Allah Ta’ala memrintahkan kita bertaubat dan kembali kepadaNya,
﴿ ﺎَﻳ ﺎَﻬُّﻳَﺃ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ ﺍﻮُﺑﻮُﺗ ﻰَﻟِﺇ ِﻪَّﻠﻟﺍ ًﺔَﺑْﻮَﺗ ﺎًﺣﻮُﺼَّﻧ ﻰَﺴَﻋ ْﻢُﻜُّﺑَﺭ ﻥَﺃ َﺮِّﻔَﻜُﻳ ْﻢُﻜﻨَﻋ ْﻢُﻜِﺗﺎَﺌِّﻴَﺳ
ْﻢُﻜَﻠِﺧْﺪُﻳَﻭ ٍﺕﺎَّﻨَﺟ ﻱِﺮْﺠَﺗ ﻦِﻣ ﺎَﻬِﺘْﺤَﺗ ﺭﺎﻬﻧﻷﺍ ﴾ ]ﻢﻳﺮﺤﺗﺍ 8: ].
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan
taubat nashuhah, mudah-mudahan Robb kamu mengampuni dosa-dosa kamu
dan memasukkan kamu ke dalam surge-surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai ”.
Dari sekarang saudaraku, jangan tutup halaman ini kecuali engkau telah menutup
lembahan-lembaran masa lalumu. Untuk membuka lembaran- lembaran baru
yang putih bersih ..awal jalanmu menuju Allah, jalan menuju ridhoNya, jalan
menuju Daarus Salam.
﴿ ُﻪّﻠﻟﺍَﻭ ﻮُﻋْﺪَﻳ ِﺭﺍَﺩ ﻰَﻟِﺇ ِﻡَﻼَّﺴﻟﺍ ﻱِﺪْﻬَﻳَﻭ ﻦَﻣ ﺀﺎَﺸَﻳ ﻰَﻟِﺇ ٍﻁﺍَﺮِﺻ ٍﻢﻴِﻘَﺘْﺴُّﻣ ﴾ ] ﺲﻧﻮﻳ : 25 ]
Artinya, “Dan Allah menyerumu kepada Daarus Salam dan menunjuki orang-
orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus”.
Ya Allah, tunjukilah kami kepada jalanMu yang lurus, dan kumpulkanlah kami
kelak di hari kiamat bersama para nabi, orang-orangh yang shiddiq, orang-orang
yang mati syahir dan orang-orang yang sholeh, merekalah sebaik- sebaik teman,
Allahumma Aamiin.
Sabtu, November 26, 2011
SIAPA YANG AKAN MENYOLATKAN JENAZAHMU KELAK??
Published with Blogger-droid v2.0.1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar