Selasa, November 29, 2011

Masuk Surga Dengan Rahmat Atau Dengan Amal 。。。?

Mengenai masalah ini, terjadi Ikhtilaf (perbedaan pendapat) di kalangan ulama

disebabkan adanya dua dalil, yaitu Al-Qur 'an dan Hadis yang secara sepintas

kelihatannya bertentangan.

Menurut zhahir nash Al-Qur 'an , bahwa seseorang masuk surga karena amal

ibadahnya. Hal ini dapat kita temukan pada beberapa ayat dalam Al-Qur 'an,

antara lain:

Masuklah kamu ke dalam surga disebabkan apa yang telah kamu kerjakan." (QS

An-Nahl :32 )

Itulah surga yang diwariskan kepadamu disebabkan apa yang telah kamu

kerjakan." (QS Al-A 'raaf:43 )

Menurut zhahir nash Hadis Nabi Saw., bahwa amal ibadah itu tidak dapat

memasukkan seseorang ke dalam surga, bahkan tidak pula menjauhkan

seseorang dari azab api neraka, melainkan karena rahmat Allah semata.

Dalam kitab Shahih Muslim terdapat hadis yang menyebutkan:

Dari jabir, ia berkata: saya pernah mendengar Nabi Saw. bersabda: "Amal saleh

seseotang diantara kamu tidak dapat memasukkannya ke dalam surga dan tidak

dapat menjauhkannya dari azab api neraka dan tidak pula aku, kecuali dengan

rahmat Allah. " (Riwayat Muslim; kitab Shahih Muslim, Juz II, halaman 528)

Dalam riwayat lain bunyinya begini:

Dari Abi Hurairah, ia berkata: Rasulullah Saw. telah bersabda: "Amal saleh

seseorang diantara kamu sekali-kali tidak dapat memasukkannya ke dalam

surga." Mereka (para sahabat) bertanya, "Hai Rasulullah, tidak pula engkau?"

Rasulullah menjawab, "Tidak pula aku kecuali bila Allah melimpahkan karunia

dan rahmat-Nya kepadaku." (Riwayat Muslim; kitab Shahih Muslim, Juz II,

halaman 528)

Mengenai hadis yang menyatakan bahwa seseorang masuk surga bukan karena

amalnya, tetapi rahmat Allah dan karuia- Nya, kemi telah menemukan dalam

kitab Shahih Muslim, lebih dari empat buah hadis banyaknya.

Sebenarnya bila dalil- dalil Al-Qur 'an dan Hadis-hadis Nabi tersebut dianalisis

agak mendalam, tidaklah terdapat pertentangan (ta'arudh ), melainkan dapat kita

kompromikan.

Untuk lebih jelasnya perhatikan komentar dua tokoh ulama. Yang satu terkenal

sebagai pakar dalam bidang tafsir, sedangkan yang kedua terkenal pakar dalam

bidang Fikih dan Hadis, yaitu:

1. Imam Ahmad Ash-Shawi Al-Maliki , dalam kitab tafsirnya Ash-Shawi ; ketika

mengompromikan kedua dalil tersebut, beliau berkata:

Jika engkau berkata, telah terdapat keterangan dalam sebuah hadis bahwa

Rasulullah Saw. telah bersabda: "Seseorang sekali-kali tidak masuk surga dengan

sebab amalnya." Rasulullah ditanya, "Dan tidak pula engkau, hai Rasulullah?"

Rasulullah menjawab, "Dan aku pun tidak, kecuali Allah melimpahkan rahmat-

Nya."

Lalu Imam Ash-Shawi menjawab, "Bahwasanya amal yang tersebut dalam ayat

Al-Qur 'an itu ialah amal yang disertai dengan fadhal (karunia Allah), sedangkan

amal yang dimaksud dalam hadis Nabi itu ialah amal yang tidak disertai karunia

Allah. "( Tafsir Shawi II:75 )

2. Imam Muhyiddin An-Nawawi dalam kitabnya Syarah Shahih Muslim; ketika

mengompromikan kedua dalik tersebut diatas beliau menjelaskan:

Dan dalam kenyataan hadis-hadis ini ada petunjuk bagi ahli haq, bahwasanya

seseorang tidak berhak mendapat pahala dan surga karena amal ibadahnya.

Adapun firman Allah Ta'ala: "Masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa

yang telah kamu kerjakan," dan "Itulah surga yang diwariskan kepadamu

disebabkan apa yang telah kamu kerjakan," dan seumpama keduanya dari

beberapa ayat Al-Qur 'an yang menunjukkan bahwasanya amal ibadah itu dapat

memasukkan ke dalam surga, maka firman Allah itu tidak bertentangan dengan

beberapa hadis ini.

Akan tetapi, ayat-ayat itu berarti bahwasanya masuknya seseorang ke dalam

surga karena amal ibadahnya, kemudian mendapat taufik untuk melakukan amal

ibadah itu dan mendapat hidayah untuk ikhlas dalam ibadah sehingga diterima di

sisi Allah, adalah berkat rahmat Allah dan karunia-Nya . (Kitab Syarah Shahih

Muslim, juz XVII, halaman 160- 161)

Jadi tidak benar kalau ada seorang khatib dalam khotbah Jum'atnya itu berkata

bahwa seseorang itu masuk surga karena rahmat Allah Swt. semata, sebab tidak

sesuai dengan bunyi nash ayat-ayat Al-Qur 'an.

Begitu pula tidak tepat kalau ada seorang mubalig dalam pidatonya berkata

bahwa seseorang masuk surga karena amal ibadahnya semata sebab menyalahi

bunyi nash Hadis-hadis Nabi Saw. yang sahih.

Yang benar ialah seseorang masuk surga berkat amal ibadahnya dan dengan

adanya rahmat Allah serta karunia-Nya ; ia diberi taufik untuk beramal dan diberi

hidayah agar ia ikhlas dalam beramal.

Diambil dari buku "Umat Bertanya Ulama Menjawab" tulisan dari KH.Drs .Ahmad

Dimyathi Badruzzaman, dosen Fakultas Dakwah STIDA Al-Hamidiyah


Published with Blogger-droid v2.0.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar