Mengenai masalah ini, terjadi Ikhtilaf (perbedaan pendapat) di kalangan ulama
disebabkan adanya dua dalil, yaitu Al-Qur 'an dan Hadis yang secara sepintas
kelihatannya bertentangan.
Menurut zhahir nash Al-Qur 'an , bahwa seseorang masuk surga karena amal
ibadahnya. Hal ini dapat kita temukan pada beberapa ayat dalam Al-Qur 'an,
antara lain:
Masuklah kamu ke dalam surga disebabkan apa yang telah kamu kerjakan." (QS
An-Nahl :32 )
Itulah surga yang diwariskan kepadamu disebabkan apa yang telah kamu
kerjakan." (QS Al-A 'raaf:43 )
Menurut zhahir nash Hadis Nabi Saw., bahwa amal ibadah itu tidak dapat
memasukkan seseorang ke dalam surga, bahkan tidak pula menjauhkan
seseorang dari azab api neraka, melainkan karena rahmat Allah semata.
Dalam kitab Shahih Muslim terdapat hadis yang menyebutkan:
Dari jabir, ia berkata: saya pernah mendengar Nabi Saw. bersabda: "Amal saleh
seseotang diantara kamu tidak dapat memasukkannya ke dalam surga dan tidak
dapat menjauhkannya dari azab api neraka dan tidak pula aku, kecuali dengan
rahmat Allah. " (Riwayat Muslim; kitab Shahih Muslim, Juz II, halaman 528)
Dalam riwayat lain bunyinya begini:
Dari Abi Hurairah, ia berkata: Rasulullah Saw. telah bersabda: "Amal saleh
seseorang diantara kamu sekali-kali tidak dapat memasukkannya ke dalam
surga." Mereka (para sahabat) bertanya, "Hai Rasulullah, tidak pula engkau?"
Rasulullah menjawab, "Tidak pula aku kecuali bila Allah melimpahkan karunia
dan rahmat-Nya kepadaku." (Riwayat Muslim; kitab Shahih Muslim, Juz II,
halaman 528)
Mengenai hadis yang menyatakan bahwa seseorang masuk surga bukan karena
amalnya, tetapi rahmat Allah dan karuia- Nya, kemi telah menemukan dalam
kitab Shahih Muslim, lebih dari empat buah hadis banyaknya.
Sebenarnya bila dalil- dalil Al-Qur 'an dan Hadis-hadis Nabi tersebut dianalisis
agak mendalam, tidaklah terdapat pertentangan (ta'arudh ), melainkan dapat kita
kompromikan.
Untuk lebih jelasnya perhatikan komentar dua tokoh ulama. Yang satu terkenal
sebagai pakar dalam bidang tafsir, sedangkan yang kedua terkenal pakar dalam
bidang Fikih dan Hadis, yaitu:
1. Imam Ahmad Ash-Shawi Al-Maliki , dalam kitab tafsirnya Ash-Shawi ; ketika
mengompromikan kedua dalil tersebut, beliau berkata:
Jika engkau berkata, telah terdapat keterangan dalam sebuah hadis bahwa
Rasulullah Saw. telah bersabda: "Seseorang sekali-kali tidak masuk surga dengan
sebab amalnya." Rasulullah ditanya, "Dan tidak pula engkau, hai Rasulullah?"
Rasulullah menjawab, "Dan aku pun tidak, kecuali Allah melimpahkan rahmat-
Nya."
Lalu Imam Ash-Shawi menjawab, "Bahwasanya amal yang tersebut dalam ayat
Al-Qur 'an itu ialah amal yang disertai dengan fadhal (karunia Allah), sedangkan
amal yang dimaksud dalam hadis Nabi itu ialah amal yang tidak disertai karunia
Allah. "( Tafsir Shawi II:75 )
2. Imam Muhyiddin An-Nawawi dalam kitabnya Syarah Shahih Muslim; ketika
mengompromikan kedua dalik tersebut diatas beliau menjelaskan:
Dan dalam kenyataan hadis-hadis ini ada petunjuk bagi ahli haq, bahwasanya
seseorang tidak berhak mendapat pahala dan surga karena amal ibadahnya.
Adapun firman Allah Ta'ala: "Masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa
yang telah kamu kerjakan," dan "Itulah surga yang diwariskan kepadamu
disebabkan apa yang telah kamu kerjakan," dan seumpama keduanya dari
beberapa ayat Al-Qur 'an yang menunjukkan bahwasanya amal ibadah itu dapat
memasukkan ke dalam surga, maka firman Allah itu tidak bertentangan dengan
beberapa hadis ini.
Akan tetapi, ayat-ayat itu berarti bahwasanya masuknya seseorang ke dalam
surga karena amal ibadahnya, kemudian mendapat taufik untuk melakukan amal
ibadah itu dan mendapat hidayah untuk ikhlas dalam ibadah sehingga diterima di
sisi Allah, adalah berkat rahmat Allah dan karunia-Nya . (Kitab Syarah Shahih
Muslim, juz XVII, halaman 160- 161)
Jadi tidak benar kalau ada seorang khatib dalam khotbah Jum'atnya itu berkata
bahwa seseorang itu masuk surga karena rahmat Allah Swt. semata, sebab tidak
sesuai dengan bunyi nash ayat-ayat Al-Qur 'an.
Begitu pula tidak tepat kalau ada seorang mubalig dalam pidatonya berkata
bahwa seseorang masuk surga karena amal ibadahnya semata sebab menyalahi
bunyi nash Hadis-hadis Nabi Saw. yang sahih.
Yang benar ialah seseorang masuk surga berkat amal ibadahnya dan dengan
adanya rahmat Allah serta karunia-Nya ; ia diberi taufik untuk beramal dan diberi
hidayah agar ia ikhlas dalam beramal.
Diambil dari buku "Umat Bertanya Ulama Menjawab" tulisan dari KH.Drs .Ahmad
Dimyathi Badruzzaman, dosen Fakultas Dakwah STIDA Al-Hamidiyah
Selasa, November 29, 2011
Masuk Surga Dengan Rahmat Atau Dengan Amal 。。。?
Published with Blogger-droid v2.0.1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar