Keutamaan Belajar Islam
Selasa, 24 Mei 2011 21:00
Berikut adalah keutamaan belajar Islam atau mempelajari ilmu diin. Perkataan-
perkataan di bawah ini adalah perkataan para ulama di masa silam yang kami nukil
dari Mughnil Muhtaj, kitab fiqih Syafi’iyah buah karya Muhammad bin Al Khotib Asy
Syarbini rahimahullah . Semoga semakin membuat kita semangat mempelajari
berbagai ilmu dalam agama ini.
Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu berkata,
ْﻢَّﻠَﻌَﺗ َّﻥِﺈَﻓ َﻢْﻠِﻌْﻟﺍ ُﻪَﻤُّﻠَﻌَﺗ َﻚَﻟ ٌﺔَﻨَﺴَﺣ ، ُﻪَﺒَﻠَﻃَﻭ ٌﺓَﺩﺎَﺒِﻋ ، ُﻪَﺗَﺮَﻛﺍَﺬُﻣَﻭ ٌﺢﻴِﺒْﺴَﺗ ، َﺚْﺤَﺒْﻟﺍَﻭ ُﻪْﻨَﻋ ٌﺩﺎَﻬِﺟ ،
ُﻪَﻤﻴِﻠْﻌَﺗَﻭ ْﻦَﻣ ﺎَﻟ ُﻪُﻤَﻠْﻌَﻳ ٌﺔَﻗَﺪَﺻ ، ُﻪَﻟْﺬَﺑَﻭ ِﻪِﻠْﻫَﺄِﻟ ٌﺔَﺑْﺮُﻗ .
“Tuntutlah ilmu (belajarlah Islam) karena mempelajarinya adalah suatu kebaikan
untukmu. Mencari ilmu adalah suatu ibadah. Saling mengingatkan akan ilmu
adalah tasbih. Membahas suatu ilmu adalah jihad. Mengajarkan ilmu pada orang
yang tidak mengetahuinya adalah sedekah. Mencurahkan tenaga untuk belajar dari
ahlinya adalah suatu qurbah (mendekatkan diri pada Allah) .”
‘Ali radhiyallahu ‘anhu berkata,
ُﻢْﻠِﻌْﻟﺍ ٌﺮْﻴَﺧ ِﻝﺎَﻤْﻟﺍ ْﻦِﻣ ، ﻚُﺳُﺮْﺤَﻳ ُﻢْﻠِﻌْﻟﺍ َﺖْﻧَﺃَﻭ ُﺱُﺮْﺤَﺗ َﻝﺎَﻤْﻟﺍ ، ُﻝﺎَﻤْﻟﺍَﻭ ُﺔَﻘَﻔَّﻨﻟﺍ ُﻪُﺼِﻘْﻨُﺗ ، ُﻢْﻠِﻌْﻟﺍَﻭ ﻮُﻛْﺰَﻳ
ِﻕﺎَﻔْﻧِﺈْﻟﺎِﺑ
“Ilmu (agama) itu lebih baik dari harta. Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta
mesti engkau menjaganya. Harta akan berkurang ketika dinafkahkan, namun ilmu
malah bertambah ketika diinfakkan.”
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma , ia berkata,
ٍﻪْﻘِﻓ ُﺲِﻠْﺠَﻣ ٌﺮْﻴَﺧ ْﻦِﻣ ِﺓَﺩﺎَﺒِﻋ َﻦﻴِّﺘِﺳ ًﺔَﻨَﺳ
“Majelis ilmu lebih baik dari ibadah 60 tahun lamanya.”
Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata,
ْﻦَﻣ ُّﺐِﺤُﻳ ﺎَﻟ َﻢْﻠِﻌْﻟﺍ ﺎَﻟ َﺮْﻴَﺧ ِﻪﻴِﻓ
“Siapa yang tidak mencintai ilmu (agama ), tidak ada kebaikan untuknya.”
Imam Asy Syafi’i rahimahullah juga mengatakan,
ُﺐَﻠَﻃ ِﻢْﻠِﻌْﻟﺍ ُﻞَﻀْﻓَﺃ ِﺓﺎَﻠَﺻ ْﻦِﻣ ِﺔَﻠِﻓﺎَّﻨﻟﺍ
“Menuntut ilmu itu lebih utama dari shalat sunnah.”
Dalam perkataan lainnya, Imam Asy Syafi’i berkata,
َﺪْﻌَﺑ َﺲْﻴَﻟ ُﻞَﻀْﻓَﺃ ِﺾِﺋﺍَﺮَﻔْﻟﺍ ْﻦِﻣ ِﺐَﻠَﻃ ِﻢْﻠِﻌْﻟﺍ
“Tidak ada setelah berbagai hal yang wajib yang lebih utama dari menuntut ilmu.”
Yang menunjukan hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ,
» ﺍَﺫِﺇ ْﻢُﺗْﺭَﺮَﻣ ِﺽﺎَﻳِﺮِﺑ ﺍﻮُﻌَﺗْﺭﺎَﻓ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ .« َﻝﺎَﻗ ﺎَﻣَﻭ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ُﺽﺎَﻳِﺭ َﻝﺎَﻗ » ُﻖَﻠِﺣ ِﺮْﻛِّﺬﻟﺍ «
“Jika kalian melewati taman kebun, maka makan atau minumlah.” “Apa yang
dimaksud riyadhul jannah (taman kebun) tersebut?”, ada yang bertanya. Beliau
bersabda, “Yaitu halaqoh dzikir”. (HR. Tirmidzi no. 3510. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits tersebut hasan). ‘Atho’ berkata,
ُﺲِﻟﺎَﺠَﻣ ِﺮْﻛِّﺬﻟﺍ َﻲِﻫ ُﺲِﻟﺎَﺠَﻣ ِﻝﺎَﻠَﺤْﻟﺍ َﻒْﻴَﻛ ِﻡﺍَﺮَﺤْﻟﺍَﻭ ﻱِﺮَﺘْﺸَﺗ ُﻊﻴِﺒَﺗَﻭ ﻲِّﻠَﺼُﺗَﻭ ُﺢِﻜْﻨَﺗَﻭ ُﻡﻮُﺼَﺗَﻭ ُﻖِّﻠَﻄُﺗَﻭ
ُّﺞُﺤَﺗَﻭ ُﻩﺎَﺒْﺷَﺃَﻭ َﻚِﻟَﺫ
“Majelis (halaqoh ) dzikir adalah majelis yang didalamnya membicarakan ilmu halal
dan haram yaitu bagaiman engkau berjual beli, bagaimana engkau menunaikan
shalat, puasa, menikah, mentalak, haji dan semacam itu. ”
Imam Asy Syafi’i berkata pula,
َﺩﺍَﺭَﺃ ْﻦَﻣ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ِﻪْﻴَﻠَﻌَﻓ ِﻢْﻠِﻌْﻟﺎِﺑ ، َﺩﺍَﺭَﺃ ْﻦَﻣَﻭ َﺓَﺮِﺧﺂْﻟﺍ ِﻪْﻴَﻠَﻌَﻓ ِﻢْﻠِﻌْﻟﺎِﺑ
“Siapa yang ingin dunia, wajib baginya memiliki ilmu. Siapa yang ingin akherat,
wajib baginya pula memiliki ilmu.” Maksudnya adalah ilmu sangat dibutuhkan untuk
memperoleh dunia dan akherat.
Asy Syarbini –penulis Mughnil Muhtaj- berkata, “Ketahuilah bahwa keutamaan
mempelajari ilmu Islam yang kami sebutkan berlaku bagi orang yang ikhlas
mengharapkan wajah Allah Ta’ala dalam mencarinya. Jadi ilmu tadi dicari bukan
untuk mendapatkan tujuan dunia seperti harta, kekuasaan, kedudukan,
keistimewaan, kesohoran atau semacam itu. Tujuan dunia semacam ini sungguh
tercela.”
Allah Ta’ala berfirman,
ْﻦَﻣ َﻥﺎَﻛ ُﺪﻳِﺮُﻳ َﺙْﺮَﺣ ِﺓَﺮِﺧَﺂْﻟﺍ ُﻪَﻟ ْﺩِﺰَﻧ ﻲِﻓ ِﻪِﺛْﺮَﺣ ْﻦَﻣَﻭ َﻥﺎَﻛ َﺙْﺮَﺣ ُﺪﻳِﺮُﻳ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ِﻪِﺗْﺆُﻧ ﺎَﻬْﻨِﻣ ُﻪَﻟ ﺎَﻣَﻭ ﻲِﻓ
ِﺓَﺮِﺧَﺂْﻟﺍ ْﻦِﻣ ٍﺐﻴِﺼَﻧ
“ Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah
keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia
kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya
suatu bahagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syura: 20)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ْﻦَﻣ ﺎَّﻤِﻣ ﺎًﻤْﻠِﻋ َﻢَّﻠَﻌَﺗ ﻰَﻐَﺘْﺒُﻳ ِﻪِﺑ ُﻪْﺟَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺍ َّﻞَﺟَﻭ َّﺰَﻋ َﻻ ُﻪُﻤَّﻠَﻌَﺘَﻳ َﺐﻴِﺼُﻴِﻟ َّﻻِﺇ ِﻪِﺑ ﺎًﺿَﺮَﻋ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ َﻦِﻣ ْﻢَﻟ ْﺪِﺠَﻳ
َﻑْﺮَﻋ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ َﻡْﻮَﻳ ِﺔَﻣﺎَﻴِﻘْﻟﺍ
“ Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang seharusnya ia niatkan untuk mengharap
wajah Allah ‘azza wa jalla, namun ia malah niatkan untuk menggapai dunia, maka di
hari kiamat ia tidak akan mencium bau surga” (HR. Abu Daud no. 3664 dan Ibnu
Majah no. 252, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini
shahih).
Wallahu waliyyut taufiq.
Sabtu, November 26, 2011
Keutamaan Belajar Islam
Published with Blogger-droid v2.0.1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar