TAK JARANG DARI UMAT MANUSIA YANG BELUM MEMAHAMI DENGAN
SEBENARNYA AKAN HAKEKAT KEBERADAANNYA DI MUKA BUMI INI.
SEBAGIAN MEREKA BERANGGAPAN BAHWA HIDUP INI HANYALAH PROSES
ALAMIAH UNTUK MENUJU KEMATIAN. SEHINGGA HIDUP INI TAK UBAHNYA
HANYALAH MAKAN, MINUM, TIDUR, BERAKTIFITAS DAN MATI, LALU SELESAI!
TANPA ADANYA PERTANGGUNGJAWABAN AMAL DI HARI KIAMAT KELAK.
ALLAH , PENCIPTA SEMESTA ALAM MENGINGKARI ANGGAPAN BATIL INI
DENGAN FIRMAN- NYA (ARTINYA) : “DAN MEREKA BERKATA: “KEHIDUPAN INI
TIDAK LAIN HANYALAH KEHIDUPAN DI DUNIA SAJA, (SEBAGIAN) KAMI ADA
YANG MATI DAN SEBAGIAN LAGI ADA YANG HIDUP (LAHIR) . DAN TIDAK ADA
YANG MEMBINASAKAN KITA KECUALI MASA.” MEREKA SEKALI-KALI TIDAK
MENGERTI TENTANG HAL ITU, MEREKA TIDAK LAIN HANYALAH MENDUGA-
DUGA SAJA.” (AL JATSIYAH: 24)
BILA DEMIKIAN KEADAANNYA, LALU APA TUJUAN DICIPTAKANNYA KITA DI
MUKA BUMI INI?
TUJUAN DICIPTAKANNYA MANUSIA
PARA PEMBACA, SESUNGGUHNYA KEBERADAAN KITA DI MUKA BUMI INI
TIDAKLAH SIA- SIA BELAKA. ALLAH BERFIRMAN (ARTINYA) : “APAKAH KALIAN
MENGIRA BAHWA KAMI MENCIPTAKAN KALIAN SIA- SIA BELAKA?” (AL
MU’MINUN : 115)
BAHKAN DENGAN TEGAS ALLAH MENYATAKAN (ARTINYA) : “TIDAKLAH AKU
CIPTAKAN JIN DAN MANUSIA KECUALI UNTUK BERIBADAH (MENGESAKAN
IBADAHNYA) KEPADA- KU, AKU TIDAK MENGHENDAKI RIZKI SEDIKITPUN
DARI MEREKA DAN AKU TIDAK MENGHENDAKI SUPAYA MEREKA MEMBERI
MAKAN PADA-KU, SESUNGGUHNYA ALLAH DIALAH YANG MAHA PEMBERI
RIZKI YANG MEMPUNYAI KEKUATAN LAGI MAHA SANGAT KUAT” (ADZ
DZARIYAT: 56- 58)
TENTUNYA, IBADAH DI SINI HANYALAH BERHAK DIBERIKAN KEPADA ALLAH
SEMATA, KARENA DIA-LAH SATU- SATUNYA PENCIPTA KITA DAN SELURUH
ALAM SEMESTA INI. ALLAH BERFIRMAN (ARTINYA) : “HAI MANUSIA
BERIBADAHLAH KEPADA RABBMU YANG TELAH MENCIPTAKANMU DAN
ORANG-ORANG YANG SEBELUMMU, AGAR KAMU BERTAQWA. DIALAH YANG
MENJADIKAN BUMI SEBAGAI HAMPARAN BAGIMU DAN LANGIT SEBAGAI
ATAP. DAN DIA YANG MENURUNKAN AIR (HUJAN) DARI LANGIT, LALU DIA
MENGHASILKAN DENGAN SEBAB ITU SEGALA BUAH-BUAHAN SEBAGAI RIZKI
UNTUKMU, KARENA ITU JANGANLAH KAMU MENJADIKAN SEKUTU- SEKUTU
BAGI ALLAH PADAHAL KAMU MENGETAHUI.” (AL BAQARAH: 21- 22)
DEMIKIANLAH HIKMAH DAN TUJUAN PENCIPTAAN KITA DI MUKA BUMI INI.
MAKNA IBADAH
SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH BERKATA: “IBADAH ADALAH SUATU
NAMA YANG MENCAKUP SELURUH PERKARA YANG DICINTAI OLEH ALLAH
DAN DIRIDHAI- NYA BAIK BERUPA UCAPAN MAUPUN PERBUATAN, BAIK
YANG DHAHIR MAUPUN BATIN.”
ASAL IBADAH ADALAH KETUNDUKAN DAN PERENDAHAN DIRI. SUATU
IBADAH TIDAKLAH DIKATAKAN IBADAH SAMPAI PELAKUNYA BERTAUHID
YAITU MENGIKHLASHKAN PERIBADATAN HANYA KEPADA ALLAH DAN
MENIADAKAN SEGALA SESEMBAHAN KEPADA SELAIN ALLAH . ATAS DASAR
ITU IBNU ABBAS BERKATA: “MAKNA BERIBADAH KEPADA ALLAH ADALAH
TAUHIDULLAH (YAITU MENGESAKAN PERIBADAHAN HANYA KEPADA ALLAH).
ITULAH REALISASI DARI KALIMAT TAUHID ‘LAILAHAILALLAH’ . KALIMAT
TAUHID INI MERUPAKAN KALIMAT YANG SANGAT AKRAB DENGAN KITA,
BAHKAN KALIMAT INILAH YANG KITA JADIKAN SEBAGAI PANJI TAUHID DAN
IDENTITAS KEISLAMAN. IA SANGAT MUDAH DIUCAPKAN, NAMUN
MENUNTUT ADANYA SEBUAH KONSEKUENSI YANG AMAT BESAR. OLEH
KARENA ITU, ALLAH GELARI KALIMAT INI DENGAN “AL ‘URWATUL
WUTSQO” (BUHUL TALI YANG AMAT KUAT YANG TIDAK AKAN PUTUS),
SEBAGAIMANA DALAM FIRMAN- NYA: “TIDAK ADA PAKSAAN UNTUK
(MEMASUKI) AGAMA (ISLAM), SESUNGGUHNYA TELAH JELAS JALAN YANG
BENAR DARI JALAN YANG SESAT. KARENA ITU BARANGSIAPA YANG INGKAR
KEPADA THAGHUT (SEGALA APA YANG DIIBADAHI SELAIN ALLAH) DAN
BERIMAN KEPADA ALLAH, MAKA SUNGGUH IA TELAH BERPEGANG KEPADA
BUHUL TALI YANG AMAT KUAT YANG TIDAK AKAN PUTUS. DAN ALLAH
MAHA MENDENGAR LAGI MAHA MENGETAHUI.” (AL BAQARAH: 256)
DAKWAH TAUHID ADALAH MISI UTAMA YANG DIEMBAN PARA RASUL
TUJUAN POKOK DIUTUSNYA PARA RASUL ADALAH MENYERU UMAT
MANUSIA AGAR BERIBADAH HANYA KEPADA ALLAH SEMATA, DAN
MELARANG DARI PERIBADATAN KEPADA SELAIN- NYA, SEBAGAIMANA ALLAH
BERFIRMAN (ARTINYA) : “SUNGGUH TIDAKLAH KAMI MENGUTUS SEORANG
RASUL PADA SETIAP KELOMPOK MANUSIA KECUALI UNTUK MENYERUKAN:
“BERIBADAHLAH KALIAN KEPADA ALLAH SAJA DAN TINGGALKAN THAGHUT
(YAKNI SESEMBAHAN SELAIN ALLAH).” (AN NAHL: 36)
“DAN KAMI TIDAK MENGUTUS SEORANG RASUL PUN SEBELUM KAMU,
MELAINKAN KAMI WAHYUKAN PADANYA BAHWA TIDAK ADA SESEMBAHAN
YANG HAQ DIIBADAHI MELAINKAN AKU, MAKA BERIBADAHLAH KEPADA-
KU”. (AL ANBIYA’: 25)
NABI NUH SEBAGAI SEORANG RASUL PERTAMA MENGAJAK UMATNYA
KEPADA TAUHID SELAMA 950 TAHUN. DEMIKIAN PULA
RASULULLAH SHALALLAHU ‘ALAIHI WASALAM SELAMA 13 TAHUN TINGGAL
DI MEKKAH MENYERU UMATNYA KEPADA TAUHID DAN DILANJUTKAN DI
MADINAH, SAMPAI-SAMPAI MENJELANG WAFAT PUN BELIAU TETAP
MEWANTI-WANTI TENTANG PENTINGNYA TAUHID DAN BAHAYANYA SYIRIK,
BELIAU BERKATA:
“ALLAH MELAKNAT ORANG- ORANG YAHUDI DAN NASHRANI KARENA
MEREKA MENJADIKAN KUBURAN NABI MEREKA SEBAGAI SEBAGAI MASJID-
MASJID.” (MUTTAFAQUN ‘ALAIHI ).
SEBAGAIMANA PULA YANG BELIAU WASIATKAN KEPADA SAHABAT MU’ADZ
BIN JABAL T TATKALA DIUTUS KE NEGERI YAMAN:
“SESUNGGUHNYA KAMU AKAN MENDATANGI SEKELOMPOK KAUM DARI
AHLUL KITAB, MAKA JADIKANLAH YANG PERTAMA KALI DALAM DAKWAHMU,
(AJAKAN) SUPAYA MEREKA MAU BERTAUHID KEPADA ALLAH .” (HR. MUSLIM)
TAUHID ADALAH SOLUSI DARI PROBLEMA UMAT
DI KANCAH PERSELISIHAN DAKWAH DENGAN LAHIRNYA BERBAGAI MACAM
BENDERA-BENDERA ISLAM YANG SEMUANYA MENGATASNAMAKAN ISLAM.
SEBAGIAN MEREKA MENGATAKAN ISLAM TIDAK AKAN MAJU DAN MULIA
SELAMA TIDAK MEMPERHATIKAN SISI EKONOMI KAUM MUSLIMIN. YANG
LAIN BERPANDANGAN BAHWA MEDAN POLITIK ADALAH SOLUSI UMAT,
MERAIH KEKUASAN ADALAH TARGET UTAMA SEBAGAI JEMBATAN PENEGAK
SYARI’AT DI MUKA BUMI, DAN SEKIAN BANYAK LOGIKA-LOGIKA YANG
HANYA BERDASARKAN KEPADA PERASAAN ATAUPUN EMOSIONAL SEMATA
TANPA DIDASARI DENGAN ILMU.
PARA PEMBACA YANG MULIA, PERHATIKANLAH BERITA PENEGASAN DARI
ALLAH , BAHWA DAKWAH TAUHID YANG MERUPAKAN TUJUAN DIUTUSNYA
PARA RASUL DAN PARA NABI, DAN DITURUNKANNYA KITAB-KITAB SUCI
DARI LANGIT, ADALAH FAKTOR TERBESAR UNTUK MERAIH KEJAYAAN,
MENGANGKAT KEHORMATAN, KEMULIAAN DAN KESEJAHTERAAN KAUM
MUSLIMIN. ALLAH BERFIRMAN (ARTINYA) : “DAN ALLAH TELAH BERJANJI
KEPADA ORANG- ORANG YANG BERIMAN DI ANTARA KAMU DAN
MENGERJAKAN AMAL-AMAL YANG SHALIH BAHWA DIA BENAR- BENAR AKAN
MENJADIKAN MEREKA BERKUASA DI BUMI, SEBAGAIMANA DIA TELAH
MENJADIKAN ORANG- ORANG YANG SEBELUM MEREKA BERKUASA, DAN
SUNGGUH DIA AKAN MENEGUHKAN BAGI MEREKA AGAMA YANG TELAH
DIRIDHAI-NYA UNTUK MEREKA, DAN DIA BENAR-BENAR AKAN MENUKAR
(KEADAAN) MEREKA, SESUDAH MEREKA BERADA DALAM KETAKUTAN
MENJADI AMAN SENTOSA. YAITU MEREKA TETAP BERIBADAH HANYA
KEPADA- KU DENGAN TIADA MEMPERSEKUTUKAN-KU DENGAN SESUATU
PUN. DAN BARANGSIAPA YANG (TETAP) KAFIR SESUDAH (JANJI) ITU, MAKA
MEREKA ITULAH ORANG- ORANG YANG FASIK.” (AN NUR: 55)
“JIKALAU PENDUDUK NEGERI-NEGERI BERIMAN DAN BERTAKWA, PASTILAH
KAMI MELIMPAHKAN BERKAH DARI LANGIT DAN BUMI.” (AL A’RAF : 96)
DAN TAUHID MERUPAKAN LANDASAN UTAMA DARI SEBUAH KEIMANAN
DAN KETAKWAAN.
KEUTAMAAN TAUHID
ALLAH SUBHANAHU WA TA’ ALA TIDAKLAH MEWAJIBKAN SUATU PERKARA,
MELAINKAN PASTI PADANYA TERDAPAT KEUTAMAAN- KEUTAMAAN YANG
SANGAT MULIA. BEGITU PULA DENGAN “TAUHID” YANG MERUPAKAN
PERKARA PALING WAJIB DARI PERKARA-PERKARA YANG PALING WAJIB,
TENTUNYA PASTI MEMPUNYAI BERBAGAI KEUTAMAAN.
DI ANTARA KEUTAMAANNYA IALAH:
1. TAUHID ADALAH TINGKAT KEIMANAN YANG TERTINGGI
KITA KETAHUI BAHWA IMAN ITU BERTINGKAT-TINGKAT, DAN TINGKATAN
YANG TERTINGGI ADALAH KALIMAT TAUHID LAA ILAAHA ILLALLAH.
RASULULLAH R BERSABDA:
“IMAN ITU ADA ENAM PULUH CABANG LEBIH, YANG PALING TINGGI ADALAH
PERKATAAN/UCAPAN LAA ILAAHA ILLALLAH DAN YANG PALING RENDAH
ADALAH MENYINGKIRKAN GANGGUAN DARI JALAN.” (HR. MUSLIM)
2. TAUHID SEBAGAI SYARAT DITERIMANYA SUATU IBADAH
ALLAH SUBHANAHU WA TA’ ALA BERFIRMAN (ARTINYA):
“SEANDAINYA MEREKA MENYEKUTUKAN ALLAH, NISCAYA LENYAPLAH DARI
MEREKA AMALAN YANG TELAH MEREKA KERJAKAN.” (AL AN’AM : 88)
3. TAUHID MERUPAKAN SEBAB BAGI DATANGNYA AMPUNAN ALLAH
SUBHANAHU WA TA’ALA
HAL INI DIDASARKAN KEPADA FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ ALA :
“SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK MENGAMPUNI DOSA SYIRIK (KETIKA
PELAKUNYA MENINGGAL DUNIA DAN BELUM BERTAUBAT DARINYA), DAN DIA
MENGAMPUNI DOSA YANG DI BAWAH SYIRIK BAGI SIAPA SAJA YANG
DIKEHENDAKI- NYA.” (AN NISA’ : 48 & 116)
4. TAUHID SEBAGAI JAMINAN MASUK KE SURGA (AL JANNAH) TANPA HISAB
KETIKA PARA SHAHABAT BERTANYA-TANYA TENTANG 70. 000 ORANG DARI
UMAT MUHAMMAD SHALALLAHU ‘ALAIHI WASALAM YANG MASUK SURGA
TANPA HISAB DAN TANPA ADZAB, MAKA RASULULLAH SHALALLAHU ‘ALAIHI
WASALAM BERSABDA:
“… MEREKA ADALAH ORANG- ORANG YANG TIDAK MINTA DIRUQYAH, TIDAK
MINTA DI KAY DAN TIDAK MENGUNDI NASIB DENGAN BURUNG DAN
SEJENISNYA DAN MEREKA BERTAWAKKAL HANYA KEPADA ALLAH.” (H.R . AT
TIRMIDZI)
5. ORANG YANG TAUHIDNYA BENAR PASTI AKAN MASUK AL JANNAH
HAL INI SEBAGAIMANA SABDA RASULULLAH SHALALLAHU ‘ALAIHI
WASALAM :
“BARANGSIAPA BERTEMU ALLAH DALAM KEADAAN TIDAK MENYEKUTUKAN-
NYA DENGAN SESUATU, NISCAYA DIA AKAN MASUK SURGA.” (H.R . MUSLIM)
6. TAUHID MERUPAKAN SUMBER KEAMANAN
SEBAGAIMANA FIRMAN ALLAH (ARTINYA) : “ORANG- ORANG YANG BERIMAN
DAN TIDAK MENCAMPURADUKKAN KEIMANAN MEREKA DENGAN
KEDHALIMAN (KESYIRIKAN) , MEREKA ITULAH YANG MENDAPAT KEAMANAN
DAN MEREKA ITU ADALAH ORANG- ORANG YANG MENDAPAT PETUNJUK.” (AL
AN’AM : 82)
BAGAIMANAKAH BAHAYA SYIRIK ?
SYIRIK MERUPAKAN LAWAN DARI TAUHID. KALAU TAUHID MENGANDUNG
MAKNA MENUNGGALKAN ALLAH DALAM HAL IBADAH, MAKA SYIRIK
MENGANDUNG MAKNA MENYEKUTUKAN ALLAH DALAM HAL IBADAH. DI
SAAT TAUHID MEMPUNYAI BANYAK KEUTAMAAN MAKA SEBALIKNYA SYIRIK
PUN SANGAT BERBAHAYA DAN MEMPUNYAI BANYAK MUDHARAT. DI
ANTARANYA ADALAH:
1. DOSA SYIRIK TIDAK AKAN DIAMPUNI OLEH ALLAH SUBHANAHU WA
TA’ALA
ALLAH SUBHANAHU WA TA’ ALA BERFIRMAN (ARTINYA):
“SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK MENGAMPUNI DOSA SYIRIK (KETIKA
PELAKUNYA MENINGGAL DUNIA DAN BELUM BERTAUBAT DARINYA), DAN DIA
MENGAMPUNI DOSA YANG DI BAWAH SYIRIK BAGI SIAPA SAJA YANG
DIKEHENDAKI- NYA.” (AN NISA’ : 48 & 116)
2. KESYIRIKAN ADALAH KEDHALIMAN YANG BESAR
FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA (ARTINYA) : “SESUNGGUHNYA
KESYIRIKAN ADALAH KEDHALIMAN YANG BESAR.” (LUQMAN: 13)
3. ORANG YANG MENINGGAL DUNIA DALAM KEADAAN MUSYRIK AKAN
MASUK NERAKA DAN KEKAL DI DALAMNYA
ALLAH BERFIRMAN (ARTINYA) :
“SESUNGGUHNYA BARANGSIAPA YANG MENYEKUTUKAN ALLAH MAKA
SUNGGUH ALLAH MENGHARAMKAN BAGINYA SURGA, DAN TEMPAT
KEMBALINYA ADALAH NERAKA DAN TIDAK ADA PENOLONG BAGI ORANG-
ORANG YANG DHALIM.” (AL MAIDAH: 72)
RASULULLAH SHALALLAHU ‘ALAIHI WASALAM JUGA BERSABDA:
“BARANGSIAPA MENINGGAL DUNIA DAN DIA BERDO’A KEPADA SELAIN
ALLAH NISCAYA DIA MASUK NERAKA.” (HR. AL BUKHARI)
4. KESYIRIKAN PENYEBAB TERPECAH BELAHNYA UMAT
FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA (ARTINYA) :
“DAN JANGANLAH KAMU TERMASUK ORANG- ORANG YANG MENYEKUTUKAN
ALLAH, YAITU ORANG- ORANG YANG MEMECAH BELAH AGAMA MEREKA DAN
MEREKA MENJADI BEBERAPA GOLONGAN. TIAP- TIAP GOLONGAN MERASA
BANGGA DENGAN APA YANG ADA PADA GOLONGAN MEREKA.” (AR RUUM:
31- 32)
SEMOGA ALLAH MENJAUHKAN KITA SEMUA DARI KESYIRIKAN, DAN
MENJADIKAN KITA SEBAGAI HAMBA- HAMBA- NYA YANG BERTAUHID, DAN
PARA PENGHUNI JANNAH (SURGA )-NYA. AMIN…
Sumber : Kewajiban Bertauhid Dan Menjauhi Kesyirikan, Buletin Al- Ilmu 23
Syaban 1427 | 17 September 2006
http://www .buletin- alilmu.com /kewajiban-bertauhid- dan-menjauhi -
kesyirikan-2
Minggu, November 27, 2011
Tauhid, Tujuan Manusia Diciptakan, dan Bahaya Besar Kesyirikan
Published with Blogger-droid v2.0.1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar