Sabtu, November 26, 2011

Terapi Agar Selamat Dari Hasad

Terapi agar selamat dari hasad


Hasad bisa diobati dengan beberapa perkara :

1. Ilmu yang bermanfaat

Karena hakekat ilmu yang bermanfaat akan mencegah pelakunya dari

mewujudkan hasadnya. Dia akan menyadari bahwa hasad hanya akan

membahayakan dunia dan agamanya. Bahaya bagi agamanya karena dengan

hasad dia akan menentang takdir Alloh. Bahaya bagi dunianya, karena hati

orang yang hasad akan merasa pedih dan sakit acapkali melihat orang yang

dia dengki mendapat nikmat. Raihlah ilmu yang bermanfaat yang menerangi

jalanmu, yang mencegah dari kesalahan. Kemudian amalkanlah.

Imam Ibnu Rojab rohimahulloh mengatakan “Sungguh Alloh telah

mengabarkan tentang suatu kaum yang mereka diberikan ilmu akan tetapi

ilmunya tidak memberikan manfaat baginya. Maka ini adalah ilmu yang

bermanfaat pada sendirinya, akan tetapi pemiliknya tidak bisa

memanfaatkannya.” (Fadhl Ilmi Salaf Ala Ilmi Kholaf hlm. 7)

Alloh berfirman :

ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ُﻞْﺗﺍَﻭ َﺄَﺒَﻧ ﻱِﺬَّﻟﺍ ُﻩﺎَﻨْﻴَﺗَﺁ َﺦَﻠَﺴْﻧﺎَﻓ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳَﺁ ﺎَﻬْﻨِﻣ َﻥﺎَﻜَﻓ ُﻥﺎَﻄْﻴَّﺸﻟﺍ ُﻪَﻌَﺒْﺗَﺄَﻓ َﻦِﻣ َﻦﻳِﻭﺎَﻐْﻟﺍ

(175) ْﻮَﻟَﻭ ﺎَﻨْﺌِﺷ ُﻩﺎَﻨْﻌَﻓَﺮَﻟ ﺎَﻬِﺑ ُﻪَّﻨِﻜَﻟَﻭ َﺪَﻠْﺧَﺃ ﻰَﻟِﺇ ِﺽْﺭَﺄْﻟﺍ َﻊَﺒَّﺗﺍَﻭ ُﻩﺍَﻮَﻫ

“ Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah kami berikan

kepadanya ayat-ayat kami (Pengetahuan tentang isi al- Kitab), kemudian dia

melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia

tergoda). Maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau kami

menghendaki, sesungguhnya kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat

itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan memperturutkan hawa nafsunya

yang rendah. (QS. Al-A ’rof [7 ] : 175- 176)

2.Taubat

Taubat adalah hal yang sangat menakjubkan. Menghapus dosa sehingga tidak

tersisa sedikitpun. Taubat yang nasuha, menyesali dosa hasadnya,

meninggalkan dan bertekat untuk tidak mengulanginya kembali di masa akan

datang. Apabila hasad muncul bersegeralah minta ampun kepada Alloh,

berdoalah agar kedengkian dalam dada hilang.

3. Berfikir positif dan merenungi akibat jelek hasad

Karena dengan demikian dia akan menahan jiwanya dari hasad kepada orang

lain. Menyadari bahwa hasad tidak membawa kebaikan sedikitpun.

4. Terimalah taqdir Alloh dengan lapang dada

Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :

ﺎَﻤِﺑ َﺽْﺭﺍَﻭ َﻢَﺴَﻗ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻚَﻟ ْﻦُﻜَﺗ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ ﻰَﻨْﻏَﺃ

“Terimalah apa yang Alloh berikan padamu, niscaya engkau menjadi manusia

yang paling kaya. (HR. Tirmidzi 2305, Ahmad 2/310 . Dihasankan oleh Al-

Albani dalam ash-Shohihah n0 .930)

Ibnu Sirin rohimahulloh mengatakan : “ Aku tidak pernah hasad kepada

seorangpun dalam urusan dunia. Karena apabila ia ahli surga, bagaimana

mungkin aku hasad padanya dalam urusan dunia yang itu tidak ada nilainya di

surga nanti. Apabila ia termasuk ahli neraka , maka bagaimana mungkin pula

aku hasad padanya dalam urusan dunia sedangkan dia akan masuk neraka?

(Ihya ulumuddin 3/1973 )

5. Doakan saudaramu

Apabila hatimu terjangkiti hasad, maka doakanlah kebaikan pada orang yang

engkau dengki dengan taufiq. Karena doa akan menimbulkan keajaiban,

merubah keadaan yang buruk menjadi baik. Pertanda bahwa dirinya tidak

dengki dan tidak ada tujuan kecuali kebaikan bagi saudaranya.

6. Merajut cinta karena Alloh

Cintailah saudaramu karena Alloh, mulailah dengan bertanya kepada dirinya,

agar hasad dalam jiwa hilang dan orang yang kita dengki menjadi orang yang

kita senangi. Karena apabila seorang teman sudah senang dan mencintai

saudaranya, sudah barang tentu rasa hasadnya akan berkurang dan hilang.

Cobalah, barangkali usaha ini tampaknya sulit, akan tetapi mujarab. Ingatlah

selalu firman Alloh yang berbunyi :

ﺎَﻟَﻭ ﻱِﻮَﺘْﺴَﺗ ُﺔَﻨَﺴَﺤْﻟﺍ ﺎَﻟَﻭ ُﺔَﺌِّﻴَّﺴﻟﺍ ْﻊَﻓْﺩﺍ ﻲِﺘَّﻟﺎِﺑ َﻲِﻫ ُﻦَﺴْﺣَﺃ ﺍَﺫِﺈَﻓ ﻱِﺬَّﻟﺍ ُﻪَﻨْﻴَﺑَﻭ َﻚَﻨْﻴَﺑ ُﻪَّﻧَﺄَﻛ ٌﺓَﻭﺍَﺪَﻋ

ٌﻢﻴِﻤَﺣ ٌّﻲِﻟَﻭ

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan

cara yang baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada

permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” (QS Fushilat

[41] : 34)

7. Kunjungan yang berkesan

Kunjungan seorang muslim terhadap saudaranya merupakan bentuk

perhatian dan kasih sayang.

Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :

ْﻦَﻣ ْﻭَﺃ ﺎًﻀﻳِﺮَﻣ َﺩﺎَﻋ َﺭﺍَﺯ ُﻪَﻟ ﺎًﺧَﺃ ﻲِﻓ ُﻩﺍَﺩﺎَﻧ ِﻪَّﻠﻟﺍ ٍﺩﺎَﻨُﻣ ْﻥَﺃ َﻙﺎَﺸْﻤَﻣ َﺏﺎَﻃَﻭ َﺖْﺒِﻃ َﺕْﺃَّﻮَﺒَﺗَﻭ ْﻦِﻣ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ

ﺎًﻟِﺰْﻨَﻣ

“ Barang siapa yang menjenguk orang sakit, atau mengunjungi saudaranya

karena Alloh, maka dia akan dipanggil dari atas langit : Semoga engkau

menjadi baik, baik pula perjalananmu dan engkau meraih kedudukan di

surga.” (HR. Tirmidzi 1931, Ibnu Majah 1443. Dihasankan oleh Syaikh al-

Albani dalam Al-Misykah 1575. Lihat pula Shohih al- Jami’ 6387)

Setidaknya, kunjungan kita pada orang yang kita dengki akan mengurangi rasa

hasad yang menerpa jiwa.

8. Jangan diam dari kemungkaran

Apabila engkau berada dalam satu majelis, dan ada saudaramu yang sedang

dibicarakan karena hasad, maka janganlah engkau basa-basi dengan diam tak

peduli. Perintahkan orang yang hasad untuk diam dan bertaubat. Bela

kehormatan saudaramu dengan apa yang engkau ketahui tentangnya.

Semoga ini salah satu cara jitu untuk menghilangkan rasa hasad yang ada

pada orang hasad tersebut.

9.Mengutamakan orang lain

Apabila engkau mengetahui saudaramu hasad pada dirimu dan engkau

bertemu padanya dalam suatu majelis, usahakan engkau memulai terlebih

dahulu dengan salam dan bertanya. Angkatlah posisinya di hadapan orang,

semoga sifat hasad yang ada padanya akan sedikit berkurang kemudian

hilang.

10.Minta nasehat darinya

Karena apabila engkau minta nasehat pada orang yang hasad padamu, berarti

engkau telah menanamkan nilai kecintaan dan pengagungan dalam dirinya.

Hal ini akan membantu hilangnya penyakit hasad pada dirinya.

Ibnu Abbas rodhiyallohu anhuma berkata : “Tiga perkara yang aku tidak dapat

membalasnya kecuali doa : Seorang yang masuk menemuiku dalam suatu

majelis, dia berdiri dengan senyum dan gembira. Seorang yang memberi

kelapangan kepadaku dalam majelis. Seorang yang tertimpa masalah,

kemudian dia minta pendapatku. Mereka adalah orang-orang yang aku tidak

dapat membalas kebaikannya kecuali dengan doa.” (Ma’ alim Fi Thoriq Tholibil

Ilmi, Dr. Abdul Aziz as-Sadhan hlm 103)

Demikianlah sedikit pembahasan masalah hasad. Kita berlindung kepada Alloh

agar terhindar dari kejelekan hasad. Kita berdoa agar hati kita bersih dari rasa

dengki, iri dan hasad sesama muslim. Allohu A’lam .

Catatan kaki :

9. Ihya Ulumuddin 3/1987 , Mausu’ah Nadhrotun Na’im 10/4419 , ak- Jami’ Fi

Syarhil Aeba’in 2/ 1206

Sumber : Majalah al-Furqon Edisi 12 Tahun ketujuh / Rojab 1429 [Juli 08]


Published with Blogger-droid v2.0.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar