Jumat, Februari 10, 2012

Tiga Sumpah Nabi S. A. W

Kaum muslimin rahimakumullah!Sumpah biasanya digunakan utk menunjukkan atau
mengemukakan kebenaran yg sesungguhnya. Dengan sumpah mestinya kita
menjadi yakin dan tidak ragu sedikit pun terhadap kebenaran yg dimaksudkan di
dalam sumpah itu. Untuk meyakinkan dan menarik perhatian kita tentang suatu
persoalan yg sangat penting Allah SWT di dalam Alquran juga bersumpah dgn
menyebut sesuatu.

Di dalam hadis ternyata terdapat juga sumpah Nabi Muhammad
saw sehingga apa yg menjadi sumpahnya itu sangat penting utk kita perhatikan agar
kita semakin yakin. Di antara sumpah Nabi adl tentang tiga perkara sebagaimana
hadis berikut.
“Tiga hal yg aku bersumpah atas ketiganya tidak berkurang harta krn
shadaqah tidak teraniaya seorang hamba dgn aniaya yg ia sabar atasnya melainkan
Allah Azza Wa Jalla menambahinya kemuliaan dan tidak membuka seorang hamba
pintu permintaan melainkan Allah membuka atasnya pintu kefakiran.

” Harta Tidak Berkurang krn Shadaqah Salah satu keharusan kita sebagai muslim dalam kaitan
dgn harta adl menunaikan zakat infak dan shadaqah . Namun tidak sedikit orang yg
meskipun sudah mengaku muslim tetapi masih tidak mau menunaikan
keharusannya itu. Di antara mereka ada yg khawatir bila ZIS itu ditunaikan hartanya
akan berkurang bahkan bisa jadi ia menjadi miskin. Kekhawatiran itu merupakan
sesuatu yg tidak beralasan hal ini krn Rasulullah saw memberikan jaminan bahwa
bila seseorang menunaikan shadaqah maka hartanya justru akan bertambah.

Memang pada saat ia keluarkan uang atau hartanya utk shadaqah hartanya
memang akan berkurang tetapi dari dampak atau pengaruh positifnya ia akan
memperoleh tambahan baik dalam bentuk jumlah maupun nilai dari harta itu
sendiri. Dalam bentuk jumlah harta yg dishadaqahkan mungkin saja bertambah
misalnya ia berdagang setelah keuntungannya besar ia bershadaqah maka orang yg
diberinya shadaqah itu mendo?akan agar hartanya bertambah banyak dan do?a itu
pun dikabulkan oleh Allah SWT sehingga perdagangannya semakin laris sehingga
semakin banyak yg bisa dijual. Adapun nilai yg besar ini nampak dari keutamaan yg
sedemikian besar yg diberikan Allah SWT kepada orang yg membelanjakan hartanya
di jalan yg benar Allah SWT berfirman “Perumpamaan orang yg menafkahkan
hartanya di jalan Allah adl seperti sebutir benih yg menumbuhkan tujuh butir. Pada
tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa saja yg Dia kehendaki.

Dan Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui.” . Keteraniayaan Membawa Kemuliaan
Ada banyak contoh tentang orang yg dianiaya manakala mereka tetap sabar dan
istiqamah dalam mempertahankan kebenaran yg diyakininya akan membawa pada
kemuliaan dirinya dan si penganiaya yg merasa sebagai orang yg jauh lbh mulia
menjadi manusia dgn segala kerendahan martabat kepribadian yg disandangkan
kepadanya. Nabi Ibrahim as yg ketika itu masih muda belia mengalami
penganiayaan dari Raja Nambrut hingga Ibrahim dibakar lalu ditolong oleh Allah
SWT hal ini bukan membawa kehinaan bagi Nabi Ibrahim tetapi malah
menjadikannya orang yg mulia hingga pengikutnya bertambah banyak. Kaum
muslimin di Mekah pada masa Rasulullah saw juga mengalami penganiayaan dari
orang-orang kafir mereka diboikot dibunuh disiksa hingga terusir dari kota kelahiran
mereka. Namun hal itu tidak membuat Rasulullah dgn para sahabatnya menjadi hina
tetapi justru membawa kemuliaan. Ketika para sahabat berhijrah ke Habasyah
mereka mendapatkan perlindungan atau suaka dari Raja Najasi yg beragama
Nasrani hingga akhirnya sang raja masuk ke dalam Islam sedangkan Rasulullah
bersama para sahabat lainnya berhijrah ke Madinah yg kemudian berhasil
menyatukan kaum kaum muslimin dari Mekah dan Madinah hingga menghasilkan
kekuatan umat yg disegani. Di Mesir para aktivis dakwah pernah mengalami
penganiyaan dari penguasa Mesir yg zalim pada waktu itu penganiayaan
dimaksudkan utk menghambat dan menghentikan langkah-langkah dakwah tetapi
gerakan dakwah justru semakin tersebar luas hingga ke berbagai negara di dunia
krn para aktivis dakwah yg dipenjara menghasilkan karya tulis yg gemilang seperti
Sayyid Quthb dgn Fi Dzilalil Qur?an terbunuhnya Hasan al-Banna menarik simpati
dan pengusiran para akltivis dakwah membuat mereka bisa berdakwah ke berbagai
negara. Oleh krn itu para pejuang kebenaran Islam tidak boleh takut menghadapi
segala tantangan dan berbagai kendala krn hal itu pasti ada saatnya berlalu dan bila
para pejuang menghadapi segala tantangan dan kendala dgn sikap istiqamah maka
mereka akan menjadi orang-orang yg mulia begitulah yg terjadi pada Bilal bin Rabah
sahabat Nabi yg budak lalu dibebaskan oleh Abu Bakar ash Shiddik krn istiqamahnya
dalam mempertahankan nilai-nilai tauhid begitu juga dgn sahabat Abdullah bin
Huzafah yg disambut dgn kemuliaan oleh Khalifah Umar bin Khattab krn ia
istiqamah dalam menghadapi penganiayaan yg dilakukan oleh raja Romawi yg
kejam. Mengemis Bertambah Fakir Seorang muslim sangat dituntut utk mencari
rezeki secara halal dan terhormat guna memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya.

Karena itu dalam pandangan Islam bekerja utk mendapatkan nafkah secara halal
merupakan sesuatu yg sangat mulia meskipun jenis pekerjaannya berat secara fisik
dan pendapatan dari situ pun tidak besar. Adapun mencari harta dgn cara
mengemis merupakan cara yg tidak terhormat meskipun banyak harta yg
diperolehnya Rasulullah saw bersabda yg artinya “Seseorang yg membawa tambang
lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar utk
dijual dan uangnya digunakan utk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka
itu lbh baik daripada seorang yg meminta-minta kepada orang-orang yg terkadang
diberi dan kadang ditolak.” . Oleh krn itu Rasulullah saw menilai bahwa orang yg
kaya itu tidak semata-mata dgn sebab hartanya yg banyak hal ini krn meskipun
jumlah hartanya banyak namun jika ia tidak pandai bersyukur atas harta yg sudah
diperolehnya itu apalagi dgn hartanya yg banyak ia tidak bermartabat tetaplah ia
dipandang sebagai orang miskin apalagi bila harta yg dimilikinya dicari dgn cara
mengemis yg bila dgn waktunya yg tersedia ia bekerja atau berusaha dgn baik
disamping lbh terhormat ia akan memperoleh harta yg lbh banyak dgn jiwa yg
menyenangkan Rasulullah saw bersabda “Yang dinamakan kekayaan bukanlah
banyaknya harta benda tetapi kekayaan yg sebenarnya adl kekayaan jiwa.” .

Disamping itu sumpah Nabi ini menjadi benar krn biasanya semakin lama beban
hidup seseorang semakin besar dan ia akan mampu menutupi kebutuhannya itu
dgn berusaha yg halal dan terhormat namun bila dari mengemis ia tidak
memperoleh dalam jumlah yg cukup sehingga di satu sisi kebutuhannya semakin
besar sedang pendapatannya tetap seperti semula maka jadilah ia bertambah fakir.

Karena itu tidak sedikit orang yg semula mengemis akhirnya menjadi pencuri krn ia
merasa tidak cukup dari hasil mengemis itu bukankah ini membuat ia bertambah
miskin secara ekonomi dan bertambah rendah martabatnya sebagai manusia. Kaum
muslimin yg berbahagia!Demikianlah tiga sumpah Nabi Muhammad saw yg benar
adanya sehingga harus mendapat perhatian kita agar kehidupan ini dapat kita jalani
dgn sebaik-baiknya.

Sumber, Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar