Rabu, Februari 08, 2012

LARANGAN BERBOHONG WALAUPUN UNTUK BERCANDA

Seringkali kita bergurau untuk membuat orang lain tertawa, hanya sekedar untuk menghibur,
atau mencairkan suasana yang kadang terasa “kaku”. Namun dalam canda gurauan kita
tersebut, seringkali pula terucap sesuatu yang mustahil / tidak ada, atau lebih jelasnya kita
sering berbohong dalam canda gurau kita agar bisa membuat orang lain tertawa.
Ternyata, dalam Islam, hal tersebut diatas adalah terlarang. Rosul telah melarang kita untuk
berbohong, walaupun untuk sekedar bercanda, kecuali tiga hal.
Berikut adalah penjelasan hadits tentang larangan berbohong walaupun untuk bercanda.
Mudah-mudahan kita bisa menjaga diri kita dari perkataan dusta, walaupun sekedar bercanda…
amin..
LARANGAN BERBOHONG WALAUPUN UNTUK BERCANDA
Dari Bahz bin Hakim, dari ayahnya, dari kakeknya RA, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda,
"Kecelakaanlah bagi orang-orang yang berdusta untuk membuat tertawa suatu kaum.
Kecelakaanlah baginya kemudian kecelakaanlah baginya." (HR. Abu Dawud, HR Tirmidzi, HR An-
Nasa’i) .
Peringkat Hadits
Hadits ini hasan. Al Manawi berkata: diriwayatkan oleh Ahmad Abu Daud, At-Timidzi dan Al
Hakim dari hadits Muawiyah bin Haidah. Dan hadits ini telah dinyatakan hasan oleh At-Tirmidzi
dan dikuatkan oleh Al Mundziri serta Ibnu Hajar.
Ibnu Hajar berkata, "Hadits ini diriwayatkan oleh perawi yang tiga dengan sanad yang kuat."
Hal-Hal Penting dari Hadits
1. Hadits ini berisi ancaman yang sangat keras terhadap orang-orang yang berdusta agar orang
yang mendengarnya tertawa.
2. Telah disebutkan beberapa dalil-dalil tentang keharaman berdusta, diantaranya: firman Allah
Ta'ala," Dan janganlah karnu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai kemampuan
tentangnya." (Qs. Al Israa 171: 36); demikian juga firman-Nya, " Tiada suatu ucapan pun yang
diucapkan melainkan ada malaikat pengawas yang selalu hadir" (Qs. Qaaf 501: 18). Diriwayatkan
dalam Ash-Shahihain dari hadits Ibnu Mas'ud, dia berkata: Rasulullah SAW
bersabda,"Sesungguhnya kedustaan itu akan membawa seseorang kepada kemaksiatan, dan
kemaksiatan itu akan menjerumuskan seseorang ke dalam neraka. Dan sesungguhnya tidaklah
seorang itu berdusta dan terus berupaya untuk berdusta melainkan Allah akan mencatat
sebagai seorang pembohong."
3. An-Nawawi berkata: ketahuilah, sesungguhnya asal hukum dusta itu adalah haram, tetapi
dibolehkan dalam beberapa perkara, yaitu:
Setiap perkara terpuji yang mungkin untuk meraihnya tanpa harus berdusta, maka diharamkan
untuk berdusta pada perkara tersebut.
• Jika tidak mungkin meraih perkara terpuji itu kecuali dengan berdusta, maka dibolehkan
berdusta untuk mendapatkan hasil dari perkara tersebut.
• Jika perkara tersebut adalah hal yang mubah dan tidak mungkin untuk meraihnya kecuali
dengan berbohong, maka berbohong pada kondisi ini adalah sesuatu yang mubah.
• Jika perkara itu adalah sesuatu yang wajib, maka diwajibkan berdusta pada kondisi ini.
Diantara contohnya adalah seorang muslim yang meminta perlindungan dari seorang zhalim
yang ingin membunuhnya atau merampas hartanya; wajib bagi seorang muslim untuk
memberinya perlindungan (menyembunyikannya) meskipun dengan berbohong.
Dan yang lebih baik pada kondisi ini, jika seorang muslim melakukan "tauriyah" yaitu:
melafazhkan suatu ibarat yang secara zhahir mempunyai pengertian berbeda dari apa yang
dikehendaki oleh orang yang melafazhkannya. Dalil akan hal ini adalah apa yang disebutkan di
dalam Ash-Shahihain dari Ummu Kultsum, bahwa beliau telah mendengar Rasulullah SAW
bersabda,
"Bukanlah termasuk pendusta; orang yang mendamaikan hubungan diantara manusia dengan
menyampaikan atau mengatakan sesuatu yang baik"
Dan diriwayatkan oleh Muslim dari Ummu Kultsum,
"Tidak pernah saya mendengar Rasulullah SAW memberikan rukhsah (keringanan) bagi
seseorang untuk berdusta, kecuali pada tiga perkara, yaitu; "Pada saat perang, untuk
mendamaikan orang-orang yang sedang bertikai dan ketika seorang lelaki merayu istrinya atau
istri merayu suaminya."
Al Iyadh berkata, “Tidak ada perbedaan pendapat akan bolehnya berdusta untuk tiga perkara

Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar