Jumat, Februari 03, 2012

Do'a di sepertiga malam terakhir

Di antara doa yang mustajab (mudah diijabahi atau dikabulkan) adalah doa di sepertiga malam
terakhir.
Namun kita sering melalaikan hal ini karena waktu malam kita biasa diisi dengan tidur lelap.
Cobalah kita bertekad kuat untuk mendapatkan waktu tersebut.
Malamnya kita isi dengan shalat tahajjud dan memperbanyak do'a pada Allah atas setiap hajat
kita.
Dari Jabir bin 'Abdillah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ﻰِﻓ َّﻥِﺇ ِﻞْﻴَّﻠﻟﺍ َﻻ ًﺔَﻋﺎَﺴَﻟ
ُﻝَﺄْﺴَﻳ ٌﻢِﻠْﺴُﻣ ٌﻞُﺟَﺭ ﺎَﻬُﻘِﻓﺍَﻮُﻳ َﻪَّﻠﻟﺍ ْﻦِﻣ ﺍًﺮْﻴَﺧ ِﺮْﻣَﺃ ِﺓَﺮِﺧﻵﺍَﻭ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ُﻩﺎَﻄْﻋَﺃ َّﻻِﺇ ُﻩﺎَّﻳِﺇ َّﻞُﻛ َﻚِﻟَﺫَﻭ ٍﺔَﻠْﻴَﻟ "Di malam hari
terdapat suatu waktuyang tidaklah seorang muslim memanjatkan do'a pada Allah berkaitan
dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan
memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya." (HR. Muslim no. 757)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ُﻝَّﺰَﻨَﺘَﻳ َﻙَﺭﺎَﺒَﺗ ﺎَﻨُّﺑَﺭ َّﻞُﻛ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗَﻭ ٍﺔَﻠْﻴَﻟ
ِﺀﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ﻰَﻘْﺒَﻳ َﻦﻴِﺣ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ِﻞْﻴَّﻠﻟﺍ ُﺚُﻠُﺛ ُﻝﻮُﻘَﻳ ُﺮِﺧﻵﺍ ْﻦَﻣ ﻰِﻧﻮُﻋْﺪَﻳ ُﻪَﻟ َﺐﻴِﺠَﺘْﺳَﺄَﻓ ، ْﻦَﻣ ﻰِﻨُﻟَﺄْﺴَﻳ ُﻪَﻴِﻄْﻋُﺄَﻓ ، ْﻦَﻣَﻭ
ﻰِﻧُﺮِﻔْﻐَﺘْﺴَﻳ ُﻪَﻟ َﺮِﻔْﻏَﺄَﻓ "Rabb kita tabaroka wa ta'ala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa
sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata: 'Siapa yang berdoa pada-Ku, aku akan
memperkenankan doanya. Siapa yangmeminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang
meminta ampun pada-Ku , pasti akan Kuampuni'." (HR. Bukhari no. 6321 dan Muslim no. 758).
Muhammad bin Isma'il Al Bukhari membawakan hadits ini dalam Bab 'Doa pada separuh malam'.
Imam Nawawi menyebutkan judul dalam Shahih Muslim Bab 'Dorongan untuk berdoa dan
berdzikir di akhir malam dan terijabahnya doa saat itu'.
Ibnu Hajar menjelaskan, "Bab yang dibawakan oleh Al Bukhari menerangkan mengenai keutamaan
berdoa pada waktu tersebut hingga terbit fajar Shubuh dibanding waktu lainnya." (Fathul Bari,
11/129)
Ibnu Baththol berkata, "Waktu tersebut adalah waktu yang mulia dan terdapat dorongan beramal
di waktu tersebut. Allah Ta'ala mengkhususkan waktu itu dengan nuzul-Nya (turunnya Allah).
Allah pun memberikan keistimewaan pada waktu tersebut dengan diijabahinya doa dan diberi
setiap yang diminta." (Syarh Al Bukhari, 19/118)
Ada suatu pelajaran menarik dari Imam Al Bukhari.
Beliau membawakan Bab dengan judul "Doa pada separuh malam".
Padahal hadits yang beliau bawakan setelah itu berkenaan dengan doa ketika sepertiga malam
terakhir.
Mengapa bisa demikian?
Ibnu Baththol rahimahumullah mengatakan bahwa Al Bukhari mengambil judul Bab tersebut dari
firman Allah, َﻞْﻴَّﻠﻟﺍ ِﻢُﻗ َّﻻِﺇ ًﻼﻴِﻠَﻗ ُﻪَﻔْﺼِﻧ ْﺺُﻘﻧﺍ ِﻭَﺃ ُﻪْﻨِﻣ ًﻼﻴِﻠَﻗ "Bangunlah (untuk sembahyang) di malam
hari, kecuali sedikit (daripadanya), seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit."(QS. Al
Muzzamil: 2-3).
Judul bab tersebut diambil oleh Al Bukhari dari ayat Al Qur'an di atas.
Dalam hadits sendiri menunjukkan bahwa waktu terijabahnya doa adalah pada sepertiga malam
terakhir.
Ini menunjukkan bahwa hendaknya seorang muslim benar-benar memperhatikan waktu tersebut
dengan ia bersiap-siap sebelum masuk sepertiga malam terakhir yang awal.
Hendaklah setiap hamba bersiap diri dengan kembali pada Allah kala itu agar mendapatkan sebab
ijabahnya doa.
Setiap muslim hendaklah memperhatikan waktunya di malam dan siang hari dengan doa dan
ibadah kepada Allah Ta'ala. (Syarh AlBukhari, 19/119)
Catatan: Waktu malam dihitung dari tenggelamnya matahari (waktu Maghrib) hingga terbit fajar
Shubuh.
Jika waktu Maghrib kira-kira pukul 18.00 dan waktu Shubuh pukul 04.00, berarti waktu malam ada
sekitar 10 jam.
Pertengahan malam berarti jam 11 malam.
Sedangkan sepertiga malam terakhir dimulai kira-kira jam 1 dinihari.
Moga Allah mudahkan waktu kita di malam hari diisi dengan shalat tahajjud ikhlas karena-Nya dan
semoga Allah memperkenankan setiap doa-doa kita. Wallahu waliyyut taufiq.
Referensi: Fathul Bari Syarh Shahih Al Bukhari, Ibnu Hajar Al 'Asqolani, terbitan Darul Ma'rifah,
Beirut, 1379. Shahih Al Bukhari, Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim bin Al Mughirah Al Bukhari,
Mawqi' Wizaroh Al AwqofAl Mishriyyah. Shahih Muslim, Muslim bin Al Hajjaj Abul Husain Al Qusyairi
An Naisaburi, Tahqiq: Muhammad Fuad 'Abdul Baqi, terbitan Dar Ihya' At Turots Al 'Arobi. Syarh Al
Bukhari, Ibnu Baththol, Asy Syamilah.
Sumber: www.rumaysho.com
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...

Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar