Jumat, Februari 10, 2012

Menggapai Ketenangan Jiwa yang Islami

Dalam perkembangan hidupnya manusia seringkali berhadapan dgn berbagai
masalah yg berat utk diatasinya. Akibatnya timbullah kecemasan ketakutan dan
ketidaktenangan bahkan tidak sedikit manusia yg akhirnya kalap sehingga melakukan
tindakan-tindakan yg semula dianggap tidak mungkin dilakukannya baik melakukan
kejahatan terhadap orang lain seperti pembunuhan termasuk pembunuhan
terhadap anggota keluarga sendiri maupun melakukan kejahatan terhadap diri
sendiri seperti meminum minuman keras dan obat-obat terlarang hingga tindakan
bunuh diri. Oleh krn itu ketenangan dan kedamaian jiwa sangat diperlukan dalam
hidup ini yg terasa kian berat dihadapinya. Itu sebabnya tiap orang ingin memiliki
ketenangan jiwa. Dengan jiwa yg tenang kehidupan ini dapat dijalani secara teratur
dan benar sebagaimana yg dikehendaki Allah dan rasul-Nya. Untuk bisa menggapai
ketenangan jiwa banyak orang yg mencapainya dgn cara-cara yg tidak islami
sehingga bukan ketengan jiwa yg didapat te tapi malah membawa kesemrawutan
dalam jiwanya itu. Untuk itu secara tersurat Alquran menyebutkan beberapa kiat
praktis.

1. Dzikrullah Dzikir kepada Allah SWT merupakan kiat utk menggapai
ketenangan jiwa yakni dzikir dalam arti selalu ingat kepada Allah dgn
menghadirkan nama-Nya di dalam hati dan menyebut nama-Nya dalam berbagai
kesempatan. Bila seseorang menyebut nama Allah memang ketenangan jiwa akan
diperolehnya. Ketika berada dalam ketakutan lalu berdzikir dalam bentuk menyebut
ta’awudz dia menjadi tenang. Ketika berbuat dosa lalu berdzikir dalam bentuk
menyebut kalimat istighfar atau taubat dia menjadi tenang kembali krn merasa telah
diampuni dosa-dosanya itu. Ketika mendapatkan keni’matan yg berlimpah lalu dia
berdzikir dgn menyebut hamdalah maka dia akan meraih ketenangan krn dapat
memanfaatkannya dgn baik dan begitulah seterusnya sehingga dgn dzikir
ketenangan jiwa akan diperoleh seorang muslim. Allah SWT berfirman yg artinya ”
orang-orang yg beriman dan hati mereka menjadi tentram dgn mengingat Allah.
Ingatlah hanya dgn mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” . Untuk mencapai
ketenangan jiwa dzikir tidak hanya dilakukan dalam bentuk menyebut nama Allah
tetapi juga dzikir dgn hati dan perbuatan. Karena itu seorang mukmin selalu
berdzikir kepada Allah dalam berbagai kesempatan baik duduk berdiri maupun
berbaring.

2. Yakin akan Pertolongan Allah Dalam hidup dan perjuangan seringkali
banyak kendala tantangan dan hambatan yg harus dihadapi. Adanya hal-hal itu
seringkali membuat manusia menjadi tidak tenang yg membawa pada perasaan
takut yg selalu menghantuinya. Ketidaktenangan seperti ini seringkali membuat
orang yg menjalani kehidupan menjadi berputus asa dan bagi yg berjuang menjadi
takluk bahkan berkhianat.Oleh krn itu agar hati tetap tenang dalam perjuangan
menegakkan agama Allah dan dalam menjalani kehidupan yg sesulit apa pun
seorang muslim harus yakin dgn adanya pertolongan Allah dan dia juga harus yakin
bahwa pertolongan Allah itu tidak hanya diberikan kepada orang-orang yg
terdahulu tetapi juga utk orang sekarang dan pada masa mendatang Allah
berfirman yg artinya “Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu
melainkan sebagai khabar gembira bagi mu dan agar tentram hatimu karenanya.
Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” .
Dengan memperhatikan betapa banyak bentuk pertolongan yg diberikan Allah
kepada para nabi dan generasi sahabat di masa Rasulullah saw maka sekarang pun
kita harus yakin akan kemungkinan memperoleh pertolongan Allah itu dan ini
membuat kita menjadi tenang dalam hidup ini. Namun harus kita ingat bahwa
pertolongan Allah itu seringkali baru datang apabila seorang muslim telah mencapai
kesulitan yg sangat atau dipuncak kesulitan sehingga kalau diumpamakan seperti
jalan maka jalan itu sudah buntu dan mentok. Dengan keyakinan seperti ini seorang
muslim tidak akan pernah cemas dalam menghadapi kesulitan krn memang pada
hakikatnya pertolongan Allah itu dekat. Allah berfirman yg artinya “Apakah kamu
mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum datang kepadamu
sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh
malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan sehingga berkatalah rasul dan
orang-orang yg beriman “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah
sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” .

3. Memperhatikan Bukti
Kekuasaan Allah Kecemasan dan ketidaktenangan jiwa adl krn manusia seringkali
terlalu merasa yakin dgn kemampuan dirinya akibatnya kalau ternyata dia
merasakan kelemahan pada dirinya dia menjadi takut dan tidak tenang tetapi kalau
dia selalu memperhatikan bukti-bukti kekuasaan Allah dia akan menjadi yakin
sehingga membuat hatinya menjadi tentram hal ini krn dia sadari akan besarnya
kekuasaan Allah yg tidak perlu dicemasi tetapi malah utk dikagumi. Allah berfirman
yg artinya “Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata ‘Ya Tuhanku perlihatkanlah padaku
bagaimana Engkau menghidupkan orang mati’. Allah berfirman ‘Belum yakinkah
kamu?’. Ibrahim menjawab ‘Aku telah meyakininya akan tetapi agar hatiku tenang ‘.
Allah berfirman ‘ ambillah empat ekor burung lalu cincanglah kemudian letakkan di
atas tiap-tiap satu bukit satu satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian panggillah
mereka niscaya mereka datang kepadamu dgn segera’. Dan ketahuilah bahwa Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” .

4. Bersyukur Allah SWT memberikan
keni’matan kepada kita dalam jumlah yg amat banyak. Keni’matan itu harus kita
syukuri krn dgn bersyukur kepada Allah akan membuat hati menjadi tenang hal ini
krn dgn bersyukur keni’matan itu akan bertambah banyak baik banyak dari segi
jumlah ataupun minimal terasa banyaknya. Tetapi kalau tidak bersyukur keni’matan
yg Allah berikan itu kita anggap sebagai sesuatu yg tidak ada artinya dan meskipun
jumlahnya banyak kita merasakan sebagai sesuatu yg sedikit. Apabila manusia tidak
bersyukur Allah memberikan azab yg membuat mereka menjadi tidak tenang Allah
berfirman yg artinya “Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan sebuah negeri
yg dahulunya aman lagi tentram rezekinya melimpah ruah dari segenap tempat
tetapi nya mengingkari ni’mat-ni’mat Allah; krn itu Allah merasakan kepada mereka
pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yg selalu mereka perbuat.” .

5. Tilawah Tasmi’ dan Tadabbur Alquran Alquran adl kitab yg berisi sebaik-baik
perkataan diturunkan pada bulan suci Ramadan yg penuh dgn keberkahan
karenanya orang yg membaca mendengar bacaan dan mengkaji ayat-ayat suci
Alquran niscaya menjadi tenang hatinya manakala dia betul-betul beriman kepada
Allah SWT. Allah berfirman yg artinya “Allah telah menurunkan perkataan yg baik
Alquran yg serupa lagi berulang-ulang gemetar karenanya kulit orang-orang yg takut
kepada Tuhanya kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat
Allah. Itulah petunjuk Allah dgn kitab itu Dia menunjuki siapa yg dikehendaki-Nya.

Dan barangsiapa yg disesatkan Allah maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk
baginya.” . Oleh krn itu sebagai mukmin interaksi kita dgn Alquran haruslah sebaik
mungkin baik dalam bentuk membaca mendengar bacaan mengkaji maupun
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Manakala interaksi kita terhadap
Alquran sudah baik maka mendengar bacaan Alquran saja sudah membuat
keimanan kita bertambah kuat yg berarti lbh dari sekedar ketenangan jiwa. Allah
berfirman yg artinya “Sesungguhnya orang-orang yg beriman adl mereka yg apabila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka
ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka dan kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal.” . Dengan berbekal jiwa yg tenang itulah seorang muslim akan mampu
menjalani kehidupannya secara baik sebab baik dan tidak sesuatu yg seringkali
berpangkal dari persoalan mental atau jiwa. Karena itu Allah SWT memanggil orang
yg jiwanya tenang utk masuk ke dalam surga-Nya. Allah berfirman yg artinya “Hai
jiwa yg tenang kembalilah kepada Tuhanmu dgn hati yg puas lagi diridhai-Nya. Maka
masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.” .

Akhirnya menjadi tanggung jawab kita bersama utk memantapkan ketenangan
dalam jiwa kita masing-masing sehingga kehidupan ini dapat kita jalani dgn sebaik-
baiknya. Oleh Drs. H. Ahmad Yani Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam
Indonesia

sumber file al_islam.chm
Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar