Minggu, Januari 08, 2012

Niat Shalat Qashar Jama' dan Qadha

1. Niat shalat qashar jama' Taqdim dan Ta'khir. Baik dari Dzuhur ke Ashar atau sebaliknya dari Ashar ke Dzuhur

2. Niat shalat qadha? misal; shalat Maghrib dan Isya'; dan dikerjakan diwaktu Isya' atau Maghrib? ( misalnya shalat Isya' terlebih dahulu kemudian niat shalat Qadha Maghrib)

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Saudaraku yang di Muliakan Allah:
Rahmat dan kesejukan sanubari semoga selalu mengiringi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,

1. Ushalli fardhu (ddhuhri/l ’ashri/lmaghribi/ l’isya ’i) Jam’an,
Taqdiiman (atau Ta’khiiran) lillahi ta’ala aku niat shalat fardhu dhuhur /asar/ magrib/isya jamak taqdim (digabungkan dan didahulukan / diakhirkan dari waktunya), karena Allah ta’ala,

2. Ushalli fardhuddhuhri/l ’ashri /l’ isya’I (tidak ada Qashr untuk shalat maghrib) Taqdiiman (atau Ta’khiiran) Qashran lillahi ta’ala
“aku niat shalat fardhu dhuhur /asar /isya jamak taqdim (digabungkan dan didahulukan dari waktunya/ diakhirkan waktunya), karena Allah ta’ala.

Niat shalat dalam perjalanan dengan Qashar tanpa jamak :

Ushalli fardhuddhuhri/l ’ashri /l’ isya’I (tidak ada Qashr untuk shalat maghrib) Qashran lillahi ta’ala.
Aku niat shalat fardhuddhuhri/l ’ashri /l’ isya’I (diringkas dari 4 rakaat menjadi dua rakaat /qashran dan tak ada qashran untuk subuh dan magrib)

Yaitu Qashar tanpa jamak, ia shalat dhuhur atau asar atau isya tetap pada waktunya, tidak dijamak, namun ia meng Qasharnya, hal ini boleh, karena Jamak tidak mesti Qashar, dan Qashar tak harus jamak.

3. Tentunya syaratnya adalah perjalanan lebih dari marhalatain (82km) bagi Qashar atau Jamak Qashar, dan perjalanannya bukan perjalanan maksiat, atau makruh, perjalanan untuk maksiat telah jelas, perjalanan untuk hal yg makruh misalnya menjual kafan atau peti mati, hal ini makruh, atau perjalanan demi membeli / menjual barang barang makruh, atau perjalanan makruh lainnya.
Dan perjalanan keluar dari wilayahnya sudah boleh jamak, tanpa qashar. Namun lafadh itu tadi sunnah hukumnya dan bukan merupakan rukun shalat, yg wajib ada adalah niatnya walau dalam hati.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam rahmat ALLA swt selalu,

Wallahu a’lam

Sumber:http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=& func=view&catid=8&id=5165&lang=id #5165
Published with Blogger-droid v2.0.2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar