Jumat, Januari 27, 2012

Mengundang Malaikat Ke Rumah Kita

Mengundang Malaikat Ke Rumah Kita

Tak seorang muslimpun yang tidak menginginkan rumah mereka senantiasa dihadiri

oleh para malaikat Allah dan dijauhkan dari syetan. Sebab kehadiran mereka di rumah

mereka akan melahirkan aura ketenteraman dan kesejukan dan kedamaian ruhani yang

mengalir di rumah itu. Kehadiran mereka akan membuat rumah kita laksana surga.

Diantara para malaikat itu ada yang sengaja keliling untuk menebarkan rahmat dan

kedamaian di tengah manusia sebagaiamna syetan berkeliling untuk menebarkan

kejahatan di tengah mereka.

Lalu rumah mana saja yang akan dihadiri para malaikat itu?

Diantaranya adalah :

1. Rumah yang diliputi dzikir kepada Allah yang di dalamnya ada ruku dan sujud

2. Rumah yang senantiasa bersih

3. Rumah yang penghuninya adalah orang-orang yang jujur dan menepati janji

4. Rumah yang dihuni oleh orang-orang yang senantiasa menyambung tali silaturahim

5. Rumah yang dihuni oleh orang yang makanannya halal

6. Rumah yang dihuni oleh orang yang senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya.

7. Rumah yang senantiasa ada tilawah Al-Quran

8. Rumah yang dihuni oleh para penuntut ilmu

9. Rumah yang penghuninya ada isteri solehah

10. Rumah yang bersih dari barang-barang haram

11. Rumah yang dihuni oleh orang yang rendah hati, sabar, tawakal, qana’ah , dermawan

pemaaf yang senantiasa bersih lahir batin dan para penghuninya makan tidak terlalu

banyak

Di bawah ini akan dipaparkan beberapa dalil yang menunjukkan pada hal di atas.

Mengenai orang-orang yang berada dalam majlis dzikir Rasulullah bersabda : “Jika kalian

melewati kebun-kebun surga maka mampirlah di tempat itu! Para sahabat berkata, “Apa

yang dimaksud dengan kebun-kebun surga itu wahai Rasulullah?” Nabi bersabda,

“Kelompok manusia yang berdzikir. Karena sesungguhnya Allah memiliki malaikat-

malaikat yang senantiasa keliling mencari kelompok manusia yang berdzikir dan jika

mereka datang ke tempat mereka malaikat itu dan mengitarinya”, hadits ini diriwayatkan

oleh Ibnu Umar sebagaimana disebutkan oleh An-Nawawi dalam buku Al-Adzkar. Dalam

hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah bersabda

“Tidaklah sekali-kali sebuah kaum duduk dengan berdzikir kepada Allah kecuali mereka

akan dikelilingi malaikat dan akan disirami rahmat dan akan turun kepada mereka

ketenangan. Allah akan menyebutkan tentang mereka pada malaikat yang ada di sisi-

Nya” (HR. Muslim)

Ini semua menunjukkan bahwa dzikir kepada Allah di rumah kita akan menjadikan

malaikat memasuki rumah kita dan akan berada dengan kita. Sebaliknya rumah yang

dikosongkan dengan dari dzikir maka malaikat juga akan menjauhinya.

Sementara itu orang yang membcan Al-Quran disebutkan dalam sabdanya :

“Sesungguhnya rumah itu akan terasa luas bagi penghuninya, akan didatangi malaikat,

dijauhi syetan dan akan membanjir pula kebaikan ke dalamnya, jika dibacakan Al-Quran

di dalamnya. Sebaliknya, rumah itu akan terasa sempit bagi penghuninya, akan dijauhi

malaikat dan akan didatangi syetan serta tidak akan banyak kebaikan di dalamnya, jika

tidak dibacakan Al-Quran” (HR. Ad-Darimi ).

Dengan membaca Al-Quran maka akan turun malaikat rahmat, akan datang kebaikan

akan muncul ketenangan di dalam rumah kita. Rumah yang tidak ada bacaan Al-Quran

maka ketahuilah bahwa rumah itu sebenarnya telah menjadi kuburan walaupun

penghuninya masih bernyawa.

Tentang orang yang rajin menjalin silaturahmi, disebutkan dari Abu Hurairah bahwa

seorang lelaki pergi untuk mengunjungi saudaranya di sebuah desa yang lain. Maka

segera diperintahkan kepada malaikat untuk menemani orang itu. Tatkala malaikat

bertemu dengan orang tadi maka dia bertanya : Kemana engkau akan pergi? Lelaki itu

menjawab : Aku akan pergi mengunjungi saudara saya di desa itu! Malaikat itu

bertanya : Apakah kau memiliki suatu nikmat yang akan kau berikan padanya? Orang itu

berkata : Tidak, saya mengunjunginya semata karena saya mencintainya karena Allah!

Malaikat itu berkata : “Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu. Allah telah

mencintaimu sebagaimana kau mencintai orang itu” (HR. Muslim)

Mengenai penuntut ilmu yang dinaungi sayap malaikat Rasulullah bersabda :

“Sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya untuk para penuntut ilmu karena

suka dengan apa yang sedang dia tuntut” (HR. Tirmidzi).

Tentang rumah orang dermawan yang akan dimasuki malaikat disebutkan dalam sebuah

hadits bahwa malaikat akan senantiasa mendoakan mereka : Rasulullah Saw bersabda,

“Tiap-tiap pagi malaikat turun, yang satu mendo’akan, “Ya Allah beri gantilah untuk yang

menderma, dan yang lain berdo’a, Ya Allah Musnahkan harta si bakhil.”

Rumah-rumah yang di dalamnya ada kejujuran, ada kasih sayang, amanah, ada syukur

dan sabar ada taubat dan istighfar akan senantiasa terbuka untuk dimasuki para

malaikat sedangkan rumah-rumah yang selain itu maka maka malaikat akan menjauhi

rumah tadi.

Rumah-rumah yang akan dijauhi malaikat misalnya, rumah yang di dalamnya ada anjing,

ada patung-patung dan gambar-gambar , dan ada bau busuk di rumah itu.

Islam adalah agama yang cinta kebersihan sehingga mengingatkan bahayanya memiliki

anjing, bahkan melarang memelihara anjing kecuali untuk kepentingan penjagaan

keamanan atau pertanian. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat

rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala

pemilik anjing akan susut atau berkurang. Rasulullah bersabda: “ Malaikat tidak akan

memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan juga tidak memasuki rumah

yang didalamnya terdapat gambar (patung)” [HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi,

Nasa'i dan Ibnu Majah]

Ibnu Hajar berkata : “Ungkapan malaikat tidak akan memasuki….” menunjukkan malaikat

secara umum (malaikat rahmat, malaikat hafazah, dan malaikat lainnya)”. Tetapi,

pendapat lain mengatakan : “Kecuali malaikat hafazah, mereka tetap memasuki rumah

setiap orang karena tugas mereka adalah mendampingi manusia sehingga tidak pernah

berpisah sedetikpun dengan manusia. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Ibnu

Wadhdhah, Imam Al-Khaththabi, dan yang lainnya.

Sementara itu, yang dimaksud dengan ungkapan rumah pada hadits di atas adalah

tempat tinggal seseorang, baik berupa rumah, gubuk, tenda, dan sejenisnya. Sedangkan

ungkapan anjing pada hadits tersebut mencakup semua jenis anjing. Imam Qurthubi

berkata : “Telah terjadi ikhtilaf di antara para ulama tentang sebab-sebabnya malaikat

rahmat tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat anjing. Sebagian ulama

mengatakan karena anjing itu najis, yang lain mengatakan bahwa ada anjing yang

diserupai oleh setan, sedangkan yang lainnya mengatakan karena di tubuh anjing

menempel najis.” Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengadakan perjanjian dengan Jibril bahwa

Jibril akan datang. Ketika waktu pertemuan itu tiba, ternyata Jibril tidak datang. Sambil

melepaskan tongkat yang dipegangnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

bersabda : “Allah tidak mungkin mengingkari janjinya, tetapi mengapa Jibril belum

datang ?” Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menoleh, ternyata beliau melihat

seekor anak anjing di bawah tempat tidur. “Kapan anjing ini masuk ?” tanya beliau. Aku

(Aisyah) menyahut : “Entahlah”. Setelah anjing itu dikeluarkan, masuklah malaikat Jibril.

“Mengapa engkau terlambat ? tanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Jibril.

Jibril menjawab: “Karena tadi di rumahmu ada anjing. Ketahuilah, kami tidak akan

memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar (patung)” [HR. Muslim].

Malaikat rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang

yang berteman dengan anjing. Abu Haurairah Radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa

Rasulullah bersabda : “ Malaikat tidak akan menemani kelompok manusia yang di

tengah-tengah mereka terdapat anjing”. [HR Muslim]

Imam Nawawi mengomentari hadits tersebut : “Hadits di atas memberikan petunjuk

bahwa membawa anjing dan lonceng pada perjalanan merupakan perbuatan yang

dibenci dan malaikat tidak akan menemani perjalanan mereka. Sedangkan yang

dimaksud dengan malaikat adalah malaikat rahmat (yang suka memintakan ampun)

bukan malaikat hafazhah yang mencatat amal manusia. [Lihat Syarah Shahih Muslim

14/94]

Malaikat juga tidak suka masuk rumah yang berbau tidak sedap. Rasulullah Saw

bersabda, “Barangsiapa yang memakan bawang putih, bawang merah, dan makanan

tidak sedap lainnya, maka jangan sekali-kali ia mendekati (memasuki) masjid kami, oleh

karena sesungguhnya para malaikat terganggu dari apa-apa yang mengganggu

manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Juga adanya penghuni rumah yang mengancam saudaranya (muslim) dengan senjata.

Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa mengarahkan (mengancam) saudaranya

(muslim) dengan benda besi (pisau misalnya), maka orang itu dilaknat oleh malaikat,

sekalipun orang itu adalah saudara kandungnya sendiri.” (HR Muslim).

Kita semua berharap rumah kita akan senantiasa dikelilingi malaikat dan dijauhkan dari

syetan laknat. Maka tidak ada cara lain bagi kita kecuali senantiasa meningkatkan bobot

dan kapasitas keimanan, keislaman dan keihsanan kita, setiap detik, menit, jam, hari,

minggu, bulan dan tahun. Peningkatan ini kita butuhkan karena hidup ini tidak pernah

henti berputar. Waktu kita terus bergulir dan kita tidak bisa menghentikannya. Umur

kita terus mengkerut dan kita tidak bisa lagi merentangnya. Hanya ada satu kata dalam

kehidupan kita : beramal saleh dengan segera, tanpa ditunda!!

(Sumber : http://swaramuslim.net)

Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar