Sabtu, Januari 14, 2012

Mabuk Cinta Kepada Allah

Dikisahkan dalam sebuah kitab karangan Imam Al-Ghazali bahwa pada suatu
hari Nabi Isa a.s berjalan di adapan seorang pemuda yang sedang menyiram air
di kebun. Bila pemuda yang sedang menyiram air itu melihat kepada Nabi Isa a.s
berada di hadapannya maka dia pun berkata, “Wahai Nabi Isa a.s , kamu
mintalah dari Tuhanmu agar Dia memberi kepadaku seberat semut Jarrah
cintaku kepada- Nya.” Berkata Nabi Isa a.s , Wahai saudaraku, kamu tidak akan
terdaya untuk seberat Jarrah itu.”

Berkata pemuda itu lagi, “Wahai Isa a.s , kalau aku tidak terdaya untuk satu
Jarrah, maka kamu mintalah untukku setengah berat Jarrah.” Oleh kerana
keinginan pemuda itu untuk mendapatkan kecintaannya kepada Allah, maka
Nabi Isa a.s pun berdoa, “Ya Tuhanku, berikanlah dia setengah berat Jarrah
cintanya Kepada-Mu. ” Setelah Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun berlalu dari
situ. Selang beberapa lama Nabi Isa a.s datang lagi ke tempat pemuda yang
memintanya berdoa, tetapi Nabi Isa a.s tidak dapat berjumpa dengan pemuda
itu. Maka Nabi Isa a.s pun bertanya kepada orang yang lalu- lalang di tempat
tersebut, dan berkata kepada salah seorang yang berada di situ bahwa pemuda
itu telah gila dan kini berada di atas gunung.

Setelah Nabi Isa a.s mendengat penjelasan orang-orang itu maka beliau pun
berdoa kepada Allah S.W .T, “Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku tentang
pemuda itu. ” Selesai saja Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun dapat melihat
pemuda itu yang berada di antara gunung- ganang dan sedang duduk di atas
sebuah batu besar, matanya memandang ke langit.

Nabi Isa a.s pun menghampiri pemuda itu dengan memberi salam, tetapi
pemuda itu tidak menjawab salam Nabi Isa a.s , lalu Nabi Isa berkata, “Aku ini Isa
a.s. ”Kemudian Allah S.W .T menurunkan wahyu yang berbunyi, “Wahai Isa,
bagaimana dia dapat mendengar perbicaraan manusia, sebab dalam hatinya itu
terdapat kadar setengah berat Jarrah cintanya kepada-Ku . Demi Keagungan dan
Keluhuran-Ku , kalau engkau memotongnya dengan gergaji sekalipun tentu dia
tidak mengetahuinya.”

Barangsiapa yang mengakui tiga perkara tetapi tidak menyucikan diri dari tiga
perkara yang lain maka dia adalah orang yang tertipu.

1. Orang yang mengaku kemanisan berzikir kepada Allah, tetapi dia mencintai dunia.
2. Orang yang mengaku cinta ikhlas di dalam beramal, tetapi dia ingin mendapat sanjungan dari manusia.
3. Orang yang mengaku cinta kepada Tuhan yang menciptakannya, tetapi tidak berani merendahkan dirinya.

Rasulullah S.A. W telah bersabda, “Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima lupa kepada yang lima :
1. Mereka cinta kepada dunia. Tetapi mereka lupa kepada akhirat.
2. Mereka cinta kepada harta benda. Tetapi mereka lupa kepada hisab.
3. Mereka cinta kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al- Khaliq.
4. Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat.
5. Mereka cinta kepada gedung- gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada
kubur.”
Published with Blogger-droid v2.0.3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar