Oleh Gus Rochim
لحمد
لله, الحمد لله الذى شرف المؤمنين بشريف نور الايمان, ووعدخم بدخول الجنة خالدين
فيها والحور والوالدين. الشهد ان لااله الا الله وحده لاشريك له شهادة افوز بها فى
دار الايمان. واشهد ان محمد عبده ورسوله الوسيلة العظم فى نيل الغفران, صلى الله
على سيدنا محمد وعلى عاله وصحبه السابقين بالايمان وسلم تسليما كثيرا اقبلوا دين
الاسلام فانه حق غيره صلال وكفران. واجتهدوا فى طلب كما له يفعل الاوام واجتناب
المناهو والطبيان (اما بعد)
Saudara sekalian untuk senantiasa lebih meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt.
dan marilah kita bersama-sama memanjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat
Allah Swt. yang menimpahkan beribu-ribu nikmat kepada kita diantaranya nikmat
kesehatan iman dan Islam, sehingga kita dapat berkumpul di mesjid ini guna melaksanakan
ibadah mingguan kita yaitu shalat jum’at, dalam keadaan sehat-sehat wal-afiat.
Shalawat dan salam tak bosan bosannya kita sanjungkan kepangkuan seorang hamba
Allah yang terpilih baginda Rasululla Muhammad saw.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya
setiap jiwa mengalami kematian tiap detik, jam, menit, hari, bulan dan tahun.
Seperti kata para ahli biologi bahwa sel-sel tubuh kita tiap detiknya mengalami
kematian dan digantikan oleh sel lainnya yang baru. Namun tiap sel yang baru
itu jumlahnya belum tentu sama atau bahkan lebih banyak yang mati. Sebab setiap
sel setiap hari energinya semakin berkurang, otomatis jiwa dan tubuh kita
mengalami kemunduran, dan mendekati kematian (ajal/maut), demikian kata para
ahli biologi. Maka benar firman Allah Swt. yang berbunyi:
كل
نفس ذا ئقة الموت
Setiap
yang bernyawa akan mengalami kematian.
Ketika setiap sel tubuh kita mati,
artinya kita telah mengalami kematian kecil. Kematian kecil ini merupakan
sarana dan latihan untuk menuju kematian besar, yakni pencabutan nyawa manusia
oleh malaikan Israil atas izin Allah Swt. sang pencipta segalanya.
وجاءت
سكرة الموت بالحق ذالك ماكنت منه ثحيد
“Datanglah
sakaratul maut dengan sebenar-benarnya, itulah yang kamu selalu lari dari
padanya”. (Qaaf: 19)
Alangkah indahnya, jika setiap sel
tubuh kita yang mati itu adalah sel yang beramal shaleh, atau kita dalam
keadaan khusnul khatimah. Dan tentu sangat malang , jika sel yang mati itu, kita dalam
keadaan berbuat jahat, atau dalam keadaan su’ul khatimah. Kalau yang terjadi
demikian, berarti kita telah menumpuk deposito dosa, dan siksa kubur itulah
yang kita terima itu sudah pasti. Naudzu billahi min zalik.
Seperti kita ketahui, bahwa saat
kita menghadap Allah swt. didepan mahkamah-Nya, kita disertai oleh malaikat,
yakni malaikat pengiring dan penyaksi amal-amal perbuatan kita didunia. Allah
Swt. berfirman dalam surat
al-Qaaf ayat 21:
وجاءت كل نفس معها ساءق وسهيد
“Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia malaikat
pengiring dan malaikat penyaksi”.
Itulah
peristiwa kematian yang kita hadapi.
Setiap orang yang berdosa akan
tampak baginya amalan-amalan buruk yang pernah dilakukannya di dunia kala itu.
Al Alamah Sayyid Abdullah Haddad pernah mengisahkan kondisi mereka yaitu bahwa
para pemakan riba, perutnya akan mengelembung sehingga mereka sebentar terjatuh
dan sebentar berhenti, saking beratnya beban itu. Para
pesina atau pelacur akan membesar kemaluannya sehingga menyapu tanah. Para pemabuk ketika dibangkutkan mereka masih memegang
gelas-gelasnya, para pendusta, pengumpat dan pengaduh domba serta tukang fitnah
lidah mereka akan menjulur sampai kedada. Orang-orang yang menolak (tidak
mengeluarkan) zakat akan dibawah keliling bersama ular-ular yang besar sebagai
perwujudan dari harta mereka yang tidak ditunaikan. Sedang orang-orang sombong
angkuh akan dibangkitkan seperti semut, lalu mereka diinjak-injak oleh
orang-orang jahat maupun orang-orang baik, dan tidak ada alasan bagi mremereka
untuk menyelamatkan diri. Inilah makna firman Allah SWT dalam surat Arahman ayat 41 :
يعر المجرمون بسيمهم فيؤحذ بالنواصى
والاقدام
“orang-orang yang berdsa dikenal dengan tanda-tandanya alu
dipegang ubun-ubun dan kaki mereka.”
Maksud dari pada ayat ini adalah
pada hari hisab nanti tidak lagi didengar alasan-alasan dan udsur-udsur yang
mereka temukan.
Kemudian bagaimana kita menyiapkan
diri atas peristiwa yang tak bisa kita hindari dan pasti terjadi itu.
Rasulullah SAW memberi nasehat kepada kita melalui sabdanya agar terhindar dari
mala petaka ygngeri itu. Sabda beliau tersebut yang artinya ;
“orang-orang
pertama dari umatku ini akan selamat dengan suhud dan kuatnya keyakinan. Adapun
yang terakhir dari mereka adalah mereka akan binasa dengan berlebih-lebihan
cintanya dengan dunia dan panjangnya angan-angan dalam hidupnya.
Olehnya itu hadirin sekalian
janganlah berlebih-lebihan dalam hal dunia sebab kita akan meninggalkannya dan
akan menuju ketempat yang berikutnya yaitu kuburan atau alam barzah. Kalau
didunia selalu emngingat tempat itu ketimbang dunia, maka kita akan selamat di
dalamnya. Sabda Rasulullah SAW.
أعمل الدنياك كانك تعيث ابدا وعمل الاخرتك
كانك تموت غدا
“Kerjakanlah duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya dan
kerjakanlah akhiratmua seakan-akan kamu akan mati besok”.
Panjangnya
angan-angan yang disebutkan dalam hadits di atas para ulama salaf berkata
semakin panjang angan-angan seseorang untukmenguasai dunia makin rusaklah
amalan-amalannya, jadi dengan memanjangkan angan-angan itu seseorang akan
semakin lupa dengan taubat, ia semakin jauh dari mengingat mati, malas berbuat
amal saleh. Hal itu terjadi kaena ia telah bersenang-senang dengan sahwat aau
keinginannya dan sampailah ia ditemui ajalnya dan orang-orangpun akan
berkata Inna lillahi wainna ilaihi
raajiuun.
Hujjatul Islam Imam al-Gazali dalam
kitabnya al-Bidayah berkata “ketahuilah bahwa maut itu tidak akan menjemput
anda pada waktu atau keadaan tertentu, akan tetapi maut pasti menjemput anda
pada waktu yang tidak diketahui.” Olehnya itu menyediakan diri untuk maut itu
lebih baik dan utama daripada menyediakan diri untuk dunia.
Akhirnya saya mengajak untuk selalu bersifat zuhud dalam kehidupan ini, perbanyaklah bekal kebajikan
ditempat perhentian kita ini yaitu dunia agar selamat tentram dan bahagia
ditempat perhentian berikutnya Amin yaa rabbal alamin
بارك
الله لى ولكم فى القران ونفعنى واياكم بما فيه من الاياة وذكرالحكيم وتقبل منى
ومنكم تلاوته انه هو السميع العليم.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar