Cuplikan dari buku “
Mengenal Diri “
Penulis : Gus Rochim
1. MA’RIFAT ADALAH MODAL DASARKU
“ AWALUDINI MA’RIFATULLAH “ artinya bahwa setiap kita sebagai
manusia harus mengenal Allah, dan untuk mengenal Allah manusia harus mengenal
dirinya sesuai dengan hadist qudsi. Tuntunan Rasulullah untuk mengenal diri
adalah Iqro diri ( membaca kitab diri ). Kemudian Iqro terhadap lingkungan (QS 96 : 1 – 7 ) . Setelah mampu mengenal
diri Allah memerintahkan Nabi untuk bangkit dan menjadi Khalifah dengan ikhlas
( QS 74 : 1 – 6 ).
2. AKAL PIKIRAN ADALAH SUMBER AGAMAKU
Hadits Rasulullah “ Huriyatul Fikri wa Huriyatul Iradah “
yang berarti;
1.
Setiap
orang harus mau mendengarkan perkataan dari manapun datangnya dengan
menggunakan akal dan kehendak apabila ingin mencari kebenaran.
2.
Belum
tegak agama seseorang sebelum ia memerdekakan akalnya secara sempurna. Kedua
hal ini sesuai dengan QS 39:18 dan QS 10:100.
Gunakan akal kita secara Siddiq = baik, Amanah = benar,Tabliq
= jujur dan Fathonah = dapat dipercaya. Dengan Iman dan Islam maka kita akan
menjadi Ihsan.
3. CINTA ADALAH DASAR HIDUPKU
Mengutip pendapat Imam Al – Ghazali, kaum sufi adalah Pecinta Allah yang
terdepan, mempunyai perilaku bagus, jalan mereka benar dan akhlak mereka
bersih. Sesungguhnya seluruh gerak para sufi baik lahir maupun bathin bersumber
dari cahaya lentera kenabian. Secara global bahwa syarat pertama jalan menuju
kesufian adalah membersihkan hati secara
total dari hal selain Allah.. Dalam hadist Qudsi disebutkan : “Hal yang lebih Aku sukai adalah jika
hambaKu mendekatiKu dengan suatu yang Aku wajibkan padanya, hambaKu terus
mendekatiKu dengan segala kesunahan sehingga Akupun mencintainya. Dan jika Aku
mencintai hambaku maka Aku adalah telinga dimana dia mendengar, mata dimana ia
melihat, tangan dimana ia mengayuhkannya dan kaki dimana ia berjalan dengannya.
Jika ia memintaKu maka Aku mengabulkannya dan jika meminta perlindungan dariKu
tentu aku akan melindunginya.” Hamba seperti ini adalah curahan cinta
Allah, cerminan karunia Allah.. Derajat cinta paling sempurna adalah kasih
sayang, maka dengan kasih sayang cinta akan sempurna dan mencapai puncaknya.
Cinta ( mahabbah ) adalah hubungan umum antara Allah dengan hamba, sedangkan
kasih sayang adalah hubungan khusus antara Allah dengan hambanya yang terpilih.
Allah mencintai orang-orang yang bertaubat, orang-orang yang mensucikan
jiwanya, orang-orang yang sabar dan orang-orang yang berbuat adil.
Hadist Qudsi : “ Wahai anak Adam,
aku ciptakan engkau untuk menyembah Ku, maka jangan bermain-main. Aku tanggung
rizkimu maka jangan bersusah payah. Wahai anak Adam,mintalah kepadaku maka
engkau akan dapati Aku. Jika engkau mendapatkan Aku maka engkau telah mendapat
segala sesuatu, dan kehilangan Aku maka engkau kehilangan segala sesuatu. Aku
adalah Zat yang berhak engkau cintai dari apapum juga.
Dalam QS 3 : 31 dikatakan : “ Katakanlah
jika kamu ( benar-benar ) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
Buah dari cinta kepada Allah
telah disebutkan dalam firmanNya :
(QS 5 : 54) “Maka Allah akan
datangkan sebuah kaum yang dicintainya dan mereka mencintai Allah”
(QS 2 : 165) “ Dan
orang-orang yang beriman mereka sangat cinta kepada Allah”
4. RINDU ADALAH KENDARAANKU
Antara cinta dan rindu sangat sulit dipisahkan, apabila kita dapat
mencintai Allah, maka sebagai akibatnya kita akan selalu merindu, sebagaimana
dua manusia yang saling mencintai, pasti akan selalu merindu, sehingga rindu
ini yang menyebabkan berkeinginan untuk dapat bertemu. Demikian halnya apabila
seseorang dapat mencintai dan dicintai Allah, maka ia akan berupaya untuk dapat
bertemu dan dalam pertemuan tersebut kita dapat mencurahkan isi hati dan
kehendak serta memohon ampunan atas segala kesalahan,kekhilafan,kelalaian dan
dosa-dosa yang telah dilakukan. Cinta kepada Allah sebagai dasar hidup akan
membawa kita untuk selalu merindu dan bermujahadah menuju Allah SWT walaupun
banyak tantangan yang dihadapi..
5. BERZIKIR KEPADA ALLAH ADALAH KAWAN DEKATKU
Butir acuan ke- 5 ini adalah hadist Rasulullah yang mempunyai makna sbb;
1.
Berzikir
artinya mengingat Allah mulai dari konteks menyebut nama dengan lisan, menyebut
dalam hati, ruh, sirr,khofi sampai akhfa khofiah.
2.
Kepada
Allah artinya hanya ditujukan untuk mengagungkan, mengingat Allah SWT, tidak
ada sesuatupun dihati selain Allah YME.
3.
Adalah
kawan dekatku maksudnya adalah selalu ingat Allah tanpa batas ruang dan waktu
dan dalam keadaan apapun.
Dalam QS 18 : 28 ( Al Kahfi) Allah berfirman “ Janganlah kamu mengikuti orang
yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami ( berzikir) serta
mengikuti hawa nafsunya, dan adalah keadaanya itu sungguh melampaui batas.
Sedangkan dalam QS 38 : 26 ( Shad )
dikatakan : “ Janganlah engkau ikuti hawa nafsumu, ia akan menyesatkanmu dari
jalan Allah.
6. KETEGUHAN ADALAH PERBENDAHARAANKU
Yang dimaksudkan keteguhan disini adalah keteguhan hati, atau tegug dan
kokoh dalam keyakinan. Keteguhan senantiasa terkait dengan Keyakinan/keimanan
seseorang. Orang yang diberikan keteguhan hatinya oleh Allah SWT pasti tidak
mudah tergoda dan tidak goyah oleh apa dan siapapun, sesuai dengan QS 14: 24-25 ( Ibrahim ) “ Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah
telah membuat perumpamaan kalimat yang baik ( kalimat tauhid ) seperti pohon
yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang kelangit “ ( 24 ), pohon itu
memberikan buahnya pada setiap musim
dengan seizing Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk
manusia supaya mereka selalu ingat ( 25 ), perumpamaan tersebut berlaku
untuk iman kita.Iman yang kuat,menghunjam hanya diberikan Allah kepada orang
yang mampu memahami secara Haqqul Yaqqin tentang kebenaran Al Qur’an ( QS
69:51 )
Iman memiliki beberapa tingkatan dan tingakatan keimanan kita tidak akan
terlepas dari upaya dan kegigihan kita dalam meraihnya. Tingkatan keimanan yang
ditempuh seseorang biasanya berjenjang sebagai berikut ;
1.
Ilmul Yaqqin, pada awalnya seseorang menjalankan ibadah
karena belajar, diperintah oleh guru, orang tua,saudara,kemudian dia
menjalankan secara teguh dan sabar atas kemauan sendiri, lama kelamaan
kewajiban syariat tersebut terpatri dalam hatinya.
2. Ainul Yaqqin, hatinya mulai
terketuk untuk mempelajari dan mencari .
3.
Haqqul Yaqqin, keteguhan hati sudah semakin kuat dan
merasakan lebih yakin dan dekat kepada Allah dan senantiasa mencari kebenaran
hakiki. Ibadah-ibadah yang dilakukannya terasa nikmat dan khuyuk.
4.
Isbatul Yaqqin, pada tahap ini, sesorang dengan teguh terus
menelusuri jalan menuju kebenaran hakiki (mujahadah ), Dia telah berserah diri
kepada Allah, sehingga akhirnya dia mampu membuktikan kebenaran Al Qur’an,
rahmat dan karunia Allah.
7. DUKA ADALAH KAWANKU
Dalam perjalanan kehidupan Rasulullah, dalam kesehariannya senantiasa
ditemani oleh rasa duka/sedih. Pada zaman tersebut beliau hidup
di-tengah-tengah kaum jahiliyah, penyembah Latta dan Uzza, keji dan mungkar dan
sangat tidak merdeka akal. Agama dipermainkan, menyimpang dari kebenaran,
penduduknya sangat zalim dan bodoh. Kaun muslimin banyak mendapat tekanan dan
ke sewenang- wenangan. Rasulullah melalui perjuangan yang sangat panjang dan
sering menjadi sasaran pembunuhan oleh kaum Quraisy. Dalam sehari Rasulullah
kadangkala mengalami seratus keadaan yang berubah-ubah dan tidak terlepas dari
rasa sedih dan duka. Hatinya senantiasa berduka memikirkan orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran dan tidak mengenal Allah. Kemudian setelah agama
Islam ditegakkan dan banyak orang mulai bertauhid Rasulullah tetap saja berduka
smapai beliau meninggal dunia karena memikirkan masih banyak umatnya yang tidak
patuh kepada Allah. Disaat ajal menjemout beliau masih menyebut Umati…
umati……umati….
8. ILMU ADALAH SENJATAKU
Ilmu diibaratkan senjata oleh Rasulullah, tanpa ilmu kita berjuang tanpa
senjata. Tanpa ilmu,orang tidak akan mampu menjalankan kehidupan dengan baik,
benar dan terarah. Disamping ilmu yang juga tidak kalah pentingnya adalah doa.,
sebab tanpa Doa orang tidak akan dapat menggunakan ilmunya dengan efektif dan
efisien dan kehidupan tidak terarah dan tidak mampu menegakkan kebenaran. Kalau
kita mampu memahami Al-Qur’an,semua firman Allah mengandung ilmu dan hikmah.
Apabila 7 (tujuh) lautan dijadikan tinta,maka sampai keringpun manusia tidak
akan mampu menulis tentang ilmu Allah yang begitu luas dan dalam, oleh
karenanya banyak hadist Rasulullah yang mengatakan hendaknya manusia wajib
mencari ilmu yang bermanfaat.
9. KETABAHAN ADALAH PAKAIANKU
Pakaian adalah sesuatu yang selalu melekat pada tubuh kita dan selalu
kita butuhkan, demikianlah ketabahan harus selalu menyertai kita dalam
kehidupan sehai-hari baik dalam urusan keluarga, bertetangga, bermasyarakat dan
bernegara.
Ketabahan merupakan cermin dari manusia yang bermartabat, yang teguh
dalam prinsip dan sifat yang tidak ingin dikendalikan hawa nafsunya. Hal ini
penting karena pada saat in sangat banyak manusia yang tidak mampu membunuh
atau menekan nafsu angkara murka dan nafsu syahwatnya sehingga banyak kita
jumpai kedzoliman, keserakahan, kekejian, egoisme,hedonisme,kefasikan serta
kemunafikan dimana-mana. Karenanya untuk menghindari atau mengurangi hal
tersebut diperlukan latihan Ruhani ( RIYADAH ) seperti yang diteladani oleh
Nabi Muhammad SAW, sehingga tercapai perwujudan jiwa yang Muthmainah seperti
yang tersurat dalam QS 89: 27-30.
10.
KERELAAN / KEIKHLASAN
ADALAH SASARANKU
Yang dimaksud disini yang menjadi sasaran kita sebagai umat Islam adalah
IKHLAS atau dikenal sebagai tingkatan MUCHLISIN. Untuk mencapai tingkat ini
kita sebagai mahluk Allah yang baik kita senantiasa menghadapi segala bentuk
ujian misalnya cercaan, hinaan, fitnah dan banyak lagi cobaan dalam kehidupan
yang amat dahsyat yang dapat menggangu atau menggelincirkan manusia dalam
kesesatan. Dan kondisi ini sesuai dengan sumpah
Iblis kepada Allah swt yang akan selalu menggoda anak cucu Adam sampai hari
kebangkitan kelak.
Untuk mencapai tingkatan manusia yang Ikhlas tidak mudah, diperlukan
ketangguhan dan ketahanan terhadap segala cobaan dan ujian dengan upaya
senantiasa membersihkan hati yang selalu dikotori oleh Ego pribadi dan
nafsu-nafsu rendah kita dengan selalu mengingat Allah SWT tanpa batas ruang dan
waktu dan istiqamah menjalankan perintah Nya dan menjauhi larangan Nya,
disamping selalu meneladani perilaku Rasulullah ( QS 33: 21 ). Dalam QS 15: 40 disebutkan
bahwa hamba yang Muchlisin tidak akan tergoda lagi oleh rayuan Iblis. Amin ya
Rabbal Alamin.
11.
FAQR ADALAH KEBANGGAANKU
Pengertian disini adalah FAQR (
FUQARO ) yang mempunyai makna segala sesuatu kita merujuk kepada ALLAH karena Allah yang mnciptakan Alam
Semesta dengan segala isinya, sehingga kita senantiasa membutuhkan Allah, kita
selalu mengharapkan bantuanNya,perlindungan Nya,Cinta dan RidhoNya, kita harus
dapat mengingat Nya tanpa batas ruang dan waktu dan akhirnya kita selalu
berupaya untuk selalu dekat dengan Nya tanpa tabir/hijab yang menutupinya, agar
bisa pulang kepangkuan Nya dalam keadaan khusnul qatimah. Selain Faqr kepada
Allah seperti tersebut diatas, manusia juga Faqr Dunia dengan sasaran adalah “Surga Dunia dan Kemewahan”,mereka takut
dunianya akan meninggalkannya, mereka berlomba menghimpun kekayaan, menumpuk
harta tanpa batas, terjebak pada keserakahan, mengejar kedudukan dan hanya
mengejar sukses secara lahir. Batinnya kosong, miskin, dan hal ini tidak sesuai
dengan perilaku Rasulullah. Sesuai dengan QS 28:77,carilah dengan apa yang
dianugerahkan Allah kepada engkau akan negeri akhirat dan janganlah kamu
melupakan bagianmu didunia … Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah
permainan, kelalaian, perhiasan dan berbangga-bangga antara kamu dan berlomba
banyak harta dan anak………. ( QS 57 :20 ). Hadits
Nabi : “Kejarlah Akhirat, dunia pasti ikut dan kalau kita sibuk mengejar dunia
akhirat pasti luput”
Orang yang FAQR kepada Allah akan selalu rendah hati ( TAWADHU ), tidak
ada yang perlu kita banggakan kecuali FUQARO ILALLAH, yang menyangkut batin,
karena tanpa membutuhkan Allah kita tidak akan mungkin menjadi INSAN KAMIL
seperti yang diteladani oleh Rasulullah.
12.
MENAHAN DIRI ADALAH
PEKERJAANKU
Mempunyai makna menghadang, membatasi dan membentengi diri, ego pribadi,
jiwa (nafs), keinginan (kehendak) dalam kita menjalankan aktivitas/pekerjaan
yang didorong oleh nafsu-nafsu rendah ( amarah, lauwamah, sufiah,syahwat,
mutawasilah dll). Rasullulah menganjurkan kita untuk melakukan jihad Al Akbar untuk menahan diri dari
hawa nafsu rendah. Seperti kita sadari bersama bahwa nafsu dalam diri kita
selalu ingin dipuaskan dan dituruti kemaunnya sampai kebablasan dan lupa diri,
muncul sifat serakah dan ini bertentangan dengan fungsi manusia sebagai
khalifah Allah deimuka bumu ini yang senantiasa dibatasi oleh rambu Sunatullah.
Untuk kita dapat mengendalikan hawa nafsu yang selalu muncul pada diri kita dan
hal ini tidak dapat terlepas dari peran Syaitan, maka berdzikir ( mengingat)
Allah tanpa batas ruang dan waktu merupakan senjata paling ampuh agar kita
tidak lalai.Rasulullah sangat konsisten dalam urusan mensucikan hati, agar
dirinya senantiasa dipimpin oleh RUHANINYA sebagai khalifah Allah, tidak
dipimpin semata-mata oleh akal dan ego pribadinya.
Menurut Rasulullah SAW, menahan diri haruslah dikerjakan secara konsisten
dan sungguh- sungguh, sehingga hawa nafsu kita tidak mempunyai kesempatan untuk
menguasai akal dan pikiran kita. Ayat-ayat
mutasyabihat dalam Al Qur’an yang dapat dijadikan rujukan hal ini adalah
QS 84:19, QS 24:35 DAN QS 24:36
13.
KEYAKINAN ADALAH MAKANANKU
Keyakinan mempunyai makna; kepercayaan, keimanan, kemantapan berserah
diri kepada Allah SWT, sehingga tertanam keyakinan bahwa Allah senantiasa
melindungi serta menyertai langkah kita dalam menjalankan dan menghadapi segala
permasalahan dalam kehidupan. Dan kalau kita yakin bahwa Allah akan menolong
orang-orang yang sabar, maka kita mampu berserah diri kepada Allah Sang Khalik.
Hubungannya dengan makanan,baru kita ketahui kalau kita sudah membuktikan jenis
makanan,kelezatannya,rasanya dsbnya. Pembuktian
dalam kita beribadah kepada Allah yang sering disebut dengan Aqrobu akan
meningkatkan kadar keimanan kita. Bukan sekedar memahami tanpa berusaha
menemukan pembuktian. Seperti kita ketahui dalam Acuan pribadi Rasul yang ke- 6
( keteguhan adalah perbendaharaanku ). Telah dijelaskan tingkat-tingkat
keyakinan. Keyakinan yang tinggi serta mendalam akan tertanam sepanjang masa
karena sudah lebur (aqrobu) menjadi satu kesatuan holistic. Maka Rasulullah
mengatakan bahwa keyakinan adalah makananku, yang harus dirasakan, dicoba dan
dinikmati baru akan membuahkan hasil.
14.
KEJUJURAN ADALAH
PERANTARAANKU
Kejujuran yang berasal dari kata jujur mengandung arti dapat dipercaya,
amanah dan senantiasa benar atau lurus. Hal ini dapat tercapai apabila kita
senatiasa menggunakan HATI NURANI yang
merupakan motor penggerak kejujuran, dan Rasulullah berpendapat karena
kejujuran itu dicapai sesuai hati nurani, maka beliau mengatakan “ perantaraanku “ Hati yang tidak
disinari oleh Nurraniyah (cahaya terpuji) akan melahirkan ketidak jujuran,
kebohongan, kemunafikan dan kedzoliman yang akan selalu mewarnai sifat manusia.
Rasulullah adalah sosok pribadi yang sempurna ( Insan Kamil ) yang patut kita
teladani kejujurannya.. Kejujuran berarti
keikhlasan dalam berbuat, apa yang diucapkan sesuai dengan perbuatan dan
sesuai dengan hati nuraninya. Pelanggaran Sunatullah senantisa dilandasi oleh
pelanggaran terhadap hati nurani, sehingga terjadi penyimpangan.
Oleh karenanya janganlah hati nurani kita terhimpit oleh nafsu-nafsu
rendah sehingga tidak ampu bangkit untuk memimpin kita dalam kehidupan.
15.
KETAATAN ADALAH UKURANKU
Ketaatan berasal dari kata taat yang mengandung makna patuh,tawadhu,
takut dan taqwa, dilandasi oleh tingkat keimanan ( Tauhid ) atau keyakinan.
Orang yang taqwa, akan bergetar hatinya saat disebut nama Allah. Karena itu
ketaatan adalah parameter dari keyakinan dan kepsrahan seseorang kepada Allah
Azza Wa Jalla.
Manusia yang taat kepada Allah, maka dia disebut sebagai Hamba (Abdal)
artinya Abdi atau pengabdi hanya kepada Allah ( Ubudiah). Untuk mencapai gelar
hamba tersebut maka maka seseorang wajib taat kepada Sunatullah ( Al Qur’an dan
Al- Hadits = Sunnah Nabi ). 17 Acuan Pribadi Rasulullah adalah pemahaman dan
pembuktian esensi Al Qur’an yang patut kita teladani sehingga akan mengasilkan
pribadi- pribadi sejati, yang senantiasa menjalankan kebenaran secara hakiki,
benar dalam tindakan dan benar dalam ucapan berdasarkan ketaqwaan kepada Allah.
Dikatakan oleh Rasulullah bahwa Ketaatan adalah Ukuranku yang dimaksudkan
adalah ukuran merujuk kepada nominal standar, parameter, isyarah atau skala
itulah 17 pedoman atau parameter yang dicontohkan oleh Rasulullah untuk umatnya
yang harus kita buktikan secara haqqul Yaqqin dan sebaiknya kita laksanakan dan
buktikan ( isbatul yaqqin ). Sesuai Al
Qur’an dan Sunnah Nabi yang kita pelajari juga memiliki parameter-parameter
standar misalnya ;
Sholat 17 rakaat 5x sehari,Asmaul Husna 99, sifat Allah 20, Doa 17 Cahaya
dari Rasulllah, Khatam Al Anbia 3x kalimat Tauhid, Wudhu 3 x untuk setiap
anggota badan yang kita sucikan, dan masih banyak lagi.
16.
BERJIHAD ADALAH PERANGAIKU
Pengertian jihad pada dasarnya adalah berperang atau berjuang, sedangkan
pengertian perangaiku adalah; sifat.watak,perilaku yang sudah melekat kedalam
diri Rasulullah, kalau kedua kata itu digabungkan memiliki makna yang sangat
hakiki, yaitu sifat atau perangai perilaku yang sudah mewarnahi hati sanubari,
belia adalah seorang Mujahid sejati yang senantiasa bermujahadah untuk perang
tehadap hawa nafsu pada khususnya, yang sering dijadikan kendaraan oleh Syeitan
dalam upayanya menhancurkan/menggelincirkan manusia dalam kubangan dosa yang
tak terampunkan Beliau menyebut sebagai jihad Al Akbar
17.HIBURANKU
ADALAH DALAM SEMBAHYANG
Disini membuktikan bahwa dalam menunaikan ibadah ukhrawi khususnya sholat
Rasulullah menemukan suatu kenikmatan dalam hal memberikan santapan
rohani/bathin dan bukan materi. Sedangkan hiburan sudah merupakan kebutuhan dan
tidak dipaksakan. Jadi kalau beliau mengatakan hal tersebut, Rasulullah dalam
mengerjakan sholat sudah mendapatkan makna hakekat dan kekhusyukan, sehingga tercapai ketenangan
bathin ( jiwa muthmainah ). Dan beliau dalam melakukan sholat tidak lagi
ditujukan untuk mencegah keji dan munkar, karena Rasulullah sudah terpelihara
dari dosa-dosa.Sholat beliau ditujukan untuk senantiasa untuk cinta kasihnya
kepada Allah Swt, maka tidak mengherankan apabila Rasulullah SAW merupakan
kekasih Allah seperti halnya Ibrahim as
SUMBER
KE[PUSTAKAAN :
·
M.HUSAIN HAEKAL ; Sejarah hidup Muhammad,
PT. Pustaka Litera Antar Nusa,Bogor .
·
IMAM AL GHAZALI, Ihya Ullumuddin, jilid 2,
Rahasia Hati alih bahasa Amin Noersyam, Jakarta
·
KH.M.ALI USMAN dkk, Hadits Qudsi “ Pola
Pembinaan Ahlak Muslim, CV.Diponegoro,Bandung 1999.
·
ZAINUDDIN HAMIDY dkk, Tafsir Al Qur’an, Widjaya,
Jakarta 2004.
·
SUSILAWATI SUSMONO, Mengenal diri,Citra
Adhikara Widyadana 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar