Kamis, Agustus 16, 2012

17 ACUAN PRIBADI RASULULLAH



Cuplikan dari buku “ Mengenal Diri “
Penulis : Gus Rochim

1.     MA’RIFAT ADALAH MODAL DASARKU
“ AWALUDINI MA’RIFATULLAH “ artinya bahwa setiap kita sebagai manusia harus mengenal Allah, dan untuk mengenal Allah manusia harus mengenal dirinya sesuai dengan hadist qudsi. Tuntunan Rasulullah untuk mengenal diri adalah Iqro diri ( membaca kitab diri ). Kemudian Iqro terhadap lingkungan     (QS 96 : 1 – 7 ) . Setelah mampu mengenal diri Allah memerintahkan Nabi untuk bangkit dan menjadi Khalifah dengan ikhlas ( QS 74 : 1 – 6 ).

2.     AKAL PIKIRAN ADALAH SUMBER AGAMAKU
Hadits Rasulullah “ Huriyatul Fikri wa Huriyatul Iradah “ yang berarti;
1.      Setiap orang harus mau mendengarkan perkataan dari manapun datangnya dengan menggunakan akal dan kehendak apabila ingin mencari kebenaran.
2.      Belum tegak agama seseorang sebelum ia memerdekakan akalnya secara sempurna. Kedua hal ini sesuai dengan QS 39:18 dan QS 10:100.
Gunakan akal kita secara Siddiq = baik, Amanah = benar,Tabliq = jujur dan Fathonah = dapat dipercaya. Dengan Iman dan Islam maka kita akan menjadi Ihsan.

3.     CINTA ADALAH DASAR HIDUPKU
Mengutip pendapat Imam Al – Ghazali, kaum sufi adalah Pecinta Allah yang terdepan, mempunyai perilaku bagus, jalan mereka benar dan akhlak mereka bersih. Sesungguhnya seluruh gerak para sufi baik lahir maupun bathin bersumber dari cahaya lentera kenabian. Secara global bahwa syarat pertama jalan menuju kesufian adalah membersihkan hati secara total dari hal selain Allah.. Dalam hadist Qudsi disebutkan : “Hal yang lebih Aku sukai adalah jika hambaKu mendekatiKu dengan suatu yang Aku wajibkan padanya, hambaKu terus mendekatiKu dengan segala kesunahan sehingga Akupun mencintainya. Dan jika Aku mencintai hambaku maka Aku adalah telinga dimana dia mendengar, mata dimana ia melihat, tangan dimana ia mengayuhkannya dan kaki dimana ia berjalan dengannya. Jika ia memintaKu maka Aku mengabulkannya dan jika meminta perlindungan dariKu tentu aku akan melindunginya.” Hamba seperti ini adalah curahan cinta Allah, cerminan karunia Allah.. Derajat cinta paling sempurna adalah kasih sayang, maka dengan kasih sayang cinta akan sempurna dan mencapai puncaknya. Cinta ( mahabbah ) adalah hubungan umum antara Allah dengan hamba, sedangkan kasih sayang adalah hubungan khusus antara Allah dengan hambanya yang terpilih. Allah mencintai orang-orang yang bertaubat, orang-orang yang mensucikan jiwanya, orang-orang yang sabar dan orang-orang yang berbuat adil.
Hadist Qudsi : “ Wahai anak Adam, aku ciptakan engkau untuk menyembah Ku, maka jangan bermain-main. Aku tanggung rizkimu maka jangan bersusah payah. Wahai anak Adam,mintalah kepadaku maka engkau akan dapati Aku. Jika engkau mendapatkan Aku maka engkau telah mendapat segala sesuatu, dan kehilangan Aku maka engkau kehilangan segala sesuatu. Aku adalah Zat yang berhak engkau cintai dari apapum juga.                                                                                                                 
Dalam QS 3 : 31 dikatakan : “ Katakanlah jika kamu ( benar-benar ) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Buah dari cinta kepada Allah telah disebutkan dalam firmanNya :
(QS 5 : 54) “Maka Allah akan datangkan sebuah kaum yang dicintainya dan mereka mencintai Allah”
(QS 2 : 165) “ Dan orang-orang yang beriman mereka sangat cinta kepada Allah”

4.     RINDU ADALAH KENDARAANKU
Antara cinta dan rindu sangat sulit dipisahkan, apabila kita dapat mencintai Allah, maka sebagai akibatnya kita akan selalu merindu, sebagaimana dua manusia yang saling mencintai, pasti akan selalu merindu, sehingga rindu ini yang menyebabkan berkeinginan untuk dapat bertemu. Demikian halnya apabila seseorang dapat mencintai dan dicintai Allah, maka ia akan berupaya untuk dapat bertemu dan dalam pertemuan tersebut kita dapat mencurahkan isi hati dan kehendak serta memohon ampunan atas segala kesalahan,kekhilafan,kelalaian dan dosa-dosa yang telah dilakukan. Cinta kepada Allah sebagai dasar hidup akan membawa kita untuk selalu merindu dan bermujahadah menuju Allah SWT walaupun banyak tantangan yang dihadapi..

5.     BERZIKIR KEPADA ALLAH ADALAH KAWAN DEKATKU
Butir acuan ke- 5 ini adalah hadist Rasulullah yang mempunyai makna sbb;
1.      Berzikir artinya mengingat Allah mulai dari konteks menyebut nama dengan lisan, menyebut dalam hati, ruh, sirr,khofi sampai akhfa khofiah.
2.      Kepada Allah artinya hanya ditujukan untuk mengagungkan, mengingat Allah SWT, tidak ada sesuatupun dihati selain Allah YME.
3.      Adalah kawan dekatku maksudnya adalah selalu ingat Allah tanpa batas ruang dan waktu dan dalam keadaan apapun.
Dalam QS 18 : 28 ( Al Kahfi) Allah berfirman “ Janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami ( berzikir) serta mengikuti hawa nafsunya, dan adalah keadaanya itu sungguh melampaui batas. Sedangkan dalam QS 38 : 26 ( Shad ) dikatakan : “ Janganlah engkau ikuti hawa nafsumu, ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah.

6.     KETEGUHAN ADALAH PERBENDAHARAANKU
Yang dimaksudkan keteguhan disini adalah keteguhan hati, atau tegug dan kokoh dalam keyakinan. Keteguhan senantiasa terkait dengan Keyakinan/keimanan seseorang. Orang yang diberikan keteguhan hatinya oleh Allah SWT pasti tidak mudah tergoda dan tidak goyah oleh apa dan siapapun, sesuai dengan QS 14: 24-25 ( Ibrahim ) “ Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik ( kalimat tauhid ) seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang kelangit “ ( 24 ), pohon itu memberikan  buahnya pada setiap musim dengan seizing Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat ( 25 ), perumpamaan tersebut berlaku untuk iman kita.Iman yang kuat,menghunjam hanya diberikan Allah kepada orang yang mampu memahami secara Haqqul Yaqqin tentang kebenaran Al Qur’an  ( QS 69:51 )
Iman memiliki beberapa tingkatan dan tingakatan keimanan kita tidak akan terlepas dari upaya dan kegigihan kita dalam meraihnya. Tingkatan keimanan yang ditempuh seseorang biasanya berjenjang sebagai berikut ;
1.      Ilmul Yaqqin, pada awalnya seseorang menjalankan ibadah karena belajar, diperintah oleh guru, orang tua,saudara,kemudian dia menjalankan secara teguh dan sabar atas kemauan sendiri, lama kelamaan kewajiban syariat tersebut terpatri dalam hatinya.
2.      Ainul Yaqqin, hatinya mulai terketuk untuk mempelajari dan mencari .
3.      Haqqul Yaqqin, keteguhan hati sudah semakin kuat dan merasakan lebih yakin dan dekat kepada Allah dan senantiasa mencari kebenaran hakiki. Ibadah-ibadah yang dilakukannya terasa nikmat dan khuyuk.
4.      Isbatul Yaqqin, pada tahap ini, sesorang dengan teguh terus menelusuri jalan menuju kebenaran hakiki (mujahadah ), Dia telah berserah diri kepada Allah, sehingga akhirnya dia mampu membuktikan kebenaran Al Qur’an, rahmat dan karunia Allah.

7.     DUKA ADALAH KAWANKU
Dalam perjalanan kehidupan Rasulullah, dalam kesehariannya senantiasa ditemani oleh rasa duka/sedih. Pada zaman tersebut beliau hidup di-tengah-tengah kaum jahiliyah, penyembah Latta dan Uzza, keji dan mungkar dan sangat tidak merdeka akal. Agama dipermainkan, menyimpang dari kebenaran, penduduknya sangat zalim dan bodoh. Kaun muslimin banyak mendapat tekanan dan ke sewenang- wenangan. Rasulullah melalui perjuangan yang sangat panjang dan sering menjadi sasaran pembunuhan oleh kaum Quraisy. Dalam sehari Rasulullah kadangkala mengalami seratus keadaan yang berubah-ubah dan tidak terlepas dari rasa sedih dan duka. Hatinya senantiasa berduka memikirkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dan tidak mengenal Allah. Kemudian setelah agama Islam ditegakkan dan banyak orang mulai bertauhid Rasulullah tetap saja berduka smapai beliau meninggal dunia karena memikirkan masih banyak umatnya yang tidak patuh kepada Allah. Disaat ajal menjemout beliau masih menyebut Umati… umati……umati….

8.     ILMU ADALAH SENJATAKU
Ilmu diibaratkan senjata oleh Rasulullah, tanpa ilmu kita berjuang tanpa senjata. Tanpa ilmu,orang tidak akan mampu menjalankan kehidupan dengan baik, benar dan terarah. Disamping ilmu yang juga tidak kalah pentingnya adalah doa., sebab tanpa Doa orang tidak akan dapat menggunakan ilmunya dengan efektif dan efisien dan kehidupan tidak terarah dan tidak mampu menegakkan kebenaran. Kalau kita mampu memahami Al-Qur’an,semua firman Allah mengandung ilmu dan hikmah. Apabila 7 (tujuh) lautan dijadikan tinta,maka sampai keringpun manusia tidak akan mampu menulis tentang ilmu Allah yang begitu luas dan dalam, oleh karenanya banyak hadist Rasulullah yang mengatakan hendaknya manusia wajib mencari ilmu yang bermanfaat.

9.     KETABAHAN ADALAH PAKAIANKU
Pakaian adalah sesuatu yang selalu melekat pada tubuh kita dan selalu kita butuhkan, demikianlah ketabahan harus selalu menyertai kita dalam kehidupan sehai-hari baik dalam urusan keluarga, bertetangga, bermasyarakat dan bernegara.
Ketabahan merupakan cermin dari manusia yang bermartabat, yang teguh dalam prinsip dan sifat yang tidak ingin dikendalikan hawa nafsunya. Hal ini penting karena pada saat in sangat banyak manusia yang tidak mampu membunuh atau menekan nafsu angkara murka dan nafsu syahwatnya sehingga banyak kita jumpai kedzoliman, keserakahan, kekejian, egoisme,hedonisme,kefasikan serta kemunafikan dimana-mana. Karenanya untuk menghindari atau mengurangi hal tersebut diperlukan latihan Ruhani ( RIYADAH ) seperti yang diteladani oleh Nabi Muhammad SAW, sehingga tercapai perwujudan jiwa yang Muthmainah seperti yang tersurat dalam QS 89: 27-30.

10.                        KERELAAN / KEIKHLASAN ADALAH SASARANKU
Yang dimaksud disini yang menjadi sasaran kita sebagai umat Islam adalah IKHLAS atau dikenal sebagai tingkatan MUCHLISIN. Untuk mencapai tingkat ini kita sebagai mahluk Allah yang baik kita senantiasa menghadapi segala bentuk ujian misalnya cercaan, hinaan, fitnah dan banyak lagi cobaan dalam kehidupan yang amat dahsyat yang dapat menggangu atau menggelincirkan manusia dalam kesesatan. Dan kondisi ini sesuai dengan sumpah Iblis kepada Allah swt yang akan selalu menggoda anak cucu Adam sampai hari kebangkitan kelak.
Untuk mencapai tingkatan manusia yang Ikhlas tidak mudah, diperlukan ketangguhan dan ketahanan terhadap segala cobaan dan ujian dengan upaya senantiasa membersihkan hati yang selalu dikotori oleh Ego pribadi dan nafsu-nafsu rendah kita dengan selalu mengingat Allah SWT tanpa batas ruang dan waktu dan istiqamah menjalankan perintah Nya dan menjauhi larangan Nya, disamping selalu meneladani perilaku Rasulullah ( QS 33: 21 ).                     Dalam QS 15: 40 disebutkan bahwa hamba yang Muchlisin tidak akan tergoda lagi oleh rayuan Iblis. Amin ya Rabbal Alamin.

11.                        FAQR ADALAH KEBANGGAANKU
Pengertian disini adalah FAQR ( FUQARO ) yang mempunyai makna segala sesuatu kita merujuk kepada ALLAH karena Allah yang mnciptakan Alam Semesta dengan segala isinya, sehingga kita senantiasa membutuhkan Allah, kita selalu mengharapkan bantuanNya,perlindungan Nya,Cinta dan RidhoNya, kita harus dapat mengingat Nya tanpa batas ruang dan waktu dan akhirnya kita selalu berupaya untuk selalu dekat dengan Nya tanpa tabir/hijab yang menutupinya, agar bisa pulang kepangkuan Nya dalam keadaan khusnul qatimah. Selain Faqr kepada Allah seperti tersebut diatas, manusia juga Faqr Dunia dengan sasaran adalah “Surga Dunia dan Kemewahan”,mereka takut dunianya akan meninggalkannya, mereka berlomba menghimpun kekayaan, menumpuk harta tanpa batas, terjebak pada keserakahan, mengejar kedudukan dan hanya mengejar sukses secara lahir. Batinnya kosong, miskin, dan hal ini tidak sesuai dengan perilaku Rasulullah. Sesuai dengan QS 28:77,carilah dengan apa yang dianugerahkan Allah kepada engkau akan negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu didunia … Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan, kelalaian, perhiasan dan berbangga-bangga antara kamu dan berlomba banyak harta dan anak………. ( QS 57 :20 ).                                                                                          Hadits Nabi : “Kejarlah Akhirat, dunia pasti ikut dan kalau kita sibuk mengejar dunia akhirat pasti luput”
Orang yang FAQR kepada Allah akan selalu rendah hati ( TAWADHU ), tidak ada yang perlu kita banggakan kecuali FUQARO ILALLAH, yang menyangkut batin, karena tanpa membutuhkan Allah kita tidak akan mungkin menjadi INSAN KAMIL seperti yang diteladani oleh Rasulullah.

12.                        MENAHAN DIRI ADALAH PEKERJAANKU
Mempunyai makna menghadang, membatasi dan membentengi diri, ego pribadi, jiwa (nafs), keinginan (kehendak) dalam kita menjalankan aktivitas/pekerjaan yang didorong oleh nafsu-nafsu rendah ( amarah, lauwamah, sufiah,syahwat, mutawasilah dll). Rasullulah menganjurkan kita untuk melakukan jihad Al Akbar untuk menahan diri dari hawa nafsu rendah. Seperti kita sadari bersama bahwa nafsu dalam diri kita selalu ingin dipuaskan dan dituruti kemaunnya sampai kebablasan dan lupa diri, muncul sifat serakah dan ini bertentangan dengan fungsi manusia sebagai khalifah Allah deimuka bumu ini yang senantiasa dibatasi oleh rambu Sunatullah. Untuk kita dapat mengendalikan hawa nafsu yang selalu muncul pada diri kita dan hal ini tidak dapat terlepas dari peran Syaitan, maka berdzikir ( mengingat) Allah tanpa batas ruang dan waktu merupakan senjata paling ampuh agar kita tidak lalai.Rasulullah sangat konsisten dalam urusan mensucikan hati, agar dirinya senantiasa dipimpin oleh RUHANINYA sebagai khalifah Allah, tidak dipimpin semata-mata oleh akal dan ego pribadinya.
Menurut Rasulullah SAW, menahan diri haruslah dikerjakan secara konsisten dan sungguh- sungguh, sehingga hawa nafsu kita tidak mempunyai kesempatan untuk menguasai akal dan pikiran kita. Ayat-ayat  mutasyabihat dalam Al Qur’an yang dapat dijadikan rujukan hal ini adalah QS 84:19, QS 24:35 DAN QS 24:36

13.                        KEYAKINAN ADALAH MAKANANKU
Keyakinan mempunyai makna; kepercayaan, keimanan, kemantapan berserah diri kepada Allah SWT, sehingga tertanam keyakinan bahwa Allah senantiasa melindungi serta menyertai langkah kita dalam menjalankan dan menghadapi segala permasalahan dalam kehidupan. Dan kalau kita yakin bahwa Allah akan menolong orang-orang yang sabar, maka kita mampu berserah diri kepada Allah Sang Khalik. Hubungannya dengan makanan,baru kita ketahui kalau kita sudah membuktikan jenis makanan,kelezatannya,rasanya dsbnya. Pembuktian  dalam kita beribadah kepada Allah yang sering disebut dengan Aqrobu akan meningkatkan kadar keimanan kita. Bukan sekedar memahami tanpa berusaha menemukan pembuktian. Seperti kita ketahui dalam Acuan pribadi Rasul yang ke- 6 ( keteguhan adalah perbendaharaanku ). Telah dijelaskan tingkat-tingkat keyakinan. Keyakinan yang tinggi serta mendalam akan tertanam sepanjang masa karena sudah lebur (aqrobu) menjadi satu kesatuan holistic. Maka Rasulullah mengatakan bahwa keyakinan adalah makananku, yang harus dirasakan, dicoba dan dinikmati baru akan membuahkan hasil.

14.                        KEJUJURAN ADALAH PERANTARAANKU
Kejujuran yang berasal dari kata jujur mengandung arti dapat dipercaya, amanah dan senantiasa benar atau lurus. Hal ini dapat tercapai apabila kita senatiasa menggunakan HATI NURANI yang merupakan motor penggerak kejujuran, dan Rasulullah berpendapat karena kejujuran itu dicapai sesuai hati nurani, maka beliau mengatakan “ perantaraanku “ Hati yang tidak disinari oleh Nurraniyah (cahaya terpuji) akan melahirkan ketidak jujuran, kebohongan, kemunafikan dan kedzoliman yang akan selalu mewarnai sifat manusia. Rasulullah adalah sosok pribadi yang sempurna ( Insan Kamil ) yang patut kita teladani kejujurannya.. Kejujuran berarti  keikhlasan dalam berbuat, apa yang diucapkan sesuai dengan perbuatan dan sesuai dengan hati nuraninya. Pelanggaran Sunatullah senantisa dilandasi oleh pelanggaran terhadap hati nurani, sehingga terjadi penyimpangan.
Oleh karenanya janganlah hati nurani kita terhimpit oleh nafsu-nafsu rendah sehingga tidak ampu bangkit untuk memimpin kita dalam kehidupan.

15.                        KETAATAN ADALAH UKURANKU
Ketaatan berasal dari kata taat yang mengandung makna patuh,tawadhu, takut dan taqwa, dilandasi oleh tingkat keimanan ( Tauhid ) atau keyakinan. Orang yang taqwa, akan bergetar hatinya saat disebut nama Allah. Karena itu ketaatan adalah parameter dari keyakinan dan kepsrahan seseorang kepada Allah Azza Wa Jalla.
Manusia yang taat kepada Allah, maka dia disebut sebagai Hamba (Abdal) artinya Abdi atau pengabdi hanya kepada Allah ( Ubudiah). Untuk mencapai gelar hamba tersebut maka maka seseorang wajib taat kepada Sunatullah ( Al Qur’an dan Al- Hadits = Sunnah Nabi ). 17 Acuan Pribadi Rasulullah adalah pemahaman dan pembuktian esensi Al Qur’an yang patut kita teladani sehingga akan mengasilkan pribadi- pribadi sejati, yang senantiasa menjalankan kebenaran secara hakiki, benar dalam tindakan dan benar dalam ucapan berdasarkan ketaqwaan kepada Allah. Dikatakan oleh Rasulullah bahwa Ketaatan adalah Ukuranku yang dimaksudkan adalah ukuran merujuk kepada nominal standar, parameter, isyarah atau skala itulah 17 pedoman atau parameter yang dicontohkan oleh Rasulullah untuk umatnya yang harus kita buktikan secara haqqul Yaqqin dan sebaiknya kita laksanakan dan buktikan ( isbatul yaqqin ). Sesuai  Al Qur’an dan Sunnah Nabi yang kita pelajari juga memiliki parameter-parameter standar misalnya ;
Sholat 17 rakaat 5x sehari,Asmaul Husna 99, sifat Allah 20, Doa 17 Cahaya dari Rasulllah, Khatam Al Anbia 3x kalimat Tauhid, Wudhu 3 x untuk setiap anggota badan yang kita sucikan, dan masih banyak lagi. 


16.                        BERJIHAD ADALAH PERANGAIKU
Pengertian jihad pada dasarnya adalah berperang atau berjuang, sedangkan pengertian perangaiku adalah; sifat.watak,perilaku yang sudah melekat kedalam diri Rasulullah, kalau kedua kata itu digabungkan memiliki makna yang sangat hakiki, yaitu sifat atau perangai perilaku yang sudah mewarnahi hati sanubari, belia adalah seorang Mujahid sejati yang senantiasa bermujahadah untuk perang tehadap hawa nafsu pada khususnya, yang sering dijadikan kendaraan oleh Syeitan dalam upayanya menhancurkan/menggelincirkan manusia dalam kubangan dosa yang tak terampunkan Beliau menyebut sebagai jihad Al Akbar

17.HIBURANKU ADALAH DALAM SEMBAHYANG
Disini membuktikan bahwa dalam menunaikan ibadah ukhrawi khususnya sholat Rasulullah menemukan suatu kenikmatan dalam hal memberikan santapan rohani/bathin dan bukan materi. Sedangkan hiburan sudah merupakan kebutuhan dan tidak dipaksakan. Jadi kalau beliau mengatakan hal tersebut, Rasulullah dalam mengerjakan sholat sudah mendapatkan makna hakekat  dan kekhusyukan, sehingga tercapai ketenangan bathin ( jiwa muthmainah ). Dan beliau dalam melakukan sholat tidak lagi ditujukan untuk mencegah keji dan munkar, karena Rasulullah sudah terpelihara dari dosa-dosa.Sholat beliau ditujukan untuk senantiasa untuk cinta kasihnya kepada Allah Swt, maka tidak mengherankan apabila Rasulullah SAW merupakan kekasih Allah seperti halnya Ibrahim as

SUMBER KE[PUSTAKAAN :
·        M.HUSAIN HAEKAL ; Sejarah hidup Muhammad, PT. Pustaka Litera Antar Nusa,Bogor.
·        IMAM AL GHAZALI, Ihya Ullumuddin, jilid 2, Rahasia Hati alih bahasa Amin Noersyam, Jakarta
·        KH.M.ALI USMAN dkk, Hadits Qudsi “ Pola Pembinaan Ahlak Muslim, CV.Diponegoro,Bandung 1999.
·        ZAINUDDIN HAMIDY dkk, Tafsir Al Qur’an, Widjaya, Jakarta 2004.
·        SUSILAWATI SUSMONO, Mengenal diri,Citra Adhikara Widyadana 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar