Mari kita coba mengoreksi diri dengan bercermin pada QS Al-Isra’ : 18-39, berdasarkan terjemahan
Syaamil Qur’an dalam bahasa Indonesia. Di ayat sebelumnya Allah SWT memberikan pilihan kepada
manusia, pilihan-Nya antara lain:
1. Siapa yang menginginkan kehidupan dunia? Konsekuensinya : Allah SWT akan segerakan baginya
dunia kepada orang tersebut dan menentukan Neraka Jahanam baginya. Mereka akan masuk kesana
dalam keadaan tercela dan terusir. (Ayat 18)
2. Siapa yang menginginkan kehidupan akhirat ? dan berusaha ke arah itu dengan bersungguh-
sungguh sedangkan dia seorang mukmin, maka usahanya akan dibalas dengan baik. (Ayat 19)
Allah SWT akan memberikan kemurahan-Nya kepada dua golongan tersebut karena Kemurahan
Allah SWT tidak bisa dihalangi. (Ayat 20), Akan tetapi perhatikanlah bahwa Allah ta’ala akan
mengutamakan satu golongan dari lainnya, mereka yang memilih Akhiratlah yang lebih tinggi dan
lebih besar keutamaannya. (Ayat 21)
Bagi orang mukmin, terdapat beberapa tuntunan bagi mereka yang memilih Akhirat:
1. Jangan menduakan Allah SWT, bukan karena Allah SWT sangat butuh kita…tapi justru "Fataq'uda
madzmuuman makhdzuula" agar kita manusia tidak hidup tercela dan ditinggalkan Allah alias kita
merupakan hamba-Nya yang amat sangat membutuhkan Allah ta’ala (Ayat 22)
2. Berbuat baiklah kepada orang tua, jangan membentak mereka dan ucapkanlah perkataan yang
baik. (Ayat 23) Rendahkanlah dirimu terhadap kedua orang tuamu dengan penuh kasih sayang dan
berdo'alah untuk mereka, (Ayat 24), insya Allah sedari kecil kita dijejali hafalan do’a indah buat
kebahagiaan ibu-bapak. “Robbanaghfir lii wa lii waalidayya war hamhumaa kamaa robbayaanii
shoghiiroo”.
3. Berikanlah kepada keluarga dekatmu hak mereka…(ingatlah bahwa keluarga dekat kita punya hak
dari kita. Mereka wajib dibantu, disayangi, tidak boleh ditelantarkan, dst) (Ayat 26)
4. Berikan kepada orang miskin hak mereka... (berzakat, berinfaq dan bersedekahlah kepada
mereka, Ayat 26)
5. Berikan kepada orang yang sedang dalam perjalanan hak mereka (ayat 26)
Pada poin 3,4,5 ada makna tersirat kepada manusia para mukmin untuk dapat memberi artinya
menunjukkan perlunya bekerja keras mencari harta (yang kegiatan kita ini terhitung sebagai ibadah)
sehingga dapat memberi bantuan kepada yang membutuhkan.
6. Dan jangan menghambur-hamburkan harta…(hindari boros)
Setelah perintah memberi yaitu isyarat untuk mencari rezeki diikuti dengan jangan menghamburkan
harta, dalam Tafsir Ibnu Katsier adalah lebih baik dalam hal mencari rezeki dan membelanjakannya
dengan cara yang pertengahan.
Di poin 3, 4, 5 pula Allah SWT berikan penekanan pada ayat 28, "Jika kamu tidak memberikan kepada
mereka untuk memperoleh rahmat Tuhanmu.. alias gak bisa ngasih, gak berbagi untuk niatan baik..
maka kepada mereka ucapkanlah perkataan yang pantas. Karena (Ayat 29) kamu (1) jangan
"membelenggu tanganmu dilehermu" alias pelit dan (2) jangan pula terlalu mengulurkan tanganmu..
alias terlalu bagi-bagi uang.. karena untuk yang 1 kamu akan tercela, untuk yang ke 2 kamu akan
menyesal (semuanya tertulis pada ayat 29)
Pada ayat 30 Allah memberikan penekanan lagi untuk mengingatkan kita bahwa Allah akan
melapangkan rezeki dan menyempitkannya kepada siapapun yang Dia kehendaki (mengingatkan kita
bahwa rezeki kita itu dari Allah... jangan takut habis harta kita karena memberi bantuan)
7. Janganlah membunuh anakmu karena takut miskin… (membunuh, membuang anak di zaman ini
makin banyak yang melakukannya… Naudzubillahi minzaliik) Allah SWT menjelaskan bahwa Kami-lah
yang akan memberi kamu dan mereka rezeki. Karena membunuh itu adalah dosa yang sangat besar
(Ayat 31)
8. Jangan mendekati zina (mendekati saja sudah dilarang, apalagi berzina. Kalau ada yang
berkomentar miring, coba ingat bahwa ini penjelasan tuntutan hidup bagi mereka yang memilih
akhirat dan sedang berusaha kepada jalan itu) karena zina adalah perbuatan yang keji dan jalan
yang buruk. (Ayat 32)
9. Jangan membunuh jiwa yang Allah haramkan untuk dibunuh melainkan dengan alasan yang benar
(Ayat 33) dalam kitab Shahihain disebutkan Rasulullah SAW bersabda untuk pengecualian tersebut:
yaitu mereka yang membunuh orang yang membunuh, orang muhsin yang berzina dan orang yang
murtad dari agamanya. Tapi jangan lantas langsung membunuh karena banyak banget kategori 3 ini
di sekitar kita, namun ini hukum Islam tapi kita di Indonesia tidak menggunakan hukum Islam, yang
ada Perdata dan pidana.
10. Jangan mendekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang bermanfaat sampai anak yatim
tersebut dewasa dan penuhilah janjimu (Ayat 34), janji kita itu pasti dimintai pertanggung-jawaban.
11. Berbuatlah keseimbangan dan timbanglah sesuatu atau ukurlah sesuatu dengan timbangan yang
benar. (Ayat 35)
12. Jangan mengikuti sesuatu yang kamu tidak punya pengetahuan tentang hal tersebut karena
pendengaran, penglihatan dan hati akan diminta pertanggungjawaban. Sesuatu yang masih
belum jelas, gossip, samar-samar, sangkaan-sangkaan—mari kita ignore saja, ya. (Ayat 36)
13. Jangan berjalan di muka bumi dengan SOMBONG, (Ayat 37) kita tidak bisa menembus bumi dan
tidak mampu menjulang setinggi gunung.
Semua larangan itu adalah kejahatan sangat dibenci di sisi Tuhanmu (ayat 38)
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu (Muhammad)... (Ayat 39)
Semoga dapat menjadi pengingat bagi diri ini, Wallahu'alam Bish-Showab
Rabu, April 25, 2012
Mari kita coba mengoreksi diri dengan bercermin pada QS Al-Isra’ : 18-39,
Published with Blogger-droid v2.0.4
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar