Rabu, April 25, 2012

Mari kita coba mengoreksi diri dengan bercermin pada QS Al-Isra’ : 18-39,

Mari kita coba mengoreksi diri dengan bercermin pada QS Al-Isra’ : 18-39, berdasarkan terjemahan

Syaamil Qur’an dalam bahasa Indonesia. Di ayat sebelumnya Allah SWT memberikan pilihan kepada

manusia, pilihan-Nya antara lain:

1. Siapa yang menginginkan kehidupan dunia? Konsekuensinya : Allah SWT akan segerakan baginya

dunia kepada orang tersebut dan menentukan Neraka Jahanam baginya. Mereka akan masuk kesana

dalam keadaan tercela dan terusir. (Ayat 18)

2. Siapa yang menginginkan kehidupan akhirat ? dan berusaha ke arah itu dengan bersungguh-

sungguh sedangkan dia seorang mukmin, maka usahanya akan dibalas dengan baik. (Ayat 19)

Allah SWT akan memberikan kemurahan-Nya kepada dua golongan tersebut karena Kemurahan

Allah SWT tidak bisa dihalangi. (Ayat 20), Akan tetapi perhatikanlah bahwa Allah ta’ala akan

mengutamakan satu golongan dari lainnya, mereka yang memilih Akhiratlah yang lebih tinggi dan

lebih besar keutamaannya. (Ayat 21)

Bagi orang mukmin, terdapat beberapa tuntunan bagi mereka yang memilih Akhirat:

1. Jangan menduakan Allah SWT, bukan karena Allah SWT sangat butuh kita…tapi justru "Fataq'uda

madzmuuman makhdzuula" agar kita manusia tidak hidup tercela dan ditinggalkan Allah alias kita

merupakan hamba-Nya yang amat sangat membutuhkan Allah ta’ala (Ayat 22)

2. Berbuat baiklah kepada orang tua, jangan membentak mereka dan ucapkanlah perkataan yang

baik. (Ayat 23) Rendahkanlah dirimu terhadap kedua orang tuamu dengan penuh kasih sayang dan

berdo'alah untuk mereka, (Ayat 24), insya Allah sedari kecil kita dijejali hafalan do’a indah buat

kebahagiaan ibu-bapak. “Robbanaghfir lii wa lii waalidayya war hamhumaa kamaa robbayaanii

shoghiiroo”.

3. Berikanlah kepada keluarga dekatmu hak mereka…(ingatlah bahwa keluarga dekat kita punya hak

dari kita. Mereka wajib dibantu, disayangi, tidak boleh ditelantarkan, dst) (Ayat 26)

4. Berikan kepada orang miskin hak mereka... (berzakat, berinfaq dan bersedekahlah kepada

mereka, Ayat 26)

5. Berikan kepada orang yang sedang dalam perjalanan hak mereka (ayat 26)

Pada poin 3,4,5 ada makna tersirat kepada manusia para mukmin untuk dapat memberi artinya

menunjukkan perlunya bekerja keras mencari harta (yang kegiatan kita ini terhitung sebagai ibadah)

sehingga dapat memberi bantuan kepada yang membutuhkan.

6. Dan jangan menghambur-hamburkan harta…(hindari boros)

Setelah perintah memberi yaitu isyarat untuk mencari rezeki diikuti dengan jangan menghamburkan

harta, dalam Tafsir Ibnu Katsier adalah lebih baik dalam hal mencari rezeki dan membelanjakannya

dengan cara yang pertengahan.

Di poin 3, 4, 5 pula Allah SWT berikan penekanan pada ayat 28, "Jika kamu tidak memberikan kepada

mereka untuk memperoleh rahmat Tuhanmu.. alias gak bisa ngasih, gak berbagi untuk niatan baik..

maka kepada mereka ucapkanlah perkataan yang pantas. Karena (Ayat 29) kamu (1) jangan

"membelenggu tanganmu dilehermu" alias pelit dan (2) jangan pula terlalu mengulurkan tanganmu..

alias terlalu bagi-bagi uang.. karena untuk yang 1 kamu akan tercela, untuk yang ke 2 kamu akan

menyesal (semuanya tertulis pada ayat 29)

Pada ayat 30 Allah memberikan penekanan lagi untuk mengingatkan kita bahwa Allah akan

melapangkan rezeki dan menyempitkannya kepada siapapun yang Dia kehendaki (mengingatkan kita

bahwa rezeki kita itu dari Allah... jangan takut habis harta kita karena memberi bantuan)

7. Janganlah membunuh anakmu karena takut miskin… (membunuh, membuang anak di zaman ini

makin banyak yang melakukannya… Naudzubillahi minzaliik) Allah SWT menjelaskan bahwa Kami-lah

yang akan memberi kamu dan mereka rezeki. Karena membunuh itu adalah dosa yang sangat besar

(Ayat 31)

8. Jangan mendekati zina (mendekati saja sudah dilarang, apalagi berzina. Kalau ada yang

berkomentar miring, coba ingat bahwa ini penjelasan tuntutan hidup bagi mereka yang memilih

akhirat dan sedang berusaha kepada jalan itu) karena zina adalah perbuatan yang keji dan jalan

yang buruk. (Ayat 32)

9. Jangan membunuh jiwa yang Allah haramkan untuk dibunuh melainkan dengan alasan yang benar

(Ayat 33) dalam kitab Shahihain disebutkan Rasulullah SAW bersabda untuk pengecualian tersebut:

yaitu mereka yang membunuh orang yang membunuh, orang muhsin yang berzina dan orang yang

murtad dari agamanya. Tapi jangan lantas langsung membunuh karena banyak banget kategori 3 ini

di sekitar kita, namun ini hukum Islam tapi kita di Indonesia tidak menggunakan hukum Islam, yang

ada Perdata dan pidana.

10. Jangan mendekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang bermanfaat sampai anak yatim

tersebut dewasa dan penuhilah janjimu (Ayat 34), janji kita itu pasti dimintai pertanggung-jawaban.

11. Berbuatlah keseimbangan dan timbanglah sesuatu atau ukurlah sesuatu dengan timbangan yang

benar. (Ayat 35)

12. Jangan mengikuti sesuatu yang kamu tidak punya pengetahuan tentang hal tersebut karena

pendengaran, penglihatan dan hati akan diminta pertanggungjawaban. Sesuatu yang masih

belum jelas, gossip, samar-samar, sangkaan-sangkaan—mari kita ignore saja, ya. (Ayat 36)

13. Jangan berjalan di muka bumi dengan SOMBONG, (Ayat 37) kita tidak bisa menembus bumi dan

tidak mampu menjulang setinggi gunung.

Semua larangan itu adalah kejahatan sangat dibenci di sisi Tuhanmu (ayat 38)

Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu (Muhammad)... (Ayat 39)

Semoga dapat menjadi pengingat bagi diri ini, Wallahu'alam Bish-Showab


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar