Minggu, April 29, 2012

Dalil Nabi Muhammad Nabi Terakhir

Di bawah adalah dalil Nabi Muhammad Nabi dan Rasul terakhir dan tidak ada Nabi

sesudahnya. Ini adalah dalil-dalil dari Al Qur’an dan Hadits yang mematahkan

argumen kelompok Ahmadiyah yang menyatakan Mirza Ghulam Ahmad sebagai

Nabi.

Ketika disodorkan ayat: QS AL AHZAB 40: ” Bukanlah Muhammad itu bapak

salah seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan

penutup Nabi-nabi” . ada yang berargumen bahwa Nabi Muhammad hanya Nabi

terakhir. Bukan Rasul terakhir. Namun hadits di bawah menunjukkan bahwa Nabi

Muhammad bukan hanya Nabi terakhir, tapi juga Rasul terakhir:

Rasulullah SAW menegaskan: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada

akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya,

Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).


Assalamu’ alaikum Wr. Wb,

Inilah 17 dalil tak ada Nabi baru setelah Muhammad.

TAK ADA NABI BARU LAGI SETELAH RASULULLAH

—————————————–

1. QS AL AHZAB 40: ” Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki

di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi”


2. Imam Muslim dan yang lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi

Muhammad SAW bersabda:

“Perumpamaan saya dan para Nabi sebelum saya seperti orang yang membangun

satu bangunan lalu dia membaguskan dan membuat indah bangunan itu kecuali

tempat batu yang ada di salah satu sudut. Kemudian orang-orang mengelilinginya

dan mereka ta’juk lalu berkata: ‘kenapa kamu tidak taruh batu ini.?’ Nabi

menjawab : Sayalah batu itu dan saya penutup Nabi-nabi”


3. Imam Muslim juga meriwayatkan dari Jubair bin Mut’im RA bahwa Nabi SAW

bersabda:

“Sesungguhnya saya mempunyai nama-nama, saya Muhammad, saya Ahmad, saya

Al-Mahi, yang mana Allah menghapuskan kekafiran karena saya, saya Al-Hasyir yang

mana manusia berkumpul di kaki saya, saya Al-Aqib yang tidak ada Nabi setelahnya”


4. Abu Daud dan yang lain dalam hadist Thauban Al-Thawil, bersabda Nabi

Muhammad SAW:

“Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup

para Nabi dan tidak ada nabi setelahku”


5. Khutbah terakhir Rasulullah …


” …Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan datang sesudahku dan tidak

ada agama baru yang akan lahir.Karena itu, wahai manusia, berpikirlah dengan baik

dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu. Aku tinggalkan dua hal: Al

Quran dan Sunnah, contoh-contoh dariku; dan jika kamu ikuti keduanya kamu tidak

akan pernah tersesat …”


6. Rasulullah SAW menjelaskan: “Suku Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika seorang

Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada nabi yang

akan datang sesudahku; hanya para kalifah yang akan menjadi penerusku (Bukhari,

Kitab-ul-Manaqib).


7. Rasulullah SAW menegaskan: “Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi yang

datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang laki-laki

mendirikan sebuah bangunan dan menghiasinya dengan keindahan yang agung,

tetapi dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk tempat sebuah batu yang

belum dipasang. Orang-orang melihat sekeliling bangunan tersebut dan

mengagumi keindahannya, tetapi bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang

hilang dari lubang tersebut? Aku seperti batu yang hilang itu dan aku adalah yang

terakhir dalam jajaran Nabi-nabi”. (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).


8. Rasulullah SAW menyatakan: “Allah telah memberkati aku dengan enam macam

kebaikan yang tidak dinikmati Nabi-nabi terdahulu: – Aku dikaruniai keahlian

berbicara yang efektif dan sempurna. – Aku diberi kemenangan karena musuh

gentar menghadapiku – Harta rampasan perang dihalalkan bagiku. -Seluruh bumi

telah dijadikan tempatku beribadah dan juga telah menjadi alat pensuci bagiku.

Dengan kata lain, dalam agamaku, melakukan shalat tidak harus di suatu tempat

ibadah tertentu. Shalat dapat dilakukan di manapun di atas bumi. Dan jika air tidak

tersedia, ummatku diizinkan untuk berwudhu dengan tanah (Tayammum) dan

membersihkan dirinya dengan tanah jika air untuk mandi langka. – Aku diutus Allah

untuk menyampaikan pesan suciNYA bagi seluruh dunia. – Dan jajaran Kenabian

telah mencapai akhirnya padaku (Riwayat Muslim, Tirmidhi, Ibnu Majah)


9. Rasulullah SAW menegaskan: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada

akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya,

Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).


10. Rasulullah SAW menjelaskan: ‘Saya Muhammad, Saya Ahmad, Saya Pembersih

dan kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia harus

berkumpul pada hari kiamat yang datang sesudahku. (Dengan kata lain, Kiamat

adalah satu-satunya yang akan datang sesudahku); dan saya adalah Yang Terakhir

dalam arti tidak ada nabi yang datang sesudahku”. (Bukhari dan Muslim, Kitab-ul-

Fada’il, Bab Asmaun-Nabi; Tirmidhi, Kitab-ul-Adab, Bab Asma-un-Nabi; Muatta’,

Kitab-u-Asma-in-Nabi; Al-Mustadrak Hakim, Kitab-ut-Tarikh, Bab Asma-un-Nabi).


11. Rasulullah SAW menjelaskan: “Allah yang Maha Kuasa tidak mengirim seorang

Nabi pun ke dunia ini yang tidak memperingatkan ummatnya tentang kemunculan

Dajjal (Anti-Kristus, tetapi Dajjal tidak muncul dalam masa mereka). Aku yang

terakhir dalam jajaran Nabi-Nabi dan kalian ummat terakhir yang beriman. Tidak

diragukan, suatu saat, Dajjal akan datang dari antara kamu”. (Ibnu Majah, Kitabul

Fitan, Bab Dajjal).


12. Abdur Rahman bin Jubair melaporkan: “Saya mendengar Abdullah bin ‘Amr

ibn-’As menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW keluar dari rumahnya dan

bergabung dengan mereka. Tindak-tanduknya memberi kesan seolah-olah beliau

akan meninggalkan kita. Beliau berkata: “Aku Muhammad, Nabi Allah yang buta

huruf”, dan mengulangi pernyataan itu tiga kali. Lalu beliau menegaskan: “Tidak ada

lagi Nabi sesudahku”. (Musnad Ahmad, Marwiyat ‘Abdullah bin ‘Amr ibn-’As).


13. Rasulullah SAW berkata: ” Allah tidak akan mengutus Nabi sesudahku, tetapi

hanya Mubashirat”. Dikatakan, apa yang dimaksud dengan al-Mubashirat. Beliau

berkata: Visi yang baik atau visi yang suci”. (Musnad Ahmad, marwiyat Abu Tufail,

Nasa’i, Abu Dawud). (Dengan kata lain tidak ada kemungkinan turunnya wahyu Allah

di masa yang akan datang. Paling tinggi, jika seseorang mendapat inspirasi dari

Allah, dia akan menerimanya dalam bentuk mimpi yang suci).


14. Rasulullah SAW berkata: “Jika benar seorang Nabi akan datang sesudahku,

orang itu tentunya Umar bin Khattab”. (Tirmidhi, Kitab-ul-Manaqib).


15. Rasulullah SAW berkata kepada ‘Ali, “Hubunganmu denganku ialah seperti

hubungan Harun dengan Musa. Tetapi tidak ada Nabi yang akan datang

sesudahku”. (Bukhari dan Muslim, Kitab Fada’il as-Sahaba).


16. Rasulullah SAW menjelaskan: “Di antara suku Israel sebelum kamu, benar-benar

ada orang-orang yang berkomunikasi dengan Tuhan, meskipun mereka bukanlah

NabiNYA. Jika ada satu orang di antara ummatku yang akan berkomunikasi dengan

Allah, orangnya tidak lain daripada Umar. (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib)


17. Rasulullah SAW berkata: “Tidak ada Nabi yang akan datang sesudahku dan

karena itu, tidak akan ada ummat lain pengikut nabi baru apapun”. (Baihaqi, Kitab-

ul-Rouya; Tabrani)


Wassalam


http://media.isnet.org/islam/Ahmadiyyah/Dalil17.html


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar