Senin, Mei 28, 2012

TAK ADA YANG SALAH DALAM BERBAGI



Alkisah……Ada seorang mengumpulkan hartanya yang banyak untuk bersedekah sembunyi-sembunyi.

Ia kumpulkan uang sampai berjumlah sekian ribu dinar dalam setahun. Sesudah uang nya terkumpul,

ia pergi keluar rumah pada malam hari. Dilihatnya ada seorang wanita tidur dijalanan. "Wah, ini orang

susah," begitu kira-kira ia berpikir. Dan, sambil menutup wajahnya, agar tidak diketahui, ia

memberikan bungkusan uang itu dan lari, supaya tidak diketahui.

pada Pagi harinya di kampung itu ribut , ada seoranng pelacur mendapatkan bungkusan uang yang

diberikan oleh orang tak dikenal.

Maka orang itupun berguman, "Subhanallah!! Salah beri, aku kira dia wanita susah, ternyata pelacur."

"Ya Rabb, setahun kukumpulkan uang untuk dapat pahala sedekah yang sembunyi-sembunyi, ternyata

uangku hanya untuk pelacur.

Tapi ia tidak putus asa, Dikumpulkannya lagi sekian ribu dinar.

Kali ini ia tidak mau tertipu. Pada suatu malam, kembali ia beraksi. Dilihatnya seorang laki-laki yang

sedang duduk diam disuatu tempat yang gelap. "Ini pasti orang yang susah," gumannya.

Dilemparkannya bungkusan uang sedekah itu, lalu ia bergegas lari.

Pada pagi harinya terdengan kabar gempar. Si laki-lakiyang dikenal sebagi pencuri mendapatkan

sebungkus uang. Malam itu ia tengah menyusun strategi sendirian untuk mencuri. Nyatanya , belum

sempat melakukan aksinya, malah ia mendapatkan uang dengan jumlah yang amat besar.

"Ya Rabb, dua tahun aku bekerja khusus untuk memberi nafkah orang yang susah dengan sembunyi-

sembunyi. tahun lalu yang dapat seorang pelacur. Eh, tahun ini seorang pencuri.

Namun ia tetap tak putus asa. Ia kumpulkan lagi uang sedekah sampai setahun berikutnya. "Ya Rabb,

ini yang terakhir. Kalau sedekah ini masih saja tidak tertuju kepada mustahiq. selesailah, Ya Rabb. Aku

tidak mampu lagi."

Pada waktu yang telah dipersiapkannya, kembali ia melaksanakan niat baiknya untuk ketiga kalinya.

Malam itu ia melihat seorang orang tua tengah tertatih-tatih.

"Wah, ini orang yang pasti berhak atas sedekahku, malam malam begini orang tua ini jalan malam-

malam dengan tongkat. Pasti dia orang susah," katanya dalam hati.

Dilemparkan uang itu, seraya berkata"ini untukmu" Dan ia pun pergi dengan cepat sambil menutupi

wajahnya.

Pagi harinya terjadi kegemparan lagi, seperti tahun-tahun sebelumnya. orang tua renta yang dikenal

paling kaya dan paling kikir dikampung itu mendapat uang"kaget" semalam.

Mendengar kabar itu, si pelaku sedekah sembunyi-sembunyi ini berkata "Ya Rabb, yang pertama

pelacur, yang kedua pencuri dan yang ketiga orang tua paling kaya dan paling kikir di kampungnya. Ya

Rabb, apa arti perbuatanku ini?

Ia pun memilih diam, seraya mengiklhaskan apa yang telah dilakukannya.

Waktu berjalan, hingga sekian tahun kemudian. 20 tahun kemudian. Allah SWT membuka rahasia

perbuatan orang tersebut, dengan tersampaikannya kabar kepadanya tentang dua orang bersaudara

yang menjadi ulama besar. Murid keduanya mencapai puluhan ribu orang, dan si pelaku sedekah

puluhan tahun yang lalu termasuk orang yang mengaji dengan ke dua ulama adik kakak itu. Ternyata,

dua ulama bersaudara itu adalah anak seorang pelacur yang dulu diberi sedekah secara sembunyi-

sembunyi itu.

Si perempuan ini melacur untuk menafkahi anaknya. Ketika mendapatkan sedekah kagetan itu, ia

bertaubat dan menjadikan harta dadakan itu untuk menyekolahkan kedua anaknya hingga menjadi alim

dan menjadi ulama besar.

Air mata si pelaku sedekah pun mengalir. Ternyata yang diberikannya puluhan tahun yang lalu. Allah

jadikan balasan yang berlipat ganda dengan lahirnya dua ulama shalih bersaudara yang diikuti oleh

puluhan ribu orang yang belajar kepada keduanya. Inilah balsan keiklahsan seseorang.

Tidak lama kemudian ia dengar lagi ada seorang wali shalih wafat, yang diantar jenazahnya oleh ribuan

orang. Siapa wali yang shalih itu? Ternyata waliyullah itu dulunya adalah pencuri yang mendapatkan

sedekah sembunyi-sembunyinya.

Ketika hendak mencuri ia berdoa kepada Allah " Ya Rabb, beri aku keluhuran. kalau aku dapat rizqi

malam ini aku akan taubat." Tatkala ada yang melemparinya bungkusan uang itu, segeralah ia

bertaubat sesuai dengan janjinya. Ia memperbaiki diri dari segala kesalahan yang diperbuatnya,

beribadah dengan se tekun-tekunnya, beristiqamah dengan ucapan dan tindakannya, hingga Allah

Ta’ala mengangkatnya menjadi orang yang shalih.

Si Fulan yang bersedekah itu amat terharu, dan ia berdoa. “Ya Rabb, tinggal yang ketiga, bagaimana

dengan orang tua yang paling kaya dan paling kikir dikampung kami ini ?”

Ternyata ia mendengar kabar, orang itu telah wafat. Semenjak kejadian sedekah kaget itu dan sebelum

wafatnya, si kikir tua itu pindah ke kampung lain dan berwasiat untuk memberikan seluruh hartanya

bagi baitul maal dan penyantunan para anak yatim. Itu dilakukan oleh si orang tua yang kikir setelah ia

merasa malu dan merenung bahwa, kepada dia yang kaya dan kikir, masih ada yang menyedekahinya.

Subhanallah.


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar